Rabu, 15 Maret 2017

Alat Tempur MP-ASI yang Paling Bermanfaat dan Ga Ribet serta Alternatifnya

26 Februari 2016, Alin mulai menginjak setengah tahun, alias lulus S1 ASI-X, alias mulai masuk tahap MP-ASI. Jadi emaknya ini mulai rempong memperdalam per-MPASI-an dari jauh jauh hari sebelumnya, eh berbulan-bulan sebelumnya deng. 

Masuk kerja pas Alin umur dua bulan setengah, temen-temen kantor 'meracuni' saya dengan buku rekomendasi mereka tentang Homemade Healthy Baby Food, si saya yang blank ini langsung melongo terpana, pas baca-baca eh ini bahasanya mudah dimengerti banget. Ini ilmu per-MPASI-an pertama saya. Berangkat dari sini saya bertekad untuk seoptimal mungkin menyediakan makanan rumahan untuk bidadari saya. Dari buku ini pula saya ada gambaran peralatan perang yang bener-bener kepake buat MPASI, tentunya setelah diterapkan sehari hari ini. Saya ulas satu-satu yah:

List peralatan perang MP-ASI yang ga ribet saya bagi kedalam 3 tahapan :

A. PERSIAPAN

1. Pisau dan Dua Buah Talenan
  • Pisau, ini alat paling utama and a must.
  • Talenan (chopping board) adalah alas saat memotong bahan makanan menggunakan pisau. Karena harganya yang relatif terjangkau belilah yang baru dan pisahkan penggunaannya dari peralatan yang digunakan untuk menu orang dewasa. Saya pilih berbahan kayu dibanding plastik.
  • Pisahkan talenan untuk memotong buah sayur dengan yang untuk memotong perdagingan, untuk menghindari adanya cross contamination bakteri, atau perpindahan mikroba dari satu objek ke objek lainnya, yang dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung.
  • Segera cuci talenan setelah dipakai, lalu keringkan.

2. Panci, Kukusan, Wajan, Sutil Kayu
Kalo panci saya cari yang ada saringan kukusannya. Yang harus diperhatikan adalah bahan pembuat dan pelapisnya yang akan bersentuhan langsung dengan makanan, apalagi sampai bisa membahayakan kesehatan si bidadari.
Wajan dan Panci Kukusan

3. Saringan Kawat
Fungsinya sudah so pasti untuk menyaring MP-ASI yang sudah dibuat. Terlebih digunakan di usia 6m yang mana fungsi pencernaan bayi masih dalam fase start up sehingga dibutuhkan alat untuk menyaring bahan makanan yang sudah dihaluskan supaya bener bener ramah bagi lambung bayi.
Pilih yang Bolong2nya Ideal dan Berbentuk Kotak2

4. Penghalus Bahan Makanan
Rekomendasi yang aman dan murah adalah parutan. Namun untuk mempermudah bisa menggunakan Blender, Food Processor, maupun Grinder. Sesuaikan dengan budget yang dimiliki. Berhubung saya udah punya blender (tapi kan kalo pake blender kudu pake air, sehingga menyamarkan rasa alami bahan makanan), saya pake hand blender deh. Selain lebih ringkas (lagi lagi untuk traveling), lebih fleksibel juga di wadah apapun. Tulisan tentang HB ini saya ulas disini.
Yang perlu diperhatikan adalah lamanya proses memblender untuk mendapatkan tekstur yang diinginkan. Jangan sampai ada bagian blender yang terlewatkan saat mencuci. Kelebihan menggunakan hand blender adalah proses mencucinya yang mudah karena tinggal celup di wadah berisi air sabun, kucurkan air mengalir, lap dan langsung bersih. Serta sangat efektif untuk mnghaluskan makanan bayi yang memang jumlahnya sangat sedikit :)

4. Slow Cooker
Fungsinya adalah memasak bahan makanan dengan suhu rendah dan jangka waktu yang lama untuk menjaga zat gizi makanan yang biasanya dengan suhu 93 sampai 199 derajat celcius selama 2 hingga 8 jam tergantung bahan dan jumlah bahan yang dimasak. Saya beli merk Takahi 1.2 Liter, karena ada fungsi temperatur tinggi

