Tampilkan postingan dengan label Melatih Kecerdasan Anak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Melatih Kecerdasan Anak. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 13 Januari 2018

Family Project Day 10 Melatih Kecerdasan Anak : Home Decor Shopping

Hari Sabtu ini Queen ikut papa belanja peralatan mobil. Ada Ace Hardware yang baru dibuka dibilangan Gunungbatu Cimahi, yang terdekat dari rumah enin. Bergegas lah kami ke TKP.

Sampai disana Queen interested sama berbagai perabotan yang memikat mata. Sambil segala dipegang (dalam pengawasan mama), Queen mama perkenalkan pada nama-nama benda-benda yang nampak asing baginya.

Saat ingin membeli barang, ada dua atau lebih pilihan produk, biasanya ibu akan membandingkan harga. Dengan melibatkan anak memilih barang tersebut, anak ikut belajar menghitung perbandingan harga. Di sinilah anak melatih kecerdasan matematikanya.

Sepanjang berbelanja, orangtua juga bisa berkomunikasi dengan anak mengenai apa yang ingin dibeli, mengapa membeli barang itu, untuk apa barang itu dibeli? Semua dialog yang terjadi merupakan sarana latihan kecerdasan bahasa.

Kecerdasan interpersonal bisa dilatih dengan mendorong anak bertanya ke SPG mengenai barang yang ingin dibelinya. Anak belajar memberanikan diri berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya.

Sedangkan kecerdasan intrapersonal bisa dilatih lewat pertanyaan yang orangtua ajukan kepada anak. Tumbuhkan rasa ingin tahu dalam diri anak sehingga ia akan berpikir dan bertanya kepada dirinya sendiri. Misalnya, saat membandingkan harga tadi. Orangtua bisa memancing rasa ingin tahunya dengan bertanya, kenapa ya harga merek A lebih mahal dari merek B? Apa sih bedanya?

Dengan pertanyaan ini, ajak anak menggali rasa ingin tahunya. Anak bisa membandingkan kedua benda tersebut. Atau anak didorong bertanya kepada SPG untuk mencari tahu mengapa satu merek lebih mahal dari merek lainnya.

Orangtua bisa mencari pola latihan yang nyaman untuknya dan anak. Ketika pola latihan ini terbangun menjadi kebiasaan, maka anak-anak terbantu mengembangkan kecerdasan majemuknya dengan cara sederhana.

Selain itu, Queen diasah sosialnya untuk bertemu orang lain. Bagaimana saat berpapasan dengan pengunjung lain yang membutuhkan barang yang sama, bagaimana cara bertanya jika menginginkan sesuatu, dll. Sebenernya ini sih ibunya, Queen nya diajari untuk melihat supaya saving memory.








#tantangan_hari_ke10
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Jumat, 12 Januari 2018

Family Project Day 9 Melatih Kecerdasan Anak :

.....
.....
Setiap orang tua pasti menginginkan keterampilan motorik anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Nah, agar Anda bisa memberikan stimulasi atau rangsangan yang tepat dan sesuai dengan tahap perkembangan anak, ada baiknya Anda memahami lebih dulu tahap-tahap perkembangan motorik anak.

Perkembangan motorik sendiri adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengn kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Dan patut diingat, perkembangan setiap anak tidak bisa sama, tergantung proses kematangan masing-masing anak. Hal ini menjadi penting diperhatikan, agar segala keterlambatan atau gangguan pada kemampuan motoriknya bisa segera terdeteksi dan dikoreksi. Keterlambatan yang tidak diperhatikan bisa saja akan berpengaruh ke perkembangan motorik kasar dan halus lainnya.

Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Saraf motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan yang kontinu secara rutin. Seperti, bermain puzzle, menyusun balok, memasukan benda ke dalam lubang sesuai bentuknya, membuat garis, melipat kertas dan sebagainya.

