السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang pertama dari Silsilah yang ke 5 Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Makna dan Dalil Beriman Kepada Hari Akhir
Hari akhir, dinamakan demikian, karena tidak ada hari setelahnya. Tidak ada lagi hari yang kita kenal yang dimulai dengan terbitnya matahari dan diakhiri dengan tenggelamnya. Makna beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan segala hal yang berkaitan dengan hari akhir tersebut, mulai dari kematian, fitnah kubur, nikmat dan adzab kubur, tanda-tanda hari kiamat, kebangkitan manusia, dikumpulkannya manusia, perhitungan dan penimbangan amal dan seterusnya sampai masuknya manusia ke dalam surga atau neraka.
Beriman kepada hari akhir termasuk rukun iman, yang tidak sah iman seseorang bila tidak beriman dengannya. Allah ﷻ berfirman :
“Dan barang siapa yang kufur kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya dan hari akhir, maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang jauh.” (An-Nisa’ : 136)
Rasulullah ﷺ bersabda ketika ditanya tentang apa itu iman,
Engkau beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya dan juga hari akhir, dan engkau beriman dengan takdir yang baik dan yang buruk (HR. Muslim)
Tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat, kecuali Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
“Mereka bertanya kepadamu tentang hari kiamat kapan terjadinya, katakanlah sesungguhnya ilmunya di sisi Rabb-ku. Tidak mengetahui waktunya, kecuali Dia.” (Al-A’raf : 187)
Malaikat Jibril ‘alaihissalam pernah menjelma menjadi seorang laki-laki dan datang kepada Rasulullah ﷺ dan bertanya tentang kapan hari kiamat terjadi. Maka beliau ﷺ menjawab,
Tidaklah yang ditanya lebih mengetahui dari pada yang bertanya (HR. Muslim)
Apabila Malaikat Jibril yang paling dekat dengan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan Rasulullah ﷺ, Nabi yang paling dekat dengan Allah ﷻ tidak mengetahui kapan terjadinya hari kiamat, maka bagaimana selain keduanya bisa mengetahui.
Yang lebih penting dari pada itu bagi seorang hamba yang berakal adalah mempersiapkan bekal yang cukup untuk menghadapi hari tersebut.
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 02 Bekal Perjalanan Menuju Negeri Akhirat
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Beriman Kepada Hari Akhir
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-2 dari Silsilah yang ke 5 Beriman Kepada Hari Akhir adalah “Bekal Perjalanan Menuju Negeri Akhirat”
Perjalanan menuju negeri akhirat adalah perjalanan yang sangat panjang. Seorang hamba membutuhkan bekal yang cukup agar sampai ke dalam surga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan selamat. Bekal tersebut adalah takwa kepada Allah ﷻ. Allah ﷻ berfirman :
“Dan hendaklah kalian berbekal, maka seseungguhnya sebaik-baik bekal adalah ketakwaan.” (Al-Baqarah : 197)
Bertakwa kepada Allah adalah melaksanakan perintah Allah berdasarkan dalil yang shahih dengan niat mengharap pahala dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan menjauhi kemaksiatan kepada Allah berdasarkan dalil yang shahih karena takut dengan azab Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Orang yang berbahagia kelak adalah orang yang bersabar di dunia ini dan istiqomah untuk mengumpulkan bekal yang cukup bagi perjalanan yang sangat panjang tersebut.
Mereka-lah orang-orang yang tidak akan takut dengan apa yang akan mereka hadapi dan mereka tidak akan bersedih dengan apa yang sudah mereka tinggalkan. Allah ﷻ berfirman
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Rabb kami adalah Allah kemudian mereka beristiqomah, maka tidak ada ketakutan atas mereka, dan mereka tidak akan bersedih.” (Al-Ahqaf : 13)
Dan orang yang celaka di akhirat adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya ketika di dunia dan dia lalai dengan hari pembalasan. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
“Sesungguhnya mereka mencintai kehidupan dunia dan meninggalkan hari yang berat yang ada di belakang mereka”. (Al-Insan : 27)
Semoga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang bertakwa.
Itulah halaqah yang kita sampaikan hari ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 03 Menjalankan Perintah Allah ﷻ Bekal Menuju Akhirat
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Beriman Kepada Hari Akhir
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-3 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir berjudul Menjalankan Perintah Allah ﷻ Bekal Menuju Akhirat”
Perintah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى apabila dijalankan dengan ikhlas dan sesuai dengan sunnah Rasulullah ﷺ maka akan menjadi hasanah atau pahala dan bekal menuju akhirat bagi seorang hamba. Perintah yang paling dicintai oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى adalah apa yang Allah ﷻ wajibkan. Rasulullah ﷺ bersabda, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berkata,
Dan tidaklah hamba-Ku bertaqarrub kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih aku cintai dari pada apa yang sudah Aku wajibkan atasnya (HR. Bukhori)
Oleh karena itu seorang muslim, hendaknya memperhatikan kewajiban-kewajiban yang telah Allah ﷻ wajibkan atasnya dan melaksanakan kewajiban tersebut dengan sebaik-baiknya.
Kewajiban di sini ada yang berkaitan dengan hak Allah ﷻ seperti :
1. Tauhid,
2. Shalat lima waktu,
3. Puasa Ramadhan,
4. Haji bagi yang wajib dan lain-lain.
Dan juga ada yang berkaitan dengan hak makhluk seperti :
1. menafkahi orang yang menjadi tanggungan,
2. berbakti kepada kedua orang tua dan lain-lain.
Kemudian apabila seorang hamba memiliki waktu dan kemampuan maka hendaknya dia menambah bekal dengan berbagai amal sholeh yang mustahab atau disunnahkan seperti :
1. Shalat-shalat sunnah,
2. Puasa-puasa sunnah,
3. Shadaqah sunnah,
4. Membaca Al-Qur’an dan lain-lain.
Memilih di antara amalan tersebut yang bisa dia kerjakan dengan baik dan bisa dilakukan secara terus-menerus.
Di antara amalan yang besar pahalanya adalah :
1. Menuntut ilmu agama,
2. Dzikrullah,
3. Berjihad di jalan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
4. Akhlak yang baik,
5. Berdakwah di jalan Allah ﷻ dan lain-lain.
Orang yang sibuk dengan sesuatu yang menjadi kewajibannya sehingga tidak bisa mengerjakan sesuatu yang mustahab atau sunnah, maka dia mendapatkan uzur. Adapun orang yang sibuk dengan sesuatu yang mustahab kemudian dia lalai dengan kewajiban dia, maka orang tersebut adalah orang yang tertipu.
Mintalah kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى pertolongan di dalam beramal dan mintalah kepada-Nya supaya amalan tersebut diterima. Semoga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memasukkan kita ke dalam surga-Nya dengan sebab amal kita yang sedikit dan penuh dengan kekurangan ini dan rahmat serta kasih sayang Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى lebih kita harapkan dari pada amalan kita.
itulah yang bisa disampaikan pada halaqah yang ketiga ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 04 Meninggalkan Kemaksiatan Merupakan Bekal Menuju Akhirat
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Beriman Kepada Hari Akhir
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-4 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah “Meninggalkan Kemaksiatan Merupakan Bekal Menuju Akhirat”
Meninggalkan kemaksiatan apabila dilakukan karena takut kepada Allah ﷻ berdasarkan dalil yang shahih, maka ini akan menjadi pahala bagi seorang hamba. Sebaliknya kemaksiatan apabila dilakukan seorang hamba, maka itu akan menjadi sayyi-ah (dosa) yang membahayakan keselamatan dia di akhirat kelak.