Alternatif Alat
Parutan, Saringan, Tumbukan, Alat Peras Buah
Kalo gamau ribet belinya misah misah, gamau repot dan ada budget berlebih, bisa langsung beli baby food maker yang semuanya udah jadi satu, macem-macem sih merknya:
  • Pigeon Baby Food Maker - Nah iniii, saya belinya ini. Biar gampang dibawa traveling aja. Soalnya masih bolak balik ke rumah ibu buat nitipin Alin. Dengan Pigeon Food Maker bunda akan lebih mudah dalam berkreasi membuat makanan karena dalam satu set terdapat beberapa alat dasar untuk membuat makanan seperti pemarut, pemeras jeruk, penumbuk dan penyaring. Berikut detail kelengkapannya: Mangkuk kecil dengan parutan terbuat dari bahan PP toleran dengan suhu panas/dingin 140C/-20C dengan kapasitas 200m, Saringan dengan jaring dari stainless steel. Piring saringan terbuat dari bahan PP toleran dengan suhu panas/dingin 140C/-20, Lid penutup mangkok terbuat dari bahan PP toleran dengan suhu panas/dingin 140C/-20C, Piring dengan parutan terbuat dari bahan PP toleran dengan suhu panas/dingin 140C/-20C, Pemeras jeruk terbuat dari bahan PP toleran dengan suhu panas/dingin 140C/-20C, Penumbuk yang terbuat dari kayu terbuat dari bahan PP toleran dengan suhu panas/dingin 140C/-20C, Mangkok untuk menumbuk terbuat dari bahan PP toleran dengan suhu panas/dingin 140C/-20C dengan kapasitas 275ml, Sendok makan terbuat dari bahan PP toleran dengan suhu panas/dingin 140C/-20C.
  • Puku Baby Food Maker
  • Baby Safe
  • Philips 4 in 1 Helathy Baby Food Maker - Mengusung tema membuat makanan bayi dengan praktis dan efisien. Dengan mengkukus aneka makanan bayi menggunakan Philips Avent 4 in 1 Healty Baby Food Maker, Bunda dapat langsung melanjutkan proses menghaluskan makanan dengan mesin yang sama tanpa perlu repot berpindah mesin. (Pengennya iniiii udah lengkap banget dan bisa dibawa traveling. etapi tapiii menu saring-saringan mpasi cuma bertahan 2-3 bulanan, kedepannya ga perlu lembut lembuuut banget jadinya ga kepake lama, dan harganya ehmm.. mehong amir hihi.. Range 2-3 jutaan. Kalaupun ada budget berlebih juga kayaknya masih mikir berkali kali juga hihi).
 

B. PENYIMPANAN

Saya ga menerapkan frozen foods selama masih bisa saya persiapkan pagi-pagi sebelom ngantor. Tapi saya juga nyiapin peralatan2 ini jaga2 kalo suatu waktu saya lagi in a rush. Jangan sampai ga bikinin makanan untuk anak. Selain itu, wadah2 ini bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti menyimpan stok bahan makanan, sampai menyimpan kaldu, dll. Berikut list nya: 

1. Wadah Kedap Udara
Kelebihannya mencegah udara masuk, praktis, dapat dipakai untuk menyimpan stok bahan2 kering, beragam ukuran untuk beragam kegunaan.
Saran: Pilih yang food grade BPA free (Bisphenol-A free), hindari bahan kaca untuk penyimpanan di freezer.

2. Ice Cube Bertutup
Fungsinya untuk mempermudah pembekuan kaldu atau stok MP-ASI. 
Alternatif: Jika tidak menemukan ice cube bertutup, bisa menggunakan ice cube biasa bawaan dari kulkas lalu tutup dengan plastik wrap, setelah beku segera pindahkan ke wadah plastik kedap udara atau plastik berpenutup (seperti plastik untuk wadah obat, berperekat zip), pisahkan per porsi makan.
Ice Tray Bertutup

Freezer Pods

Misalnya Merk Baby Cubes

3. Kantong Plastik
Fungsinya membantu makanan mentah supaya tetap segar, serta untuk menyimpan makanan beku. Pilih yang food grade yaaa..
Plastik dengan zipperlock

4. Stretchy Film atau Plastic Wrap
Yaitu plastik yang memiliki peregangan tinggi dan tidak mudah sobek. Sering kita lihat di supermarket untuk membungkus sayuran / buah dalam kemasan styrofoam.