Kecerdasan motorik halus anak berbeda-beda. Dalam hal kekuatan maupun ketepatannya. perbedaan ini juga dipengaruhi oleh pembawaan anak dan stimulai yang didapatkannya. Lingkungan (orang tua) mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam kecerdasan motorik halus anak. Lingkungan dapat meningkatkan ataupun menurunkan taraf kecerdasan anak, terutama pada masa-masa pertama kehidupannya. Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangan motorik halus yang optimal asal mendapatkan stimulasi yang tepat. Pada setiap fase, anak membutuhkan rangsangan untuk mengembangkan kemampuan mental dan motorik halusnya. 


Sumber :
• Seraphinaeducationalcorner.com
• Buku Rumah Main Anak 1

#tantangan_hari_ke9
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Kamis, 11 Januari 2018

Family Project Day 8 Melatih Kecerdasan Anak : Permainan Perkembangan Emosi Positif

Perkembangan emosi dan sosial bayi seusia Queen (16 bulan) telah berkembang secara bertahap dan mulai meniru tingkah laku mama papa (dan lingkungan sekitarnya) sedikit demi sedikit.

1. Bisa mengenali suara orang yang akrab dengannya via telepon
Walaupun sedang tidak bertatap muka, Queen dapat mengenali suara papa dan mama lewat telepon. Setiap malam sepulang saya bekerja di ranah publik, saat play time sama Queen, saya selalu menyempatkan menghubungi Papa Ben melalui panggilan video call maupun voice call. Saya cenderung diet gadget dibanding anti gadget di depan Queen. Karena kondisi kami yang berjauhan (long ditance marriage) sehingga memaksa kami harus selalu keep in touch serta untuk membiasakan bonding dengan Queen dalam kondisi apapun. Papa Ben maupun mama saat menelepon Queen harus dengan ekspresif menunjukkan kasih sayang padanya dengan positif. Memperdengarkan berbagai macam ekspresi bahasa dapat membantu perkembangan bahasa dan emosi Queen.


2. Dapat merawat boneka
Queen sampai hari ini masih ASI-Xclusive, alhamdulillah. Jadi sehari-hari saat mama tinggal kerja, Queen sudah terbiasa menggunakan dot botol susu sebagai sarana minum susunya. Dari usia dibawah 8 bulan, ia mampu menirukan cara meninabobokan dan memberi dot susu pada boneka-bonekanya. Hingga sekarang, kemampuan merawatnya semakin terlihat jelas, ia selalu memeluk, mencium, ngeyong-ngeyong alias meninabobokan boneka-boneka itu kadang pula dengan menepuk-nepuknya. Queen suka semua mainan dan bonekanya. Satu yang terfavorit adalah jenis selimut bulu bertudung kepala sapi berwarna kuning yang selalu dibawa kemanapun ia pergi. Kalo mau mimik nggak lengkap rasanya kalo nggak megang dan memeluk selimut ini. Saking seringnya ia ciumi, selimut ini yang asalnya dipanggil 'capi', kini panggilannya berubah menjadi 'emah', spellingnya seperti penyebutan huruf E pada kata 'nggak'. Kenapa dipanggil 'emah' ? Karena tiruan bunyi untuk cium smooch : 'emm-wah' jadi 'emm-maah'.. Jenius sekali putri mama ini.

3. Dapat menirukan perilaku sehari-hari orang dewasa yang akrab dengannya
Queen dapat menirukan gerakan mama papa yang biasa dilihatnya. Misalnya, meniru gerakan menerima telepon dengan menempelkan handphone mama ke telinganya sambil meneriakan kata "awoww.. papaa..", betapa menggemaskannya ia. Kemudian setiap pagi (atau setiap kali melihat), Queen selalu mencari sapu dan atau tongkat pel, lalu menirukan gerakan membersihkan lantai seperti yang selalu mama dan enin perlihatkan pada Queen, menyapu dan mengepel. Atau juga menriukan gerakan mama saat memasak dengan menaruh sendok di mangkok mainan masak-masakan.

----------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari ini mama mencoba cara sederhana lagi untuk menstimulasi area sensorik, emosi dan sosialnya.

A. Ah serunya bermain busa sabun!
Area perkembangan: Keterampilan

Usia: +-1 tahun

Setiap pagi sambil memandikan Queen, mama menceritakan hal-hal seru sambil menyebutkan bagian-bagian tubuhnya. Dengan begitu konsep diri yang positif dan kebiasaan sehat mulai terbentuk.