Dosa bertingkat-tingkat, dan dosa yang paling berbahaya adalah dosa yang mengekalkan pelakunya di dalam neraka apabila dia mati dan tidak bertaubat dari dosa tersebut.
Yang pertama
adalah kufur besar atau kekafiran, yaitu menentang apa yang dibawa oleh seorang utusan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى seperti menentang tauhid, mendustakan kenabian seorang Rasulullah ﷺ, mengingkari syariat yang beliau ﷺ bawa, padahal dia mengetahui bahwasanya itu adalah syariat-Nya, atau mengejek dan mengolok-olok Allah, Rasul-Nya dan juga ayat-ayat-Nya dan lain-lain.
“Dan orang-orang yang kufur dan mendustakan ayat-ayat Kami, merekalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (Al-Baqarah : 39)
Yang kedua
adalah syirik besar. Syirik ini lebih khusus dari kekufuran. Setiap syirik adalah kekufuran. Tapi tidak setiap kekufuran adalah syirik. Allah ﷻ berfirman :
“Sesungguhnya barang siapa yang menyekutukan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى maka sungguh Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengharamkan atasnya surga dan tempat kembalinya adalah neraka dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang berbuat zalim.” (Al-Maidah : 72)
Yang ketiga
adalah nifaq besar, yaitu menyembunyikan kekufuran di dalam hati dan menampakkan keimanan dengan lisan dan perbuatan. Orang munafik termasuk orang kafir, bahkan lebih besar dosanya dari orang kafir yang menampakkan kekafirannya. Dan di akhirat azab mereka lebih dahsyat. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
“Sesungguhnya orang-orang munafik berada di lapisan paling bawah dari neraka. Dan engkau tidak akan mendapatkan penolong bagi mereka.” (An-Nisa : 145)
Alhamdulillah yang telah memberikan kita petunjuk kepada Islam, kalau bukan karena Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى niscaya kita tidak mendapatkan petunjuk. Semoga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan kita ketetapan hati di atas agama islam ini sampai kita bertemu dengan-Nya.
Itulah halaqah yang kita sampaikan hari ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 05 Dosa-dosa Besar dan Dosa-dosa Kecil
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Beriman Kepada Hari Akhir
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-5 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Dosa-dosa Besar dan Dosa-dosa Kecil”
Di antara dosa yang berbahaya bagi seorang hamba di akhirat
Yang pertama
adalah dosa bid’ah yang tidak sampai mengkafirkan pelakunya. Bid’ah secara istilah syariat adalah cara yang diada-adakan di dalam agama yang menyerupai syariat, dimaksudkan untuk berlebih-lebihan di dalam bertaqarrub kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Dan bid’ah adalah perkara yang paling jelek. Rasulullah ﷺ bersabda :
Dan sejelek-jelek perkara adalah perkara-perkara yang diada-adakan. Dan setiap bid’ah adalah sesat (HR. Muslim)
Orang yang melakukan bid’ah seakan-akan menganggap agama yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ belum sempurna dan seakan-akan dia telah menuduh Rasulullah ﷺ mengkhianati risalah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Pelaku bid’ah merasa dirinya di atas petunjuk, sehingga sulit dia untuk memperoleh hidayah kecuali orang yang Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى rahmati.
Yang kedua
di antara dosa-dosa yang berbahaya bagi seorang hamba adalah dosa-dosa besar. Yaitu semua dosa yang diancam pelakunya dengan hukuman di dunia atau laknat dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى atau amarah dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى atau diancam dengan neraka. Seperti berzina, mencuri, riba, durhaka kepada orang tua, membunuh tanpa hak dan lain-lain.
Kemudian ,
Yang ketiga
adalah dosa-dosa kecil yaitu dosa yang tidak sampai kepada dosa-dosa besar. Seperti melihat kepada aurat wanita yang tidak halal baginya dan lain-lain. Dosa kecil ini bisa menjadi besar karena beberapa sebab di antaranya adalah apabila dilakukan secara terus-menerus tanpa melakukan taubat kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Rasulullah ﷺ bersabda :
Hati-hatilah kalian dengan dosa-dosa yang dianggap ringan, karena sesungguhnya dosa-dosa tersebut berkumpul pada diri seseorang sampai membinasakannya (Hadits Shahih Riwayat Imam Ahmad)
Dosa berupa kedzaliman kepada orang lain baik harta, kehormatan maupun fisik akan menjadi penyesalan di hari kiamat, apabila tidak meminta dihalalkan di dunia ini.
Itulah halaqah yang kita sampaikan hari ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 06 Penghapus Dosa
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Beriman Kepada Hari Akhir
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang keenam dari silsilah beriman kepada hari akhir, adalah tentang penghapus dosa.
Setiap anak Ādam pasti memiliki dosa, oleh karena itu seorang muslim hendaknya mengetahui perkara-perkara yang bisa menghapus dosa tersebut supaya dia keluar dari dunia ini dalam keadaan sebersih mungkin dari dosa.
Empat perkara yang apabila diamalkan bisa menghapus dosa seseorang:
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kalian kepada Allāh dengan taubat nashuhā. Semoga Rabb kalian menghapus dosa-dosa kalian. ” (QS At-Tahrim:8)
Taubat yang nashuhā adalah taubat yang terpenuhi 3 syarat:
① Penyesalan yang mendalam
② Meninggalkan kemaksiatan tersebut
③ Bertekad kuat untuk tidak melakukannya di masa yang akan datang
⇒ Apabila dosa tersebut berkaitan dengan hak orang lain maka hendaklah segera menunaikan hak tersebut dan segera minta dihalalkan.
⇒ Apabila berupa harta, maka segera dikembalikan hartanya.
⇒ Apabila berupa kehormatan maka hendaklah segera meminta maaf.
⑵ Memperbanyak memohon maghfirah dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Dan makna memohon maghfirah, adalah:
√ Memohon supaya ditutupi dosanya dari manusia
√ Memohon supaya dosa-dosa tersebut supaya dihapus oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla sehingga tidak diadzab dengan dosa yang sudah dilakukan.
Rasūlullāh Shalallāhu ‘alayihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah ada sebuah musibah yang menimpa seseorang muslim kecuali Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan menghapus dengan musibah tersebut dosanya sampai
apabila dia terkena duri”. (Hadīts riwayat Bukhāri dan Muslim)
Oleh karena itu, janganlah seorang muslim berputus asa bagaimanapun besar dosa
yang dia lakukan.
Perbaikilah amal di sisa umur yang ada.
Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla, Al-ghafūrur Rahīm mengampuni dan menutupi dosa-dosa kita yang telah lalu.
Itulah yang bisa kita sampaikan.