C. PENYAJIAN

1. Piring atau Alat Makan Bersekat
Saya pakai kado merk Pigeon, Baby Safe. Keduanya Food Grade. Jadi ga perlu beli lagi.

2. Alat Makan Stainless Steel dan Kaca
Praktis, aman untuk proses memasak sekaligus dapat digunakan saat makanan disajikan. Peralatan ini saya gunakan saat menghangatkan bahan makanan maupun asip beku saya ke dalam dot. Efektif.

3. Teeting Feeder
Sangat berguna ketika Alin sudah bisa menggenggam dan tertarik untuk makan sendiri. Saya pakai merk Nuby. Caranya buah potong (pisang, pepaya, semangka) saya masukkan ke dalam jaring2 teething feeder, Alin pun bisa langsung menikmati sari buah tersebut 6m++ tanpa takut kemungkinan tersedak.

4. Sendok Garpu
Ah pastinyaaa ini barang terwajib hihi. Kini sendok dibuat senyaman mungkin. Saya pakai kado merk Pigeon juga Baby Safe. Tapi karna gatel liat di baby shop berasa belom afdol kalo belom dilengkapi, jadilah beli yang ada sensor panasnya, yang paling penting bahannya aman dan nyaman untuk mulut mungil bayi, dan pastinya kudu Food Grade yaa. Kalo garpu buat stok aja saat bayi sudah lebih mahir makan sendiri, misalnya untuk makan buah potong atau spaghetti, dll.

Senin, 13 Maret 2017

Bayi Sembelit

Bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif rentan alami sembelit. Menurut dr. Tanya Remer Attmann, dokter anak dan penulis buku “The Wonder Years: Helping Your Baby and Young Child Successfully Negotiate the Major Developmental Milestones”, bayi yang diberi ASI eksklusif, normal bila pup setiap kali selesai disusui selama minggu-minggu pertama. Pola pup seperti ini tergolong normal bila masih berlangsung hingga ia berumur 1 tahun. Beberapa bayi umur 3-4 minggu, ada yang sudah tidak lagi pup setiap kali selesai diberi ASI. Kondisi ini pun normal selama pola pup bayi demikian.

Disebut sembelit jika:
  • Si kecil tidak pup secara teratur. Memang belum ada pantokan frekuensi pup yang normal, tapi paling tidak Anda akan mengenal pola sementara pup berdasarkan kebiasaannya.
  • Pup keras dan sulit keluar sehingga memaksa si kecil mengejan, dan ini menimbulkan rasa sakit.

Penyebabnya Sembelit
Bayi di bawah setahun sering mengalami gangguan pencernaan, karena sistem pencernaannya belum matang. Kadang bayi mengalami diare, tapi seringkali sebaliknya, yaitu sembelit. Sejumlah penyebabnya adalah:
  • Konsumsi susu formula berlebihan. Ini biasanya dialami bayi-bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif.
  • Kebanyakan makanan dan minuman yang difortifikasi zat besi (Fe). Misalnya, karena bayi menderita anemia.
  • Sedang dalam masa peralihan. Misalnya, dari ASI eksklusif ke makanan padat pertama.
  • Porsi makanan terlalu banyak.
  • Naik tekstur terlalu cepat. Sesuaikan tekstur dengan standar usianya. jangan terlalu padat dan jangan terlalu cair. Setiap usaha naik tekstur, lakukan BERTAHAP.
  • Kebanyakan serat: bayi yang terlalu banyak konsumsi serat justru bisa sembelit, kebutuhan serat bayi berbanding terbalik dengan dewasa. Jika dewasa ingin mudah BAB, maka orang dewasa harus banyak konsumsi serat. Sementara bayi yang terlalu banyak konsumsi serat justru rentan sembelit. Cek kembali jenis2 sayur dan buah yang Anda berikan ke bayi. Jika memberikan buah atau sayur yang kaya serat, imbangi dengan memberikan sumber lemak atau berikan buah yang minim serat tapi kaya air. 
  • Kurang sumber lemak. Itu mengapa dalam MPASI disarankan memberikan sumber2 lemak, baik berupa pemberian bahan makanan berlemak seperti alpukat atau pemberian minyak pada makanan. Minyaknya tidak harus EVOO. Gunakan minyak goreng yang ada di rumah, yang penting minyaknya baru. Margarine juga bisa digunakan. 
  • Kurang mendapatkan ASI. Seringkali ketika mulai MPASI, orang tua mengalami euphoria krn anaknya akhirnya "buka puasa". Akibat terlalu fokus pada pemberian MPASI, jadi kadang mengabaikan pemberian ASI. Bayi yang sudah MPASI tetap diberikan ASI ON DEMAND. Saat bayi haus tetap berikan ASI. Jangan takut memberikan ASI sebelum bayi makan karena ASI tidak akan membuat bayi usia 6 bulan ke atas kenyang. Itu makanya dia mulai membutuhkan MPASI krn kebutuhan kalori hariannya di usia 6 bulan tidak bisa dipenuhi hanya dari ASI. 
  • Mulai kenalkan air putih sedikit sedikit secara bertahap, walau tidak perlu pasang target harus menghabiskan berapa ml air putih per hari. Ingat bahwa ASI sendiri lebih dari 80% komponennya adalah air. Air putih bisa membantu untuk mencerna makanan dan membersihkan mulut dan gigi bayi setelah makan. 
  • Sembelit juga bsia merupakan salah satu indikasi alergi. Cek jika ada kemungkinan bahan makanan yg dikenalkan adalah pencetus alergi pada bayi. 

Atasi Bayi Sembelit dengan:
  • Memodifikasi bahan makanan yang diberikan. Yang juga penting, jangan lupa membuat food diary atau catatan bahan makanan yg dikenalkan ke bayi, terutama di masa awal MPASI. Karena sumber sembelit bayi satu dengan bayi lain berbeda. Bahan makanan yg bisa membuat bayi mudah BAB antara bayi satu dengan bayi lainnya berbeda. Sehingga kita bisa tahu apa saja yg membuatnya sembelit dan mana yg membuatnya mudah BAB.
  • Beri lemak tambahan
  • Teruskan ASI
  • Kenalkan air putih
  • Tekuk kedua paha si kecil ke arah perut dan lakukan gerakan gowes sepeda. Ini akan meningkatkan tekanan di dalam perut dan menyebabkan kotoran terdorong keluar.
  • Lakukan pijatan di bawah pusar (pijat ILU) secara lembut dan konstan selama 3-5 menit. Ini akan merangsang timbulnya rasa ingin buang air besar (BAB)
  • Segera bawa si kecil ke dokter, bila ketiga upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

Kiat menghindari sembelit:
  1. Beri bayi ASI eksklusif (hanya ASI, tanpa tambahan makanan atau minuman lain) selama 6 bulan pertama.
  2. Pilih susu formula yang tepat sehingga tidak memicu sem bayi terpaksa diberi susu formula. Konsultasikan dengan dokter anak Anda atau dokter ahli
  3. Beri cairan seperti air putih, kuah sayur atau jus buah dalam jumlah cukup, bila bayi telah lewat masa ASI eksklusif. Minimal 2-3 gelas sehari.
  4. Imbangi makanan berserat dengan pemberian makanan sumber protein dan lemak.
  5. Latih si kecil pup secara teratur, bila sudah dapat duduk sendiri. Misalnya, minta dia untuk duduk di atas pot-nya selama minimal 10 menit pada waktu yang sama setiap hari. Lebih baik lakukan latihan ini setelah dia makan. Anda dapat membacakan buku cerita atau memperdengarkan lagu anak-anak agar dia tidak bosan.