Bahan yang digunakan
Busa Sabun

Cara Bermain:
1. Lakukan aktivitas memandikan anak seperti biasa, saat busa sabunnya mengenai tubuhnya, ceritakan bagian tubuh mana yang terkena sabun tersebut
2. Setelah selesai mandi, berikan ekspresi emosi positif kepada anak.

Dialog 
Mama: "Eh ini yaa tangan ade yang gemesin teh,"
Mama: "Busa sabunnya digosok-gosok sampai tangan ade bersih yaa.. Senangnyaa.."
Mama: "Ayoo sekarang yang mana lagi yang mau kita gosok? Nah ini perut ade yang endut teh yaa.. semua makanan ternyata ngumpulnya disini. Perut yang lembut sekarang jadi bersih deh," (sambil mencubit lembut perutnya)
Mama: "Nah busanya nempel di leher ade.. Yuk gosok-gosok lagi sayang,"
Mama: "Abis mandi rasanya gimana, nak? Jadi nyaman dan seger kan ya nak! Menyenangkaaan!"

B. Menempel Stiker di tubuh
Area perkembangan: Motorik dan Fisik
Usia: 1 tahun++

Main tempel-tempelan stiker pada wajah mama dan Queen dapat membantu meningkatkan daya pengetahuan anak mengenai nama-nama bagian tubuh. Permainan sederhana ini juga membantu meningkatkan kemampuan mengontrol motorik kasar dan halusnya.


Bahan yang digunakan
Stiker

Cara Bermain:
1.Duduk berhadapan, lalu saling tempelkan stiker
2.Menyebutkan salah satu nama bagian tubuh dan usahakan anak menemukan dan menempelkan stiker di bagian yang mama sebutkan itu
3. Ambil stiker lain dan lakukan poin no 2 diatas secara bergantian ke bagian tubuh lainnya

Dialog 
Mama: "Sayang ini ada stiker kuning, coba ade cabut  ya nak,"
Mama: "Stiker ini kita tempel dimana yaa? Gimana kalo kita tempel di pipi mama. Pipi mama di sebelah mana yaa?"
Queen: (menunjuk pipi mama)
Mama: "Betul ini pipi mama. Sekarang tempel stikernya ke hidung ade."
Mama: "Mulut mama yang mana coba? Betul yang ini mulut mama,"
Mama: "Pintarnya anak mama.. Semuanya betul."

#tantangan_hari_ke8
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Rabu, 10 Januari 2018

Family Project Day 7 Melatih Kecerdasan Anak : Mengurangi Perasaan Negatif

Di usia 16 bulan, Queen mulai mengenal berbagai ekspresi dan perasaan. Ia pun sudah (mulai) mahir mengekspresikan perasaannya dengan baik dan aktif. Kapan ia tersenyum, tertawa, menangis, bahkan marah. Pada dirinya tumbuh kesadaran diri sehingga ia mampu mengenali perasaan positif dan negatif.

Selain marah dan menangis, Queen juga mengenal perasaan negatif tersebut dengan cara merengek. Agar dapat dikendalikan, saya mencoba mengajaknya bermain untuk berekspresi dengan positif. Mama harap Queen dapat belajar cara mengatasi diri saat menunjukkan emosi negatif melalui permainan yang dikemas dengan cara yang positif. Berbelit-belit yah, tapi kurang lebih intinya untuk meminimalisir dan merendam sifata alamiah pada bayi berusia dibawah 2tahun ini.