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 07 Kematian
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Beriman Kepada Hari Akhir
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-7 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Kematian”
Kematian adalah keluarnya nyawa seseorang dari jasadnya. Kematian adalah ciptaan Allah ﷻ untuk menguji siapa diantara kita yang paling baik amalannya. dia adalah sunnatullah bagi setiap jiwa, bagaimanapun dia berusaha untuk lari dari kematian tersebut. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman :
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ
“Setiap jiwa pasti akan merasakan kematian,” (Ali Imran : 185)
Seseorang tidak mengetahui kapan dan dimana dia akan meninggal. Dan apabila datang, maka kematian tersebut tidak bisa diundurkan. Sering mengingat mati adalah perkara yang diperintahkan oleh Nabi ﷺ Diharapkan dengan mengingat mati seseorang lebih khusuk di dalam beribadah, bersegera bertaubat dan tidak lalai atas kenikmatan dunia yang fana ini. Rasulullah ﷺ bersabda :
أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ
Hendaklah kalian memperbanyak mengingat sesuatu yang memutus semua kelezatan (HR. Tirmidzi, An Nasai, Ibnu Majah, berkata Syaikh Albani: Hasan Shahih)
Harapan setiap muslim adalah meninggal dalam keadaan husnul khatimah, yaitu meninggal dalam keadaan taat kepada Allah ﷻ. Caranya adalah dengan berdo’a dan menjaga ketaatan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى selama hidupnya.
Di dalam sebuah hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah ﷺ mengabarkan bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى apabila menghendaki kebaikan bagi seorang hamba maka akan diberikan taufik untuk beramal shalih sebelum ia meninggal dunia.
Dan diantara amal shalih tersebut adalah mengucapkan Laa ilaaha illallah. Rasulullah ﷺ bersabda :
Barangsiapa ucapan terakhirnya adalah kalimat Laa ilaaha illallah maka dia akan masuk ke dalam surga. (Hadits Shahih Riwayat Abu Daud)
Kecanduan melakukan dosa, baik terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi tanpa diiringi dengan taubat dikhawatirkan akan menjadi sebab su-ul khatimah. Semoga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى membersihkan hati kita dari ketergantungan dengan dosa.
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 08 Fitnah Kubur
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Beriman Kepada Hari Akhir
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-8 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Fitnah Kubur”
Di antara beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan adanya fitnah kubur. Fitnah secara bahasa artinya adalah ujian. Fitnah kubur adalah tiga pertanyaan yang akan diajukan oleh malaikat Munkar dan Nakir kepada mayit baik seorang mukmin, kafir maupun munafiq. Ditanya tentang siapa Rabb-nya? Siapa Nabi-nya? Dan apa agamanya?
Suatu hari Rasulullah ﷺ pernah menguburkan mayat bersama para sahabat. Kemudian beliau ﷺ berkata kepada mereka :
Hendaklah kalian memohon ampun untuk saudara kalian dan mintalah untuknya ketetapan hati karena sesungguhnya dia sekarang sedang ditanya (Hadits Shahih Riwayat Abu Daud)
Yang akan menjawab pertanyaan dengan baik adalah orang yang Allah tetapkan hatinya. Yang dia dahulu di dunia mengenal Allah ﷻ, mengenal Rasul-Nya dan juga mengenal agama islam. Kewajiban seorang muslim adalah bersungguh-sungguh mempersiapkan jawaban yang benar untuk menghadapi ujian yang soal-soalnya sudah dibocorkan ini. Dan penjelasan tentang mengenal Allah ﷻ, Rasulullah ﷺ dan agama islam telah kita sebutkan di dalam silsilah ilmiyyah nomor 2, 3, 4
Ada beberapa orang yang mereka kelak tidak akan menghadapi fitnah kubur. Di antaranya adalah para syuhada yaitu orang-orang yang meninggal di dalam peperangan di jalan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Rasulullah ﷺ : “Yaa Rasulullah, mengapa orang-orang yang beriman diuji di dalam kubur mereka kecuali orang yang syahid?” Maka Rasulullah ﷺ menjawab :
Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari jumat atau malam jumat kecuali Allah ﷻ akan menjaganya dari fitnah kubur (Hadits Hasan Riwayat Tirmidzi)
Kita memohon kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menetapkan hati kita dan orang-orang yang kita cintai di dalam menghadapi fitnah kubur.
itulah yang bisa disampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 09 Nikmat dan Azab Kubur Bagian 1
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Beriman Kepada Hari Akhir
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-9 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Ni’mat dan Azab Kubur Bagian Yang Pertama”
Diantara beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan adanya azab dan nikmat kubur. Kewajiban seorang mukmin adalah beriman meskipun belum atau tidak mengetahui hakekat caranya. Kata kubur di sini adalah kebanyakan atau keumuman dan bukan merupakan pembatasan. Artinya seseorang akan tetap mendapatkan azab atau nikmat kubur kalau memang dia berhak meskipun dia mati dalam keadaan tenggelam atau terbakar sehingga menjadi abu atau dimakan binatang buas atau yang lain. Tentunya dengan cara yang Allah ﷻ ketahui.
Dalil adanya azab kubur di dalam Al-Qur’an di antaranya adalah firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى tentang orang-orang munafiqin
“Kami akan mengazab mereka dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.” (At-Taubah : 101)
Al-Imam Ath-Thabari rahimahullah berkata di dalam tafsirnya, azab yang pertama adalah di dunia dan azab yang kedua adalah di kubur. Di dalam hadits Albarra’ ibnu ‘Azib radhiallahu ‘anhu yang panjang yang menceritakan tentang fitnah, nikmat dan azab kubur, Rasulullah ﷺ bersabda :
إسْتَعِيذو بِاللهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
Hendaklah kalian berlindung kepada Allah dari azab kubur (Hadits shahih riwayat Abu Dawud dan juga yg lain)
Hadits-hadits tentang azab kubur termasuk mutawatir menurut para ‘ulama.
itulah halaqah yang kita sampaikan hari ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 10 Nikmat dan Azab Kubur Bagian 2
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Beriman Kepada Hari Akhir
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-10 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Nikmat dan Azab Kubur Bagian yang kedua”
Di dalam hadits Al-Barra’ radhiallahu ‘anhu disebutkan bahwasanya orang yang beriman apabila bisa menjawab fitnah kubur dengan baik akan diberi alas yang berasal dari surga, diberi pakaian dari surga, dibuka pintu menuju surga, sehingga dia diterpa angin surga dan mencium wanginya bau surga dan diluaskan kuburnya sejauh mata memandang. Kemudian ditemani amal shaleh yang selama ini dia lakukan di dunia, yang Allah ﷻ wujudkan berupa seorang yang berwajah bagus, berpakaian indah dan berbau wangi.
Adapun orang yang kafir, maka ketika tidak bisa menjawab fitnah kubur dia akan diberi alas yang berasal dari neraka, pakaian dari neraka, dibuka pintu menuju neraka sehingga dia diterpa angin yang panas dari neraka. Kemudian disempitkan kuburnya, sehingga tulang rusuknya saling bersilangan. Kemudian ditemani dosa-dosa yang selama ini dia lakukan di dunia, yang Allah ﷻ wujudkan berupa seorang yang buruk rupa dan pakaian serta menyengat bau badannya.