Prinsip Dasar MP-ASI (Daftar Bahan Pangan Tinggi Serat dan Rendah Serat)

Berikut list bahan pangan yg tinggi serat rentan memicu sembelit, sehingga disarankan tidak diberikan berurutan dalam menu tunggal:
  • Buah (Pepaya, Mangga, Pisang, Apel, Pear, Jambu, dll)
  • Sayuran (Wortel, Jagung Manis, Kangkung, Bayam, Brokoli, Buncis, Sawi, dll)
  • Sumber Karbohidrat (Beras Putih, Beras Merah, Beras Hitam, Oat, Singkong, Kabocha, Labu Kuning, Kentang, Ubi dan Umbi-umbian, dll)
  • Sumber Protein Nabati (Tempe, Tahu, Kacang Merah, Kacang Hijau dan Kacang-kacangan lainnya, dll)
Karena banyak, maka padu padan dengan rendah serat, dengan buah yang kaya kandungan air/lemak, protein hewani dan nabati, selalu beri lemak tambahan. Sayuran dan buah umumnya memang merupakan sumber serat.

List bahan pangan rendah serat:
  • Buah yang Kaya Air (Buah Naga, Semangka, Melon, dll)
  • Sumber Protein Hewani (Daging Sapi, Daging Ayam, Ikan-ikanan, Ati Ayam, Kuning Telor Ayam, Kuning Telor Puyuh, dll)  



Bayi butuh serat, tapi kalau terlalu banyak justru memberatkan kerja pencernaan. Selama padu padannya pas dengan yang rendah serat/banyak air/hewani/nabati, imbangi dengan lemak tambahan, air putih, tetap asi, akan mengurangi resiko sembelit tidak berurutan tinggi serat.


Kebanyakan ibu fokus buah dan sayuran saja untuk mp asi, sedangkan buah dan sayur kaya serat. Bayi butuh lebih banyak protein dan lemak, itu sebabnya ada anjuran pemberian variasi bahan pangan sejak awal mp asi, terutama protein hewani.


Prinsip MPASI :

1. Kukus / rebus.2. Bisa ditambahkan bumbu aromatik.

3. Penyet-penyet menggunakan punggung sendok di atas saringan kawat, kerok bagian bawah saringan dan ikut diberikan di mangkok saji
4. Berikan lemak tambahan 2 sdt - 1 sdm.

5. Boleh tambahkan air matang / air kaldu / asip untuk mengatur tekstur hingga semi kental (sendok dimiringkan, makanan akan jatuh perlahan bukan mengucur).
6. Sajikan

Resep Aneka Kaldu untuk MP-ASI - Non MSG

Kaldu Ayam
Bahan
  • 500 gram daging ayam iris kecil kecil, atau bisa menggunakan kaki ayam kampung.
  • 2 liter air.
  • 1 siung bawang putih, geprek.
  • 2 batang seledri, simpulkan.
  • 1 buah wortel utuh, bersihkan kulitnya.
  • 1 batang daun bawang iris halus.
  • 1 buah tomat, iris halus.
  • 2 lembar daun salam.
Cara Membuat:
  • Didihkan air.
  • Masukkan bawang putih dan daging ayam atau kaki ayam.
  • Rebus dengan api kecil sampai air menjadi 3/4-nya.
  • Masukkan bahan bahan lainnya.
  • Rebus kembali sekitar 15-20 menit.
  • Angkat, buang lemak yang mengambang.
  • Dinginkan.
  • Saring kaldu.
  • Masukkan kaldu ke dalam wadah tertutup untuk 1 kali masak. Simpan di freezer.
  • Jika menggunakan daging ayam, dagingnya bisa disisihkan untuk diolah menu makanan lainnya.


=============================================================


Kaldu Sapi
Bahan:
  • 1kg daging sapi has dalam, atau iga, atau tulang sapi.
  • 1 liter air.
  • 2 siung bawang putih, geprek.
  • 2 siung bawang merah, geprek.
  • 2 batang seledri, simpulkan.
  • 1 buah wortel utuh, bersihkan kulitnya.
  • 1 batang daun bawang iris halus.
  • 1 buah tomat, iris halus.
  • 2 lembar daun salam.
  • 1 cm jahe, keprek.

Cara Membuat:
  • Didihkan air.
  • Masukkan bawang merah, bawang putih, jahe, dan daging sapi.
  • Rebus dengan api kecil sampai air menjadi 3/4-nya.
  • Masukkan bahan bahan lainnya.
  • Rebus kembali sekitar 15-20 menit.
  • Angkat, buang lemak yang mengambang.
  • Dinginkan.
  • Saring kaldu.
  • Masukkan kaldu ke dalam wadah tertutup untuk 1 kali masak. Simpan di freezer.
  • Jika menggunakan daging sapi, dagingnya bisa disisihkan untuk diolah menu makanan lainnya.


===============================================================


Kaldu Ikan
Bahan:
  • 1kg daging Ikan atau tulang ikan.
  • 1 liter air.
  • 1 siung bawang putih, geprek.
  • 1 siung bawang merah, geprek.
  • 1/2 buah bawang bombai, iris kasar.
  • 1 batang seledri, simpulkan.
  • 1 buah wortel utuh, bersihkan kulitnya.
  • 1 batang daun bawang iris halus.
  • 1 buah tomat, iris halus.
  • 2 lembar daun salam.
  • 1 cm jahe, keprek.
Cara Membuat:
  • Didihkan air.
  • Masukkan bawang merah, bawang putih, jahe, dan daging/tulang ikan.
  • Rebus dengan api kecil sampai air menjadi 3/4-nya.
  • Masukkan bahan bahan lainnya.
  • Rebus kembali sekitar 15-20 menit.
  • Angkat.
  • Dinginkan.
  • Saring kaldu.
  • Masukkan kaldu ke dalam wadah tertutup untuk 1 kali masak.
  • Simpan di freezer

Menu Tunggal MP-ASI Ashalina

Kenapa Harus Dimulai dengan Menu Tunggal?

Untuk mengetahui adanya pengaruh pemicu alergi dan sembelit pada bayi yang baru akan mengenal makanan.

Kenapa Harus NO-GULGAR? Kasian 'kan Ga Enak.

Bayi baru akan mengenal rasa makanan, sehingga ia belum tau mana rasa yang enak atau tidak.

Menu Tunggal MPASI Ashalina

1. P. Pear - S. Ati Ayam
2. P. Beras Merah - S. Buah Naga Merah
3. P. Apel - S. Daging Ayam
4. P. Jagung Manis - S. Ikan Salmon
5. P. Kangkung - S. Semangka
6. P. Pisang Ambon - S. Ikan Tuna
7. P. Wortel - S. Melon
8. P. Kentang - S. Jeruk Medan
9. P. Kacang Merah - S. Alpukat
10. P. Singkong - S. Ikan Gindara
11. P. Oat - S. Daging Sapi
12. P. Kacang Hijau - S. Ikan Patin
13. P. Pepaya - S. Kuning Telur
14. P. Bayam - S. Ikan Nila

Lemak tambahan: (bergantian) untuk non buah :
- Unsalted Butter Merk Ele & Vire (cuman nemu merk ini di Toko Buah Segar / Total Bandung) 1/2 - 1 sdt
- Minyak Kelapa Sawit 1-2 sdt.

*) Ket:
P = Makan Pagi
S = Makan Siang

Cara Membuat Pure:
1. Khusus untuk Pear dan Apel
    Cuci bersih buah, potong, kukus dan haluskan (saya pakai hand blender), lalu saring. Baru deh disajikan.
2. Sayuran dan Buah
    Cuci bersih, potong, haluskan, lalu saring. Bisa ditambah air mineral atau asip.
3. Daging, Ikan, dll
   Cuci bersih daging, pisahkan talenan untuk memotong sayur buah dengan perdagingan untuk meminimalisir adanya mikroba, kukus dengan bumbu aromatik (seperti bawang-bawangan, daun salam, serai, dl) hingga empuk, lalu haluskan. Bisa ditambah asip atau air mineral. Campurkan minyak tambahan.