1. Bermain Tembok Plastik Gelembung
Area perkembangan: Kognitif
Usia: 1 tahun++

Menyentuh sambil merasakan tekstur dan suara dari plastik gelembung dapat membuat Queen mengeksplorasikan kemampuan sensori dan menumbuhkan kemampuan mengontrol motorik kasar dan halus yang dimiliki anak.
Bahan yang digunakan: Plastik gelembung, gunting, perekat

Cara Bermain:
1. Potong plastik gelembung degan ukuran yang pas dan tempel pada tembok (disesuaikan dengan tinggi Queen)
2. Pecahkan plastik gelembung dan perdengarkan pada Queen suara letusan plastik tersebut
3. Minta Queen untuk mengulangi apa yang mama lakukan dengan menggunakan jari tangannya sendiri
4. Ulangi pemecahan gelembung seperti tadi dengan menggunakan anggota tubuh bagian lain, seperti telapak tangan, telapak kaki, punggung, pantat dan bagian tubuh lainnya dengan berulang

Dialog:
Mama: "Adee ini apa yaa? Liat ini ada yang seru banget!" (sambil memperlihatkan plastik gelembung)
Mama: "Tik! Tuk! Suaranya lucu yaa.." (menekan plastikk dengan jari)
Mama: "Ade juga bisa kok pegang gelembungnya," (sambil memegang tangan Queen)
Mama: "Sekarang kita pecahin yuk pakai jari."
Mama: "Ih, suara plastik yang pecah mirip suara hujan."
Mama: "Coba sekarang pake punggung ade"
dst..

2. Meruntuhkan Tembok Menara
Area perkembangan: Motorik & Fisik
Usia: 1 tahun++

Menyembunyikan mainan di dalam menara yang dibuat dari blok. Meruntuhkan blok dapat mengembangkan motorik kasar dan memberikan pengalaman dan pemenuhan diri pada Queen, serta menemukan mainan yang disembunyikan di dalam menara juga baik untuk perkembangan kognitif Queen.

Bahan yang digunakan: Blok mainan yang bagian ujungnya tidak tajam dan keras, Mainan kecil

Cara Bermain:
1. Mama menyiapkan mainan kesukaan Queen, dari semua mainan yang paling sering Queen peluk adalah boneka kucing yang ia panggil dengan sebutan 'miow'. Lalu mama membangun tembok menara dengan menyusun blok (tentu saja dengan memngikutsertakan Queen dalam menyusunnya)
2. Saat Queen tertarik dengan tembok blok yang dibuat, mama memberitahunya bahwa boneka kesayangannya terjebak didalam sana
3. Mama mengarahkan Queen untuk meruntuhkan tembok blok dengan tangannya
4. Bercakap-cakap setelah menemukan mainan yang disembunyikan di dalam tembok

Dialog:
Mama: "Adee.. coba liat disini ada kesayangan ade loh." (sambil menunjuk tembok blok)
Mama: "Didalamnya ada apa yaa? Yuk, coba runtuhin temboknya bareng mama."
Mama & Queen: "Hiyaaatt.."
Queen: (sambil mengamati tembok blok yang runtuh)
Mama: "Coba cari boneka ade yang mana yaa yang ngumpet di dalam sini sayang, ada dimana yaa?"
Queen: (menemukan boneka )
Mama: "Oh, ternyata si miow yaa yang ngumpet disini. Horeee ade hebaattt.."

3. Mengetuk-ngetuk Alat Masak
Area perkembangan: Motorik & Fisik
Usia: 1 tahun++

Mama mencoba memukul-mukul berbagai macam peralatan masak. Permainan ini dapat membantu perkembangan kontrol motorik halus, indera pendengaran, indera peraba dan sensori lainnya.

Bahan yang digunakan: Peralatan masak, panci

Cara Bermain:
1. Mama menyiapkan lalu memperlihatkan barbagai macam peralatan masak pada Queen
2. Mama menyebutkan nama-nama setiap peralatan tersebut dan biarkan Queen mengamati
3. Memotivasi Queen agar mau memegang peralatan masak tersebut
4. Balikkan panci yang besar dan membuat Queen mau memukul-mukulnya (dengan sendok sayur atau sutil kayu supaya suaranya tidak terlalu nyaring)

Dialog:
Mama: "Adee, ini apa ya? Ada yang menarik disini loh." (sambil memperlihatkan peralatan masak)
Queen: "..."
Mama: "Oh ini ada sendok sayur dan panci yang dipake mama bikin sop ayam."
Mama: "Tung, tung, wih keluar bunyi yang menarik ya.." (sambil pukul panci yang terbalik dengan menggunakan sendok sayur)




#tantangan_hari_ke7
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Selasa, 09 Januari 2018

Family Project Day 6 Melatih Kecerdasan Anak : Permainan Meniru

Usia 16 bulan adalah usia puncak-puncaknya bagi bayi meniru kebisaan yang ditunjukkan oleh orang tua dan lingkungan sekitarnya. Pada periode ini, Queen dapat membentuk sudut pandangnya dalam melihat dunia. Mama mencoba melakukan permainan yang membantu perkembangan emosi dan sosial yang positif. Melalui bermain bersama mama, dapat membentuk perkembangan emosi yang stabil.