Secara umum kemaksiatan adalah sebab azab kubur. Rasulullah ﷺ telah menyebutkan beberapa kemaksiatan yang merupakan sebab azab kubur di antaranya adalah namimah yaitu mengadu domba dan juga tidak menjaga kesucian diri dan juga pakaian dari air kencing. Sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan juga Muslim.
Azab kubur bagi orang yang beriman bisa terhenti dan terputus dengan sebab tertentu di antaranya adalah doa orang yang berziarah. Menghindari kemaksiatan dan bertaubat dari kemaksiatan adalah cara untuk selamat dari azab kubur. Doa sebelum salam yang diajarkan Rasulullah ﷺ hendaknya jangan diremehkan, meskipun hukumnya sunnah.
“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksa neraka Jahanam, dan siksaan kubur, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan kita memohon kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى semoga melindungi kita semua dari azab kubur.
itulah materi yang kami sampaikan pada hari ini dan sampai ketemu kembali pada halaqah selanjutnya.
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 11 Tanda-tanda Hari Kiamat Yang Sudah Terjadi Dan Telah Berlalu
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Beriman Kepada Hari Akhir
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-11 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Tanda-tanda Hari Kiamat Yang Sudah Terjadi Dan Telah Berlalu”
Hari kiamat adalah hari akhir dunia ini. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengabarkan bahwa hari tersebut sudah dekat, yaitu apabila dibandingkan dengan umur dunia ini secara keseluruhan. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
Maka mereka tidaklah menunggu kecuali hari kiamat yang akan datang dengan tiba-tiba maka sungguh telah datang tanda-tandanya. (Muhammad : 18)
Di antara tanda-tanda kiamat yang sudah terjadi dan telah berlalu adalah diutusnya Nabi kita Muhammad ﷺ Beliau ﷺ pernah bersabda :
بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ
Diutusnya aku dan bangkitnya hari kiamat adalah seperti dua jari ini (yaitu jari tengah dan jari telunjuk (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan di antara tanda-tanda hari kiamat yang sudah terjadi dan telah berlalu adalah terbelahnya bulan. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
ٱقۡتَرَبَتِ ٱلسَّاعَةُ وَٱنشَقَّ ٱلۡقَمَرُ
Telah dekat hari kiamat dan telah terbelah bulan. (Al-Qomar : 1)
Dan telah terbelah bulan menjadi dua di zaman Rasulullah ﷺ ketika orang-orang musyrikin di awal dakwah beliau meminta bukti kerasulan beliau ﷺ Kemudian beliau ﷺ mengatakan kepada mereka “Lihatlah, lihatlah!” (HR. Muslim).
Dua tanda di atas sudah terjadi kurang lebih 1400 tahun yang lalu. Tentunya semakin dekatnya hari kiamat hendaklah membuat seorang muslim segera sadar dari kelalaian dia selama ini.
itulah materi yang kami sampaikan pada hari ini dan sampai ketemu kembali pada halaqah yang selanjutnya.
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 12 Tanda-tanda Hari Kiamat Yang Sudah Terjadi Dan Sedang Terjadi
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Beriman Kepada Hari Akhir
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-12 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Tanda-tanda Hari Kiamat Yang Sudah Terjadi Dan Sedang Terjadi”
Di antaranya :
Yang pertama
adalah keluarnya nabi-nabi palsu setelah Nabi Muhammad ﷺ Rasulullah ﷺ bersabda :
Tidak akan datang hari kiamat sampai datang para pendusta mendekati tiga puluh orang. Semuanya mengaku sebagai utusan Allah (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebagian ulama mengatakan yang dimaksud dengan nabi-nabi palsu di dalam hadits ini adalah orang-orang yang mengaku menjadi nabi setelah Rasulullah ﷺ dan mereka memiliki banyak pengikut. Seperti Musailamah Al-Kadzdzab, Al-Aswad Al-Amsi, Muhtar Ats-Tsaqafi dan lain-lain. Adapun orang yang mengaku sebagai nabi dan diikuti oleh segelintir manusia, maka ini banyak dan lebih dari tiga puluh orang.
Yang kedua
berlombanya orang-orang yang dahulunya miskin dalam membangun bangunan. Rasulullh ﷺ ketika ditanya oleh Malaikat Jibril tentang sebagian tanda-tanda hari kiamat maka beliau mengatakan:
Engkau akan melihat orang yang dahulunya tidak beralas kaki, tidak berpakaian, orang miskin, penggembala kambing, mereka saling berlomba-lomba dalam meninggikan bangunan (HR. Muslim)
Kemudian di antara tanda-tanda hari kiamat yang sudah terjadi dan sedang terjadi
Yang ketiga
adalah disandarkannya pekerjaan kepada orang yang tidak berhak. Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya
Apabila amanat sudah disia-siakan, maka tunggulah hari kiamat, Beliau ditanya : Yaa Rasulullah, Bagaimana menyia-nyiakan amanat? Maka beliau ﷺ mengatakan Apabila sebuah perkara sudah disandarkan kepada orang yang tidak berhak, maka tunggulah hari kiamat (HR. Bukhari)
Dan betapa banyak di zaman kita, amanat diberikan kepada orang yang tidak berhak.
Kemudian,
Yang keempat
adalah salam hanya untuk orang yang dikenal. Rasulullah ﷺ bersabda dalam sebuah hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad :
إن من أشراط الساعة أذا كانت تحية على للمعرفة
Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari kiamat, apabila salam itu hanya diberikan kepada orang yang dikenal (HR. Imam Ahmad)
Petunjuk Nabi ﷺ adalah memberikan salam kepada orang yang dikenal maupun orang yang tidak dikenal. Benar apa yang dikabarkan oleh Rasulullah ﷺ dan apa yang beliau sampaikan semuanya adalah wahyu dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Hal ini hendaknya menambah keimanan bagi seorang muslim dan hendaknya dia waspada dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya menghadapi hari kiamat yang sudah semakin dekat ini.