Kenapa lebih baik dikukus dibandingkan direbus:
Meminimalisir hilangnnya kandungan vitamin, protein serta lemak baik yang ada pada bahan makanan yang akan hilang jika direbus (dicuci secara langsung sambil dipanaskan)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
HASIL MP-ASI AWAL MENU TUNGGAL
Alin mau semua yang mama kasih, lahap banget.. daaan yang terpenting bebas sembelit alhamdulillah



MP-ASI menurut WHO

Makanan Pendamping Air Susu Ibu disingkap MP-ASI atau dibaca empe asi. Kadangkala kita suka salah sebut jadi empasi, padahal dari pengertian sudah beda loh. Karena M-PASI adalah kependekan dari Makanan Pengganti ASI. Wuih ribet amat.. Ga juga sih, cuma meluruskan dulu juga saya salah sebut hihi.. *skip

Saya beli buku rekomendasi dari kawan-kawan senior dengan judul: 
"Ensiklopedia Mini, MP-ASI Sehat Ala HHBF"

Reviewnya:
Dari awal MP-ASI bayi udah diperkenalkan aneka jenis bahan makanan, bukan hanya buah. Pemberian buah saja di awal MP-ASI tidak dianjurkan lagi karena akan menyebabkan bayi kurang nutrisi dan menyebabkan bayi kelebihan asupan serat yang jika berlebih akan memicu sembelit. Bayi butuh banyak protein dan lemak, bukan banyak serat.

Semua jenis bahan makanan dikenalkan sejak 6 bulan yang terdiri dari:
1. Aneka sumber karbohidrat
2. Aneka sayuran
3. Aneka protein nabati (kacang-kacangan & olahannya)
4. Aneka protein hewani (daging, ikan, ayam, telur, ati, dll)
Keempatnya ini disebut 4 bintang yang menjadi penyusun makanan sehari-hari anak. Kalo dulu disebutnya 4 sehat 5 sempurna. Tapi kini buah sebagai selingan antar makan.
5. Aneka buah
6. Sumber lemak tambahan seperti santan, minyak, margarin, mentega, serta kaldu.

Tekstur makanan yang dianjurkan sejak awal MP-ASI adalah semi kental bukan encer seperti asi, yaitu ketika sendok dimiringkan, makanan tidak langsung tumpah mengucur, tapi jatuh perlahan. Kekentalan menunjukkan semakin banyak nutrisi.

Untuk perkenalan awal mpasi, paling lama 2 minggu pertama menu tunggal (dari satu bahan), boleh ditambah asi, jaga tekstur agar tetap semi kental. Frekuensi makan 1-2x sehari dengan porsi 2-3 sdm dewasa tiap kali makan. Jadi bukan hanya buah saja atau sayuran saja, tapi bisa juga protein hewani, kacang-kacangan dan aneka karbohidrat.

Paling telat minggu ketiga sudah harus dikenalkan bubur halus/saring lengkap karbo + sayur + protein hewani + protein nabati (kacang-kacangan atau olahannya) + sumber lemak tambahan (santan/minyak/mentega/margarin). Frekuensi makan 2-3x sehari, mulai diberikan makanan selingan 1x. 

Jadi minggu ketiga, selain buah sebagai selingan, dalam 1x makan dalam 1 piring/mangkok harus ada sumber karbohidrat + hewani + nabati + sayuran + lemak tambahan. Dan jadikan menu buah sebagai bagian dari menu harian mpasi dan keluarga bukan hanya untuk awal pengenalan mpasi.

Anjuran pemberian protein hewani sejak awal mp-asi direkomendasikan secara resmi oleh Kementrian Kesehatan RI dan merupakan baku pmberian makan bayi dan anak (PMBA).

Banyak penelitian ilmiah yang secara evidence-based merekomendasikan pentingnya asupan protein untuk usia 6-24 bulan agar tumbuh kembang anak optimal, terhindar dari resiko ADB (anemia defisiensi besi). Kurangnya protein membuat pertumbuhan anak tidak optimal, bahkan beresiko menyebabkan anak stunting (kecil pendek) bahkan gagal tumbuh.

Berikut referensi pemberian makan bayi dan anak yang dianjurkan :
www.who.int/nutrition/publications/infantfeeding/9789241597494/en

Complementary feeding WHO :

Anjuran ini pun sudah ada di dalam buku KIA 2015 :
http://www.depkes.go.id/article/view/15051100001/buku-KIA-2015.html