1. Merawat Boneka
Area perkembangan: Emosi/sosial
Usia: 1 tahun

Mama kali ini mengajak Queen untuk merawat boneka-boneka kesayangannya. Mama mencoba mengambil satu dari jenis yang terfavorit Queen. Ada 3 boneka kucing yang Queen miliki sekarang. Ketiganya selalu Queen peluk. Dua buah berwarna belang coklat putih, dan satu lagi sisanya berwarna pink. Karena yang pink berbulu lebih tebal dan gomplok, maka ini yang jadi sample kali ini.
Mengekspresikan emosi secara positif, mama harap dapat membantu perkembangan Queen. Serta melalui gerakan meniru, Queen juga diharapkan dapat mengembangkan kemampuan bersosialisasinya.

Bahan yang digunakan: Boneka

Cara Bermain:
1. Memperlihatkan boneka pada Queen dan membiarkan ia mengamatinya dengan bebas
2. Agar ia dapat melakukan gerakan bayi, mama memposisikan diri sebagai Queen lalu menimang-nimang boneka, menyisiri rambutnya dan memberi dot susu pada boneka
3. Beri dorongan agar Queen mau merawat boneka seperti yang mama lakukan
4. Memuji saat Queen bisa melakukan gerakan yang menunjukkan perawatan

Dialog
Mama: "Adeee.. ini si miow pink. Peluk dulu." (memperlihatkan boneka)
Mama: "Sekarang miow-nya lagi laperr.." (sambil memegang perut boneka kucing)
Mama: "Ade mau kasih dot susu nggak?"

#tantangan_hari_ke5
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Kamis, 04 Januari 2018

Family Project Day 3 Melatih Kecerdasan Anak : Staycation di Hotel

Ini kali ketiga saya posting menggunakan handphone untuk judul ini aja. Awalnya ketikan dan adding attachment (foto dan video yang diunggah bersamaan) lancar. Lalu saat add foto selanjutnya saya back untuk cari folder lain. Tapi yang terjadi? page saya malah ngelink ke before page. Jadinya... ilang semua huhuhu.. Udah panjang-panjang. Saya kurang hati-hati dalam saving this post. Oke, it will be great treasure supaya saya lebih teliti lagi. Then, I type what I do today, walaupun gak serame, serapi, selancar 2 postingan sebelumnya, but I'll try my best. Here they are..

Maafkan prolog yang panjang. Pagi ini mama dan Queen bangun tidur dengan suasana yang berbeda (lagi). Udara dingin menusuk-nusuk sampe dalem-dalemnya tulang. Brrrghh.. Cimahi nya enin udah dingin banget. Nah, disini 3x jauh lebih dingin. Mama pake jaket berlapis. Tapi ini anak bayiii.. masyaa Alloh aktif banget berlarian kesana kemari dengan telanjang kaki (pake kaos kaki sih, tapi tetep aja rasanya kayak nggak pake). Queen nya senang sekali subhanalloh.

Hari ini papa ada meeting lagi. Agendanya menjamu para pejabat pembangkitan Sumatera Bagian Utara (KITSBU). Ini weekend. Seperti biasa, supaya kerjaan lancar tapinya tetep bisa family time, jadilah (seperti biasa lagi) anak istrinya diboyong ikut dimanapun papa kerja. Kali ini ditemani ayah dan ibu saya juga. Alhamdulillah.