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 13 Tanda-tanda Hari Kiamat Yang Belum Terjadi
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Beriman Kepada Hari Akhir
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-13 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Tanda-Tanda Dekatnya Hari Kiamat Yang Belum Terjadi”
Di antaranya adalah keluarnya Imam Mahdi. Rasulullah ﷺ bersabda :
Seandainya tidak tersisa dunia ini kecuali satu hari saja niscaya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى akan memanjangkan hari tersebut sehingga Allah mengutus seseorang yang berasal dari keluargaku yang namanya sama dengan namaku dan nama bapaknya sama dengan nama bapakku. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan setelah sebelumnya dipenuhi dengan kedzoliman (Hadits hasan shahih riwayat Abu Dawud)
Al-Mahdi adalah dari keluargaku. Luas dahinya, mancung hidungnya, akan memenuhi bumi dengan keadilan setelah bumi ini penuh dengan kedzoliman dan akan berkuasa selama tujuh tahun (Hadits hasan shahih riwayat Abu Dawud)
Dan hadits-hadits yang shahih tentang keluarnya Iman Mahdi mutawatir diriwayatkan oleh 26 sahabat Nabi ﷺ
Kewajiban seorang muslim adalah beriman dengan seyakin-yakinnya dengan keluarnya Imam Mahdi tersebut, sebagaimana disifatkan didalam hadits-hadits yang shahih. Dan waspadalah dengan orang-orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi atau diyakini pengkutnya sebagai Imam Mahdi. Imam Mahdi bukanlah yang sembunyi di gua selama lebih dari 1000 tahun. Beliau akan muncul kelak sebelum datangnya Dajjal dan sebelum turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam. Beliau adalah imam yang shaleh yang muncul di tengah-tengah manusia, menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar.
itulah yang bisa disampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 14 Tanda-tanda Besar Dekatnya Hari Kiamat
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Beriman Kepada Hari Akhir
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-14 belas dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Tanda-Tanda Besar Dekatnya Hari Kiamat”
Tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat adalah sepuluh tanda menjelang datangnya hari kiamat. Yang apabila sudah muncul sepuluh tanda tersebut, maka akan terjadilah hari kiamat. Tanda-tanda besar tersebut apabila muncul satu, maka akan segera diikuti oleh yang lain.
Suatu saat Nabi Muhammad ﷺ melihat para sahabat sedang saling berbicara. Maka beliau bertanya :
Apa yang sedang kalian bicarakan? Maka mereka menjawab “Kami sedang mengingat hari kiamat.” Kemudian beliau ﷺ berkata :
Sesungguhnya tidak akan bangkit hari kiamat tersebut, sampai kalian melihat sebelumnya sepuluh tanda-tanda, Kemudian beliau shalallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan sepuluh tanda tersebut, yaitu:
1. Asap
2. Dajjal
3. Daabbah (seekor hewan melata)
4. Terbitnya matahari dari barat
5. Turunnya Nabi Isa Ibnu Maryam
6. Ya’juj dan Ma’juj
7. Khosf di timur (terbenamnya sebagian tanah di timur)
8. Khosf di barat
9. Khosf di Jazirah Arab
10. Api yang keluar dari Yaman yang menggiring manusia ke padang pengumpulan (HR. Imam Muslim).
Apa yang tersebut dalam hadis di atas bukanlah berurutan dan insya Allah akan kita pelajari satu persatu dari tanda-tanda tersebut pada halaqah-halaqah selanjutnya.
itulah yang bisa kita sampaikan, sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 15 Dajjal Bagian 1
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Beriman Kepada Hari Akhir
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-15 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Dajjal Bagian Yang Pertama”
Dajjal yang secara bahasa artinya pendusta besar merupakan seorang manusia keturunan Nabi Adam ‘alaihissalam yang di akhir zaman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى akan menjadikan dia fitnah terbesar dalam sejarah manusia. Rasulullah ﷺ bersabda :
Tidak ada fitnah antara penciptaan Adam sampai hari kiamat yang lebih besar dari pada fitnah Dajjal (HR. Muslim).
Sebelum keluarnya Dajjal, Bumi dalam keadaan kemarau yang sangat panjang. Manusia sangat membutuhkan air dan juga makanan. Dajjal muncul dan mengaku sebagai tuhan rabbul ‘alamiin. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan dia kemampuan untuk bergerak cepat, menurunkan hujan dan menumbuhkan tanaman. Dia membawa sesuatu yang menyerupai surga dan neraka, sehingga orang-orang yang tidak mengenal Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى seperti orang-orang musyrik, kafir dan munafiq, mereka pun mengikuti Dajjal. Di antaranya adalah tujuh puluh ribu orang Yahudi Asbahan (HR. Muslim)
Dan Asbahan adalah nama sebuah daerah. Sampai ada seseorang yang awalnya menyangka dirinya beriman setelah melihat perkara yang luar biasa pada diri Dajjal, akhirnya dia mengkuti Dajjal tersebut (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud)
Setiap Nabi telah mengingatkan umatnya fitnah Dajjal ini. Rasulullah ﷺ bersabda :
Sesungguhnya aku akan memperingatkan kalian tentang Dajjal. Dan tidaklah seorang Nabi kecuali dia telah memperingatkan kaumnya, dari Dajjal. Demikian pula Nuh ‘alaihissalam. (HR. Bukhari)
Dajjal sekarang ada di sebuah pulau. Thammim Ad-Daari seorang sahabat Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam saat masih beragama Nashrani, dia dan beberapa orang temannya pernah terdampar di pulau tersebut, mereka melihat Dajjal dalam keadaan terikat kuat. Bahkan sempat terjadi dialog antara mereka dengan Dajjal. Kemudian Thammim mengabarkan pertemuan dan dialog ini kepada Nabi ﷺ setelah masuk islam dan dibenarkan oleh Nabi ﷺ (Hadits Shahih Riwayat Imam Muslim)
sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 16 Dajjal Bagian 2
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Beriman Kepada Hari Akhir
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-16 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Dajjal Bagian 2 ”
Rasulullah ﷺ sebagai seorang Nabi yang sangat menginginkan keselamatan bagi umatnya, telah menyebutkan di dalam hadits-hadits yang shahih tentang ciri-ciri Dajjal. Di antaranya, bahwasanya Dajjal adalah orang yang gemuk badannya, kulitnya berwarna merah, rambuntya keriting, mata kanannya buta, mata kirinya seperti anggur, dan tertulis di antara kedua matanya tiga huruf Kaf, Fa dan Ra. Dalam riwayat lain disebutkan Kafir. Semua orang yang beriman bisa membaca, baik yang buta huruf maupun yang tidak buta huruf.
Ciri-ciri di atas disebutkan dalam hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan juga Muslim. Di dalam shahih Muslim disebutkan bahwasanya Dajjal tidak memiliki anak. Orang yang mengenal Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengetahui bahwasanya Dajjal bukanlah rabbul ‘alamin. Mereka tahu bahwasanya Allah ﷻ tidak dilihat di dunia dan Allah ﷻ tidak buta sebelah. Adapun kehebatan yang dimiliki oleh Dajjal, maka semuanya adalah dengan izin Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى untuk menguji keimanan para hamba. Rasulullah ﷺ bersabda :
Apabila samar bagi kalian Rab kalian, maka ketahuilah bahwa Rab kalian tabaroka wa ta’ala tidaklah buta sebelah matanya dan sesungguhnya kalian tidak akan melihat Rab kalian tabaroka wa ta’ala sampai kalian meninggal dunia (HR. Ahmad dan Abu Dawud dishahihkan oleh Albani rahimahullah)
Dajjal akan tinggal di bumi selama 40 hari, satu hari pertama seperti satu tahun, satu hari kedua seperti sebulan, satu hari ketiga seperti seminggu dan hari-hari yang lain seperti hari-hari biasa (HR. Muslim)
Jadi kurang lebih apabila dihitung dengan hari-hari biasa, dia akan tinggal di bumi selama satu tahun dua setengah bulan.
itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah hari ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-17 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Dajjal Bagian 3” Seorang muslim hendaknya mencari jalan keselamatan dari fitnah Dajjal di antaranya,
Yang pertama
berusaha mengenal Allah ﷻ dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya, karena orang-orang yang mengikuti Dajjal adalah orang-orang yang tidak mengenal Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
Yang kedua
menaati Rasulullah ﷺ Karena Dajjal ketika dikabarkan oleh Thamim Addaari radhiallahu ‘anhu dan juga kawan-kawannya, bahwasanya Muhammad ﷺ telah muncul dan menang serta menjadi orang yang ditaati, maka Dajjal mengatakan yang artinya,
Ketahuilah, bahwasanya menaati dia (yaitu Muhammad ﷺ) adalah lebih baik bagi mereka (HR. Muslim)
Sebagian pendahulu kita, dahulu menyuruh anaknya untuk mengulang sholat lagi apabila tidak membaca doa ini ketika sholat.
Yang kelima
adalah berusaha menjauh dari Dajjal apabila mendengar tentang kedatangannya. Karena Dajjal memiliki syubhat kerancuan yang bisa menggoyahkan iman seseorang. Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya :
Barang siapa yang mendengar tentang Dajjal maka hendaklah menjauh darinya karena demi Allah sesungguhnya seseorang mendatangi dajjal dan dia menyangka bahwasannya dia adalah beriman ternyata kemudian dia mengikuti dajjal tersebut karena melihat syubhat yang dimiliki oleh Dajjal tersebut (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud)
Di dalam shahih muslim disebutkan bahwasannya manusia akan pergi ke gunung-gunung untuk menghindari dajjal.
Kemudian yang keenam
apabila mampu maka hendaklah dia pergi ke dua tanah haram Makkah dan juga Madinah. Karena keduanya tidak bisa dimasuki oleh Dajjal (HR. Bukhari dan Muslim)
Kemudian yang ketujuh
apabila terpaksa bertemu dengan Dajjal maka hendaklah dia bersabar, tetap diatas kebenaran dan tidak menaati Dajjal tersebut dan hendaknya dia membaca 10 ayat yang pertama dari Surat Al-Kahfi. Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya :
Barang siapa di antara kalian yang menemui dajjal maka hendaklah dia membaca awal dari surat Al Kahfi (HR. Muslim)
Dalam hadits yang lain Beliau mengatakan :
Barang siapa yang menghafal 10 ayat yang pertama dari Surat Al-Kahfi maka dia akan terjaga dari Dajjal (HR.Muslim)
Yang kedelapan
apabila melihat Dajjal membawa dua sungai, sungai dari api dan sungai dari air maka petunjuk Nabi ﷺ hendaknya kita memejamkan mata, menundukkan kepala kemudian meminum dari sungai api karena sebenarnya itu adalah air yang dingin (HR. Muslim)
Dajjal muncul di masa Imam Mahdi sebelum turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam dan akan dibunuh oleh Nabi ‘Isa. Kewajiban seorang muslim adalah beriman dengan munculnya Dajjal sebagaimana dikabarkan oleh Nabi ﷺ dalam hadits-hadits yang shahih. Dajjal bukanlah khayalan atau simbol kerusakan semata.
Semoga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melindungi kita dan keluarga kita dari fitnah Dajjal.
itulah yang bisa kita sampaikan, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 18 Turunnya Nabi Isa ‘Alaihissalam Bagian 1
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-18 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Turunnya Nabi ‘Isa ‘Alaihissalam Bagian 1 ” Ketika orang-orang Yahudi berusaha membuat makar untuk membunuh Nabi ‘Isa ‘alaihissalam, Allah subhanahu wa ta’ala menyelamatkan beliau dengan mengangkat beliau ke atas kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Turunnya beliau ‘alaihissalam ke Bumi, Allah jadikan sebagai salah satu tanda besar dekatnya hari kiamat. Allah berfirman
ﻭَﺇِﻧَّﻪُ ﻟَﻌِﻠْﻢٌ ﻟِﻠﺴَّﺎﻋَﺔِ
“Dan sesungguhnya itu adalah tanda dekatnya hari kiamat.” (Az-Zukhruf : 61)
Berkata ‘Abdullah Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, maksud dari hal itu adalah turunnya Nabi ‘Isa ‘alaihissalam (diriwayatkan oleh Ath-Thobari dalam tafsirnya)
Beliau turun di saat kaum muslimin sedang di masa genting menghadapi dahsyatnya fitnah Dajjal. Turun di waktu shubuh dan sholat di belakang Imam Mahdi, imam kaum muslimin saat itu. Rasulullah ﷺ bersabda :
ﻛﻴﻒ ﺃﻧﺘﻢ ﺇﺫﺍ ﻧﺰﻝ ﺑﻦ ﻣﺮﻳﻢ ﻓﻴﻜﻢ ﻭﺇﻣﺎﻣﻜﻢ ﻣﻨﻜﻢ
Bagaimana kalian jika turun Ibnu Maryam di tengah-tengah kalian dan imam kalian saat itu adalah dari kalian (HR. Bukhari dan Muslim) Hal yang pertama kali yang beliau lakukan adalah membunuh Dajjal yang sedang mengepung sebagian kaum muslimin di Baitul Maqdis. Beliau membunuh dengan tombak kecil beliau setelah itu Dajjal hampir melarut habis seperti melarutnya garam karena melihat Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.
Kemudian umat islam pun memerangi orang-orang yang bersama Dajjal, di antaranya adalah orang-orang Yahudi, sampai batu dan juga pohon-pohonan membantu umat islam memerangi orang-orang Yahudi. Setiap ada orang Yahudi yang berusaha untuk bersembunyi di belakang batu atau pohon maka berkatalah batu atau pohon tersebut : Wahai muslim, ini Yahudi bersembunyi di belakangku, maka bunuhlah dia. Kecuali pohon Ghorqot (Hadits shahih HR.Muslim) Setelah itu keluarlah Ya’juj dan juga Ma’juj yang membuat kerusakan besar di permukaan Bumi maka Nabi ‘Isa ‘alaihissalam dan juga kaum muslimin berdoa kepada Allah supaya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى membinasakan mereka.
itulah yang bisa kita sampaikan, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 19 Turunnya Nabi Isa ‘Alaihissalam Bagian 2
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-19 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Turunnya Nabi Isa ‘Alaihissalam Bagian 2” Setelah Ya’juj dan Ma’juj binasa, jadilah Nabi ‘Isa ‘alaihissalam seorang pemimpin yang adil yang menegakkan syariat islam. Rasulullah ﷺ bersabda :
Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, hampir-hampir turun ‘Isa Ibnu Maryam di antara kalian sebagai seorang penguasa yang adil. Maka dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menggugurkan atau membatalkan hukum jizyah, harta benda melimpah ruah sehingga tidak ada seorangpun yang menerima shadaqah. Sehingga sujud sekali saat itu lebih baik dari pada dunia dan seisinya (HR. Bukhari dan Muslim) Beliau turun ‘alaihissalam, beriman kepada Nabi Muhammad ﷺ mengikuti syari’at beliau dan bukan untuk menghapus syariat Nabi Muhammad ﷺ Manusia saat itu dalam keadaan aman, tentram dan damai. Rasulullah ﷺ mengabarkan bahwasanya kehidupan saat itu adalah kehidupan yang sangat indah. Langit di ijinkan untuk menurunkan hujan, Bumi di ijinkan untuk mengeluarkan tanaman, bahkan seandainya ada sebuah biji yang jatuh di atas batu yang keras niscaya dia akan tumbuh. Tidak ada saling bakhil, tidak ada saling hasad dan tidak ada saling benci.
Sampai seandainya ada seseorang melewati seekor singa, niscaya singa tersebut tidak akan mengganggunya. Dan seandainya ada orang yang menginjak seekor ular niscaya ular tersebut tidak akan mengganggunya (Hadits Shahih Riwayat Ad-Dailami).
Di dalam Shahih Muslim disebutkan
bahwasanya beliau akan melakukan haji dan umrah.
Dan di dalam hadits yang lain disebutkan
bahwasanya beliau akan tinggal di Bumi selama 40 tahun. Kemudian meninggal dan dishalatkan oleh orang islam (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud).
itulah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-20 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Ya’juj dan Ma’juj Bagian 1”
Ya’juj dan Ma’juj adalah nama dua umat manusia keturunan Nabi Adam ‘alaihissalam. Mereka sudah ada di zaman Dzulqarnain dan membuat kerusakan di permukaan bumi. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan rahmat-Nya telah melidungi manusia dari mereka. Dzulqarnain telah membuat dinding raksasa dari besi dan tembaga untuk mencegah mereka keluar sampai waktu yang ditentukan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
Di dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah rahimahullah, Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwasannya Ya’juj dan Ma’juj menggali setiap hari dan berusaha untuk keluar. Ketika hampir mereka melihat sinar matahari maka sebagian dari mereka mengatakan, Kembalilah kalian, besok kita akan menggali kembali. Dan mereka tidak mengatakan insya Allah. Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengembalikan galian mereka seperti sedia kala, seakan-akan belum mereka gali. Demikian setiap hari sampai ketika sudah waktunya mereka keluar sebagian mereka mengatakan setelah selesai menggali : Kembalilah kalian, besok insya Allah kita akan menggali lagi. Maka pada esok harinya mereka mendapatkan galian mereka dan akhirnya mereka pun bisa keluar. Suatu hari Rasullulah ﷺ pernah mengabarkan bahwa di zaman beliau dinding tersebut telah terbuka sedikit, seperti lingkaran yang dibentuk ibu jari dengan jari telunjuk (HR. BukhAri)
Kalo sudah mendekat hari kiamat, maka dinding tersebut akan hancur dan mereka pun akan keluar. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman :
“Dzulqarnain berkata, apabila datang janji Rab-ku maka Rab-ku akan menghancur leburkan dinding tersebut. Maka kami akan biarkan mereka pada hari itu bercampur antara satu dengan yang lain. ,” (Al-Kahfi: 98-99)
“Hingga apabila dibuka Ya’juj dan Ma’juj dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.” (Al-Anbiya : 96) Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah menjadikan keluarnya Ya’juj dan Ma’juj sebagai salah satu tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat.
itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-21 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang ” Ya’juj dan Ma’juj Bagian 2 ” Ya’juj dan Ma’juj keluar setelah binasanya Dajjal. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mewahyukan kepada Nabi Isa ‘alaihissalam
Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku (yaitu Ya’juj dan Ma’juj) yang tidak seorangpun bisa melawan mereka. Maka kumpulkanlah hamba-hamba-Ku (yaitu kaum muslimin) ke Gunung Thur (HR. Muslim)
Jumlah mereka sangat banyak. Ketika orang-orang yang di bagian depan melewati sebuah sungai dan meminumnya, maka yang di berada akhir tidak mendapatkan air tersebut. Dan mengatakan, dahulu di sini ada airnya (HR. Muslim)
Manusia lari dari Ya’juj dan Ma’juj dan bersembunyi di benteng-benteng mereka, setelah banyak membuat kerusakan di bumi, maka Ya’juj dan Ma’juj berkata “Kita telah membunuh penduduk Bumi, maka marilah kita membunuh penduduk langit”. Mereka pun mengarahkan anak panah mereka ke langit. Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengembalikan anak panah mereka tersebut ke Bumi dalam keadaan berlumuran darah. Mereka pun mengatakan Kita telah mengalahkan penduduk langit (Hadits shahih riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Ya’juj dan Ma’juj mengepung Nabi Isa ‘alaihissalam dan para sahabatnya di Gunung Thur. Akhirnya beliau berdoa kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى maka Allah menurunkan ulat di leher-leher Ya’juj dan Ma’juj. Maka meninggallah mereka dalam satu waktu. Kemudian turunlah Nabi Isa ‘alaihissalam dan para pengikutnya dan mereka tidak mendapatkan satu jengkal tanah kecuali di situ ada bangkai Ya’juj dan Ma’juj. Mereka pun meminta kepada Allah supaya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى membersihkan. Akhirnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengirimkan burung yang membawa bangkai-bangkai mereka. Kemudian, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan hujan yang membersihkan bumi (HR. Muslim)
Dalam hadits shahih yang lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah ﷺ bersabda :
Kaum muslimin akan menggunakan bekas busur anak panah dan tameng kayu Ya’juj dan Ma’juj sebagai kayu bakar selama tujuh tahun. Ini menunjukkan banyaknya jumlah Ya’juj dan juga Ma’juj.
itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 22 Keadaan Islam Setelah Meninggalnya Nabi Isa ‘alaihissalam
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-22 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Keadaan Islam Setelah Meninggalnya Nabi ‘Isa ‘alaihissalam” Setelah jaya di zaman Nabi ‘Isa ‘alaihissalam, melemahlah islam kembali sedikit demi sedikit dan akan diangkat Al-Quran. Rasulullah ﷺ bersabda :
Islam akan hilang sedikit demi sedikit, seperti hilangnya lukisan pada pakaian. Sehingga tidak diketahui apa itu puasa, sholat, menyembelih dan juga shadaqah. Akan pergi Alquran dalam satu malam, sehingga tidak tersisa satu ayat pun. Dan akan ada beberapa kelompok manusia, laki-laki tua dan wanita tua dan mengatakan “Kami mendapatkan nenek moyang kami dahulu di atas kalimat Laa ilaa ha illallah, maka kami pun mengatakannya.” (Hadits Shahih Riwayat Ibnu Majah)
Akan datang masa di mana banyak perzinaan dilakukan secara terang-terangan di pinggir jalan (HR. Muslim)
Tidak ada haji ke Baitullah (HR. Bukhari).
Dan ka’bah akan dihancurkan oleh sebagian orang (HR. Muslim) Manusia akan kembali ke zaman jahiliyyah bahkan lebih parah. Akan kembali tersebar penyembahan terhadap berhala dan merekalah orang-orang yang akan menyaksikan dahsyatnya hari kiamat.
Tidak akan bangkit hari kiamat kecuali atas orang-orang yang paling jelek yang mereka lebih jelek dari pada orang yang hidup di zaman jahiliah (HR. Muslim) Urutan tanda-tanda besar hari kiamat sampai meninggalnya Nabi ‘Isa ‘alaihissalam jelas di dalam hadits-hadits shahih, demikian pula tanda terakhir, yaitu, keluarnya api yang menggiring manusia ke Mahsyar atau tempat pengumpulan.
Adapun 6 tanda yang lain, 1. terbitnya matahari dari barat, 2. keluarnya hewan melata dari Bumi, 3. keluarnya asap, 4. tiga khosf yaitu tenggelamnya sebagian tanah di barat, 5. tenggelamnya sebagian tanah di timur dan 6. tenggelamnya sebagian tanah di jazirah arab,
Maka wallahu a’lam tentang urutan yang benar, bagi 6 tanda ini. Hanya Rasulullah ﷺ telah mengabarkan :
bahwasanya antara terbitnya matahari dari barat dan keluarnya seekor hewan melata dari bumi, ini jaraknya sangat dekat. Apabila salah satu dari keduanya muncul, maka yang lain akan segera muncul (HR. Muslim)
itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-23 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Terbitnya Matahari Dari Barat”
Matahari setiap harinya meminta izin kepada Allah ﷻ untuk terbit dari timur, sampai ketika sudah waktunya maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى tidak mengizinkan matahari untuk terbit dari timur. Dan menyuruhnya kembali dari tempat dia datang, yaitu arah barat. Akhirnya terbitlah matahari dari barat (HR. Bukhari)
Terbitnya matahari dari barat adalah termasuk tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat. Apabila manusia melihatnya, maka mereka akan beriman semuanya dan akan yakin bahwa kiamat memang sudah dekat. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman :
“Tidaklah mereka menunggu kecuali kedatangan para malaikat yaitu malaikat maut atau kedatangan Allah atau kedatangan sebagian tanda-tanda kebesaran Allah. Hari ketika datang sebagian tanda-tanda kebesaran Tuhanmu, tidak akan bermanfaat iman seseorang yang tidak beriman sebelumnya atau belum beramal kebaikan di dalam imannya. Katakanlah, “Tunggulah, sesungguhnya kita juga menunggu.” (Al-An’am :158) Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah ﷺ menafsirkan bahwa tanda kebesaran Allah ﷻ di dalam ayat ini adalah terbitnya matahari dari barat. Saat itu orang kafir bertaubat dari kekafirannya, orang yang beriman yang sebelumnya menyia-nyiakan amal shaleh maka dia akan bertaubat dan beramal shaleh, namun pintu taubat di kala itu sudah tertutup dan amal tidak akan diterima karena dilakukan di saat terpaksa.
Kecuali orang mukmin yang sebelum munculnya matahari dari barat sudah beriman dan beramal shaleh, maka amalannya akan diterima. Oleh karena itu maka seorang muslim hendaknya segera bertaubat kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dari segala dosa, bagaimanapun besar dosa yang dia miliki dan jangan menundanya.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-24 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Keluarnya Seekor Hewan Melata dari Bumi dan Keluarnya Asap”
Termasuk tanda besar dekatnya hari kiamat adalah keluarnya hewan melata yang aneh dari bumi yang bisa berbicara dengan manusia. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman :
“Dan apabila telah datang keputusan atas mereka, maka Kami akan keluarkan untuk mereka seekor binatang melata dari bumi yang akan berbicara kepada manusia, bahwa manusia dahulu tidak yakin dengan ayat Kami.” (An-Naml : 82) Hewan tersebut akan keluar di waktu dhuha sebagaimana di dalam shahih muslim dan dia akan menandai orang kafir di hidungnya sebagai tanda kekafirannya. Maka manusia masing-masing dengan jelas akan mengetahui siapa yang mukmin dan siapa yang kafir.
Di dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya, Akan keluar seekor hewan melata dan akan menandai manusia pada hidung-hidung mereka Di antara tanda besar hari kiamat adalah keluarnya asap.
“Maka tunggulah hari ketika langit membawa asap yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih.” (Ad-Dukhan : 10-11) Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu berpendapat bahwa maksud ayat ini adalah asap yang keluar di akhir zaman, sebagai salah satu tanda dekatnya hari kiamat. Dan asap ini merupakan adzab dan siksaan bagi orang-orang kafir.
itulah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 25 Meninggalnya Orang Beriman Sebelum Hari Kiamat
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-25 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Meninggalnya Orang-orang yang beriman sebelum hari kiamat terbenamnya tanah secara besar-besaran ketiga tempat dan keluarnya api dari yaman” Sebelum terjadinya hari kiamat, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى akan mengirim angin yang mencabut nyawa semua orang yang beriman. Sehingga tidak tersisa di dunia, kecuali sejelek-jelek manusia. Rasulullah ﷺ bersabda, Kemudian Allah akan mengutus angin yang dingin dari arah Syam, maka tidak ada seorang pun di Bumi yang di dalam hatinya ada kebaikan atau iman meski sebesar biji sawi, kecuali akan dicabut nyawanya oleh angin tersebut. Sampai seandainya salah seorang dari mereka masuk ke dalam gunung, niscaya angin tersebut akan masuk bersamanya dan mencabut nyawanya. Maka tersisalah sejelek-jelek manusia yang ringan berbuat kerusakan, seperti ringannya burung dan mereka ganas dalam berbuat kedzaliman satu dengan yang lain, seperti ganasnya hewan buas. Mereka tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari kemungkaran (HR. Muslim). Di dalam sebuah hadits yang juga diriwayatkan oleh Imam Muslim, disebutkan bahwasanya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengutus angin tersebut dari Yaman. Sebagian ulama mengatakan bahwasanya angin tersebut, berasal dari dua arah, yaitu Yaman dan juga Syam.
Dan di antara tanda-tanda besar hari kiamat adalah akan terbenamnya tanah secara besar-besaran di tiga daerah timur, barat dan jazirah arab, sebagaimana datang didalam hadits.
Dan termasuk dalam tanda-tanda besar hari kiamat adalah munculnya api dari Yaman yang akan menggiring manusia ke tempat pengumpulan. Dan tempat dikumpulkannya manusia saat itu adalah Syam. Sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Baihaqi di dalam Sha’abul Iman dan hadits ini shahih. Dan syam adalah daerah-daerah di sekitar Masjidil Aqsa. Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya, Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan dalam keadaan berjalan kaki, sebagian naik kendaraan dan sebagian akan diseret di atas wajah-wajah mereka (Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi) Api ini akan senantiasa bersama mereka siang dan malam sehingga mereka sampai ditempat pengumpulan.Sebagaimana bisa disimpulkan di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
Dan yang terakhir kali akan dikumpulkan adalah dua orang penggembala dari Qobilah Muzailah (HR. Bukhari dan Muslim).
Pengumpulan di sini berbeda dengan pengumpulan manusia setelah dibangkitkan dari kuburnya. Pengumpulan di sini adalah di dunia untuk sebagian manusia. Sedangkan pengumpulan setelah dibangkitkannya manusia adalah di akhirat untuk semua manusia. Semoga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan keselamatan kepada kita semua di dunia dan di akhirat. Demikian yang bisa kita sampaikan, dan sampai bertemu pada halaqah-halaqah selanjutnya.
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Tidak ada komentar:
Posting Komentar