Penginapan kali ini ada yang beda dibanding hotel sebelum-sebelumnya. Konsepnya cottage dengan pemandangan alam yang luar biasa indah. Sejuk (cenderung dingin pisan sih ini). Tanpa bermaksud promosi, namanya Panorama Boutique and Hotel di kawasan Lembang. Tepatnya di seberang Hotel Grand Paradise yang terkenal dengan kolam renang air hangatnya itu. Kami 2x survey kesini. Mudah-mudahan project papa goal lagi aamiin..




Biar lagi liburan gini, stimulasi tetep harus dilakukan walaupun dengan cara kami yang sederhana. Apa aja yang Queen lakukan hari ini?

1. Mengamati kaktus dalam pot di mini garden hotel

2. Mengejar kucing

3. Bernyanyi

4. Mendongeng

#tantangan_hari_ke3
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Family Project Day 2 Melatih Kecerdasan Anak : Kegiatan di Rumah Enin

Sayyidul ayyam, alhamdulillah jadi penanda hari akhir di minggu ini. Mama bergegas mandiin Queen, memakaikan ia baju main. Mama belom bisa berangkat kerja kalo belom mastiin Queen bener-bener siap (mandi dan makan minimal di pagi hari dengan baik). Ilmu di #level2 kemaren tentu saja masih berlanjut yaitu saat melatih kemandirian anak dalam banyak hal, seperti meminta ia menyabuni badannya sendiri, lalu menggosokkan minyak telon ke bagian tubuh lain yang mudah Queen jangkau, memakai celana sendiri, dll. Biar belom sempurna, tapi saya selalu ingin melibatkan ikut campur Queen dalam kegiatan rutinnya ini yang mama harap bisa menular menjadi kebiasaan yang baik baginya.

Setelah wangi, sambil manasin motor mama nemenin Queen jemur bareng enin. Mama biarkan Queen berlarian kesana kemari. Wajah cerianya bener-bener naikin mood mama lebih dari 100%. Tambah semangat ke tempat kerja. Setiap hari. setiap pagi. Mama harus memastikan kegiatan Queen seperti ini. Baru bisa berangkat ngantor dengan nyaman.

Sepulang kerja, selepas beres-beres diri, mama menemani Queen main (sambil belajar), kali ini main puzzle dan xyllophone.

1. Main Puzzle
Selain mengasah kemampuan mengenal bentuk benda, puzzle juga sangat bermanfaat untuk mengasah kecerdasan anak. Seperti puzzle angka yang cukup menarik perhatiannya karena warna-warni. Mama pun menyisipkan hafalan "ini angka berapa", supaya terekam dalam memory nya nanti. Di usia 16 bulan, Queen ternyata mampu menemukan padanan kotak yang sesuai dengan bentuk angka yang dimaksud. Applause!

2. Memukul xyllophone


3. Joget


#tantangan_hari_ke2
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Family Project Day 1 Melatih Kecerdasan Anak : Persiapan

Di kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional bulan ini, ternyata Tantangan 10 Hari kami adalah... Family Project! Sebelum melangkah lebih jauh ke Project keluarga kami, berikut prolognya:

Diambil dari materi yang disampaikan ibu fasilitator. Semoga cukup memberi gambaran yaaaa mengenai Family Project :) Nanti di bawah akan ada tulisan mengenai Family Project Day 1 kami. Apa yaaaa....

Apa itu Family Project?
Family Project adalah aktivitas yang secara sadar dibicarakan bersama, dikerjakan bersama oleh seluruh atau sebagian anggota keluarga dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara bersama pula.

Manfaat Family Project?
Family Project merupakan salah satu sarana pendidikan bagi seluruh anggota keluarga. Saat ini semakin sedikit keluarga yang menerapkan konsep pendidikan di dalam rumahnya, banyak diantara mereka menjadikan rumah sebagai sarana berkumpulnya anggota keluarga saja tanpa adanya aktivitas pendidikan. Jadi hanya sekedar berkumpul tanpa makna.

Family Project juga menjadi salah satu sarana untuk membangun “bonding” di dalam keluarga. Tercipta ikatan batin antar anggota keluarga, sehingga hubungan menjadi semakin indah dan harmonis.

 
#tantangan_hari_ke1
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa