Halaqah – 26 Ditiupnya Sangkakala Yang Pertama
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
Beriman Kepada Hari Akhir
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-26 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Ditiupnya Sangkakala”
Termasuk beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan akan ditiupnya Sangkakala.
Rasulullah ﷺ pernah ditanya apa itu sangkakala, maka beliau mengatakan, Tanduk yang ditiup (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud, Tirmizi dan Nasai).
Beberapa ayat menyebutkan bahwa sangkakala akan ditiup sebanyak 2 kali. Diantaranya adalah firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
“Dan ditiuplah sangkakala maka matilah siapa yang ada di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri, menunggu” (Az Zumar : 68)
Tiupan sangkakala pertama, dengannya meninggal semua yang ada di langit dan di bumi, kecuali yang Allah kehendaki. Tiupan ini terjadi di hari jum’at sebagaimana dalam Shahih Muslim.
Dan setiap hari jum’at, hewan-hewan, mereka senantiasa memasang telinga antara waktu subuh sampai terbit matahari, karena takut bila ditiup sangkakala pada hari tersebut (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasai).
Bila terdengar maka semua akan mencondongkan lehernya dan mengangkatnya. Dan yang pertama kali mendengar adalah seorang laki-laki yang sedang memperbaiki penampungan air untuk minum ontanya maka diapun mati dan matilah semua manusia (HR. Muslim).
Waktu tersebut sangat singkat sehingga seseorang tidak akan sempat berwasiat dan tidak ada waktu kembali ke keluarganya. Mereka meninggal di tempatnya masing-masing. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
“Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja, yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar. Lalu mereka tidak kuasa membuat satu wasiat pun dan tidak pula dapat kembali kepada keluarganya.” (Yasiin: 49-50)
Di dalam Shahih Bukhari disebutkan bahwa ada sebagian yang sudah mengangkat makanan ke mulutnya namun tidak sempat memakannya karena sudah ditiup sangkakala. Meninggallah seluruh manusia dan kerajaan hari itu adalah milik Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى semata. Ketahuilah bahwa malaikat yang akan meniup sangkakala, sekarang telah menuruh sangkakala di mulutnya, mengerutkan dahi, memasang telinganya menunggu sewaktu-waktu diperintah oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى (Hadits Shahih Riwayat Tirmizi).
Rasulullah ﷺ ketika mengabarkan para sahabat dengan kabar ini, beliau menyuruh para sahabat mengatakan:
Cukuplah Allah bagi kita, dan Dialah sebaik-baik wakil, hanya kepada Allah kita bertawakal (HR.Ahmad).
itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 27 Ditiupnya Sangkakala Yang Kedua
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
Beriman Kepada Hari Akhir
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-27 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Tiupan Sangkakala Yang Kedua ”
Setelah tiupan yang pertama dan meninggal semua manusia, maka akan ditiup sangkakala untuk yang kedua kalinya. Dan jarak antara dua tiupan adalah 40. Allahu a’lam, apakah 40 hari atau 40 bulan atau 40 tahun. Rasulullah ﷺ bersabda di dalam hadits Abu Hurairah:
مَا بَيْنَ النَّفْخَتَيْنِ أَرْبَعُونَ
Jarak antara dua tiupan, empat puluh.
Mereka bertanya kepada Abu Hurairah, sahabat yang meriwayatkan hadits ini, 40 hari atau 40 bulan atau apakah 40 tahun? Maka beliau (yaitu Abu Hurairah) enggan menjawabnya. Para ulama mengatakan karena tidak mengetahui ilmunya. Dan hadits ini Shahih riwayat Bukhari dan juga Muslim.
Dan diantara dua tiupan inilah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى akan menurunkan hujan yang ringan, yang dengan sebabnya akan tumbuh jasad manusia di dalam kuburnya.
Sebagaimana di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim.
Tulang ekor manusia yang telah dikabarkan oleh Nabi ﷺ bahwasanya dia tidak akan hancur, akan tumbuh seperti tumbuhnya tunas setelah hujan. Sehingga terbentuklah manusia kembali dengan izin Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Rasulullah ﷺ bersabda:
ثُمَّ يُنْزِلُ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً . فَيَنْبُتُونَ كَمَا يَنْبُتُ الْبَقْلُ لَيْسَ مِنَ الإِنْسَانِ شَىْءٌ إِلاَّ يَبْلَى إِلاَّ عَظْمًا وَاحِدًا وَهْوَ عَجْبُ الذَّنَبِ ، وَمِنْهُ يُرَكَّبُ الْخَلْقُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى akan menurunkan hujan dari langit maka mereka pun tumbuh seperti tumbuhnya tunas, tidak ada dari badan manusia sesuatu, kecuali akan rusak. Kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor. Dan darinyalah akan akan dibentuk manusia pada hari kiamat (Hadits Shahih diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 4554 dan Muslim, no. 5253).
Saudara sekalian, Allah lah yang telah menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Dan Dialah yang akan membangkitkan manusia setelah matinya. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
وَهُوَ الَّذِي يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ وَهُوَ أَهْوَنُ عَلَيْهِ
“Dan dialah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang menciptakan manusia dari permulaan, kemudian akan mengembalikan (menghidupkan kembali). Dan menghidupkannya itu adalah lebih mudah bagi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.” (Ar Rum: 27)
Setelah terbentuknya jasad semua manusia maka malaikat akan meniup sangkakala untuk yang kedua kalinya dan akan dikembalikan ruh-ruh kepada jasadnya dan hiduplah manusia serta akan dibangkitkan dari kuburnya. Allah berfirman
ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ
“Kemudian akan ditiup sangkakala yang kedua kalinya maka tiba-tiba mereka bangkit dalam keadaan menunggu.” (Az Zumar: 68)
itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 28 Kebangkitan
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
Beriman Kepada Hari Akhir
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-28 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Kebangkitan ”
Yang dimaksud dengan kebangkitan adalah dikembalikannya arwah kepada jasad, sehingga manusia kembali hidup. Akan digoncangkan Bumi dengan segoncang-goncangnya dan terbuka kuburan manusia. Kemudian keluarlah semua manusia dari kuburnya dalam keadaan hidup. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
إِذَا زُلۡزِلَتِ ٱلۡأَرۡضُ زِلۡزَالَهَا (١) وَأَخۡرَجَتِ ٱلۡأَرۡضُ أَثۡقَالَهَا (٢) وَقَالَ ٱلۡإِنسَـٰنُ مَا لَهَا
“Apabila Bumi digoncang dengan segoncang-goncangnya. Dan Bumi mengeluarkan beban-bebannya. Dan berkatalah manusia, “Mengapa Bumi menjadi begini?” (Az-Zalzalah : 1-3)
Dan orang yang pertama kali terbuka kuburannya adalah Rasulullah ﷺ (HR. Bukhari dan Muslim).
Manusia akan dibangkitkan sesuai dengan keadaan dia ketika meninggal dunia. Rasulullah ﷺ bersabda,
يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ
Akan dibangkitkan setiap hamba sesuai keadaan dia ketika meninggal dunia (HR. Muslim)
Rasulullah ﷺ mengabarkan bahwasanya orang yang meninggal dalam keadaan ihram, haji atau umroh, maka akan dibangkitkan dalam keadaan membaca talbiyah (HR. Bukhari dan juga Muslim).
Orang yang memakan riba akan bangkit seperti bangkitnya orang-orang yang kesurupan yaitu dalam keadaan sempoyongan. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
ٱلَّذِينَ يَأۡڪُلُونَ ٱلرِّبَوٰاْ لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ ٱلَّذِى يَتَخَبَّطُهُ ٱلشَّيۡطَـٰنُ مِنَ ٱلۡمَسِّۚ
“Orang-orang yang memakan riba, tidak bangkit dari kuburnya, kecuali seperti bangkitnya orang-orang yang kerasukan setan.” (Al-Baqarah : 275)
Inilah hari kebangkitan yang diingkari oleh orang-orang kafir dan dilalaikan oleh kebanyakan manusia. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
زَعَمَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ أَن لَّن يُبۡعَثُواْۚ قُلۡ بَلَىٰ وَرَبِّى لَتُبۡعَثُنَّ
“Orang-orang kafir menyangka bahwasanya mereka tidak akan dibangkitkan. Katakanlah, “Bahkan demi Rabb-ku, kalian akan dibangkitkan”. (At-Taghabun : 7)
Hari yang sangat sulit dan sangat berat. Pada hari itu, manusia akan menyesal. Orang kafir akan menyesal karena tidak beriman. Dan orang beriman menyesal karena tidak maksimal di dalam beramal di Dunia. Semoga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan kita dan orang-orang yang kita cintai, kemudahan dalam menghadapi hari yang sangat besar ini.
itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 29 Kejadian Yang Dahsyat Di Hari Kiamat
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
Beriman Kepada Hari Akhir
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-29 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Kejadian Yang Dahsyat Di Hari Kiamat ”
Pada hari kiamat setelah bangkitnya manusia dari kubur akan terjadi kejadian-kejadian dahsyat di alam semesta yang kita lihat. Baik alam atas maupun alam bawah. Tidak ada yg mengetahui hakikat kedahsyatannya kecuali Allah ‘Azza wa Jalla.
Gunung yang sedemikian besar dan kokoh menancap di bumi akan dijalankan oleh Allah sehingga menjadi fatamorgana dan dihancurkan menjadi berkeping-keping seperti tumpukan pasir yang berterbangan. Atau seperti bulu yang dihamburkan. Lihat :
Surat Al-Waaqi’ah : 5-6
Surat Muzzammil : 14
Surat An-Naba’ : 20
Surat At-Takwiir : 3
Surat Al-Qaari’ah : 5
Bumi yang sebelumnya tenang akan digoncangkan dengan segoncang-goncangnya dan dibentangkan. Kemudian diganti sifatnya sehingga menjadi jelas, rata, tanpa gunung, tanpa lembah, tanpa pohon. Lihat:
Surat Thaaha : 105-107
Surat Al-Waaqi’ah : 4
Surat At-Takwir : 3
Surat Al-Zalzalah : 1
Laut-laut akan meluap sehingga menjadi lautan yang satu dan akan menjadi lautan api. Lihat :
Surat Al-Infithaar : 3
Surat At-Takwiir : 6
Langit yang tujuh yang sangat tinggi dan sangat besar, yang Allah tinggikan tanpa tiang, pada hari itu akan menjadi sangat lemah, akan bergetar dan pecah, dan akan berubah warnanya menjadi warna merah seperti mawar. Lihat :
Surat Al-Haaqqah : 16
Surat Al-Infithar : 1
Surat Al-Insyiqaq : 1
Surat Ar-Rahman : 37
Surat At-Thur : 9
Surat At-Takwiir : 11
Surat Al-Furqan : 25.
Matahari akan digulung dan lenyap cahayanya (Surat At-Takwiir : 1).
Bulan akan hilang cahayanya dan akan dikumpulkan dengan matahari (Surat Al-Qiyamah : 8-9).
Rasulullah ﷺ bersabda,
الشمس والقمر مكوران يوم القيامة
Matahari dan bulan akan digulung pada hari kiamat (HR.Bukhari)
Bintang yang sedemikian banyaknya, akan berjatuhan dan lenyap cahayanya. Lihat :
Surat Al-Infithaar : 2
Surat At-Takwiir : 2
Ada sebagian ulama kita yang mengatakan bahwasanya ini terjadi diantara dua tiupan. Allahu a’lam, Allah yang lebih mengetahui mana yang benar. Dan yang penting bagi kita semua, bahwasanya kita diperintahkan takut dan supaya kita mempersiapkan diri untuk menghadapi hari tersebut.
itulah yang bisa kita sampaikan, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 30 Keadaan Manusia Ketika Melihat Kedahsyatan Hari Kiamat
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
Beriman Kepada Hari Akhir
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-30 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Keadaan Manusia Ketika Melihat Kedahsyatan Hari Kiamat ”
Ketika manusia bangkit dari kuburnya dan melihat kedahsyatan hari kiamat dan juga kehancuran alam semesta, mereka tercengang dan bergerak tidak tahu arah. Seperti Laron atau anai-anai yang berhamburan. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
يَوۡمَ يَكُونُ ٱلنَّاسُ ڪَٱلۡفَرَاشِ ٱلۡمَبۡثُوثِ
“Hari di mana manusia seperti laron. yang berhamburan” (Al-Qari’ah : 4)
Manusia sangat takut. Seandainya ada ibu yang menyusui, niscaya dia akan lupa dengan anak yang dia susui. Seandainya ada ibu yang sedang hamil, niscaya dia akan langsung melahirkan anaknya. Dan seandainya ada anak kecil, niscaya dia akan menjadi tua. Semua itu adalah karena mereka sangat takut.
Manusia sempoyongan seperti mabuk, padahal mereka tidak mabuk. Lihat:
Surat Al-Hajj : 1-2
Surat Al-Muzzammil : 17
Manusia akan lari dari orang-orang yang sangat mereka cintai di dunia. Lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan juga anak-anaknya, masing-masing memikirkan keselamatan dirinya sendiri.
Lihat Surat ‘Abasa : 34-37
Kemudian terdengar seruan, mereka pun bersegera menuju penyeru tersebut. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
يَوۡمَ يَدۡعُ ٱلدَّاعِ إِلَىٰ شَىۡءٍ۬ نُّڪُرٍ (٦) خُشَّعًا أَبۡصَـٰرُهُمۡ يَخۡرُجُونَ مِنَ ٱلۡأَجۡدَاثِ كَأَنَّہُمۡ جَرَادٌ۬ مُّنتَشِرٌ۬ (٧) مُّهۡطِعِينَ إِلَى ٱلدَّاعِۖ يَقُولُ ٱلۡكَـٰفِرُونَ هَـٰذَا يَوۡمٌ عَسِرٌ۬ (٨
“Pada hari di mana penyeru akan menyeru kepada sesuatu yang mengerikan. Pandangan-pandangan mereka tertunduk hina, keluar dari kuburan seperti belalang yang bertebaran. Mereka datang dengan cepat kepada penyeru tersebut, seraya berkata orang-orang kafir, “Ini adalah hari yang sangat sulit.” (Al-Qamar : 6-8)
Adapun orang-orang yang beriman kepada hari akhir dan takut kedatangan hari tersebut, kemudian dia beramal untuknya, maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى akan memberikan rasa aman di dalam menghadapi hari tersebut. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
“Mereka tidak ditimpa rasa takut karena kedahsyatan hari kiamat dan mereka disambut malaikat yang berkata, “Inilah hari yang dijanjikan untuk kalian.” (Al-Anbiya : 103)
itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 31 Al-Hasyr (Pengumpulan) Bagian 1
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
Beriman Kepada Hari Akhir
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-31 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Al-Hasyr (Pengumpulan) Bagian 1”
Termasuk beriman kepada hari akhir adalah beriman bahwasanya semua manusia setelah dibangkitkan akan dikumpulkan oleh Allah ‘Azza Wa Jalla. Setelah gunung dijalankan dan Bumi dirubah oleh Allah ﷻ menjadi dataran yang luas terbentang, tidak ada yang tinggi dan tidak ada yang rendah. Tidak ada sesuatu yang merupakan penunjuk arah atau penunjuk jalan, seperti bangunan, pohon dan lain-lain. Maka manusia semuanya akan memenuhi seruan penyeru menuju padang Mahsyar dan dikumpulkan di sana.
Allahu A’lam apakah Bumi tersebut atau padang mahsyar tersebut adalah bumi kita sekarang yang diubah sifatnya saja, atau diganti dengan bumi yang lain. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
يَوۡمَ تُبَدَّلُ ٱلۡأَرۡضُ غَيۡرَ ٱلۡأَرۡضِ وَٱلسَّمَـٰوَٲتُۖ وَبَرَزُواْ لِلَّهِ ٱلۡوَٲحِدِ ٱلۡقَهَّارِ
“Yaitu pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain. Dan demikian pula langit dan mereka semuanya di padang mahsyar berkumpul menghadap kepada Allah, Zat Yang Maha Esa lagi Maha Menguasai segala sesuatu.” (Ibrahim : 48)
Rasulullah ﷺ bersabda,
ُحْشَرُالنَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِعَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَعَفْرَاءَكَقُرْصَةِنَقِيٍّ قَالَ سَهْلٌ أَوْغَيْرُهُ لَيْسَ فِيْهَامَعْلَمٌ لِأَحَدٍ
Akan dikumpulkan manusia pada hari kiamat di atas bumi yang berwarna putih kemerahan, seperti roti bundar pipih yang datar, yang terbuat dari gandum yang bersih, tidak ada tanda bagi seseorang (HR. Bukhari dan Muslim).
Dikumpulkan manusia semuanya dari Nabi Adam sampai manusia yang terakhir. Dan tidak ada seorangpun yang ketinggalan. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
وَيَوۡمَ نُسَيِّرُ ٱلۡجِبَالَ وَتَرَى ٱلۡأَرۡضَ بَارِزَةً۬ وَحَشَرۡنَـٰهُمۡ فَلَمۡ نُغَادِرۡ مِنۡہُمۡ أَحَدً۬ا
“Dan pada hari di mana Kami akan jalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat Bumi dalam keadaan nampak jelas dan Kami akan kumpulkan mereka semuanya, maka tidak ada di antara mereka yang Kami tinggalkan.” (Al-Kahfi : 47)
Dalam keadaan telanjang, tidak beralas kaki dan tidak berkhitan, manusia akan dikumpulkan. Keadaan yang mencekam, menjadikan masing-masing sibuk memikirkan keselamatan diri dan tidak memikirkan aurat orang lain. Dan orang yang pertama kali diberikan pakaian adalah Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam. (HR Bukhari dan Muslim).
Rasulullah ﷺ mengabarkan bahwasanya wanita yang meratapi mayat dan dia tidak bertobat sebelum matinya, maka akan memakai baju dari tembaga panas dan baju yang berkudis atau yang terbuat dari kudis. (Hadits shahih riwayat Muslim).
Bahkan di padang mahsyar ini, akan dikumpulkan semua jin dan akan dikumpulkan seluruh hewan hewan. Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman dalam Surat Al-An’am : 38 ketika menyebutkan hewan hewan yang melata di bumi dan juga menyebutkan burung-burung, maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengabarkan bahwasanya mereka akan dikumpulkan kepada Allah. Allah berfirman
ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّہِمۡ يُحۡشَرُونَ
Kemudian mereka akan dikumpulkan kepada Robb mereka.” (Al-An’am : 38)
itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 32 Al-Hasyr (Pengumpulan) Bagian 2
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
Beriman Kepada Hari Akhir
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-32 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Al-Hasyr (Pengumpulan) Bagian yang ke 2”
Di padang Mahsyar akan didekatkan Matahari sejarak satu mil, sehingga manusia mendapatkan kesusahan yang sangat. Mereka berkeringat sesuai dengan kadar amalannya, yaitu kadar dosanya. Ada yang keringatnya sampai kedua mata kaki, dan ada sampai ke dua lututnya, pinggangnya. Bahkan ada yang sampai mulutnya (Hadits Shahih Riwayat Muslim).
Salah seorang rawi Sulaim Ibnu ‘Amir mengatakan,
Demi Allah saya tidak tahu apa yang Beliau ﷺ maksud dengan satu mil di sini. Apakah jarak atau mil yang berarti alat pencelak mata. Dan Allah ‘Azza Wa Jalla adalah Dzat Yang Maha Mampu untuk melakukan segala sesuatu.
Di dalam waktu yang sangat lama, di Padang Mahsyar mereka menunggu hari keputusan. Satu hari di sana seperti 50.000 tahun di dunia. Namun Allah ‘Azza Wa Jalla akan meringankan hari tersebut bagi orang-orang yang beriman. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
تَعۡرُجُ ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕڪَةُ وَٱلرُّوحُ إِلَيۡهِ فِى يَوۡمٍ۬ كَانَ مِقۡدَارُهُ ۥ خَمۡسِينَ أَلۡفَ سَنَةٍ۬
Para Malaikat dan Jibril akan naik kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى pada waktu di mana satu hari di sana seperti 50.000 tahun di dunia.” (Al-Ma’arij : 4)
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim disebutkan bahwasanya orang yang tidak membayar zakat hartanya, dia akan tersiksa dengan hartanya tersebut sampai hari keputusan. Disebutkan dalam hadits tersebut bahwasanya satu hari di situ seperti 50.000 tahun di dunia. Rasulullah ﷺ bersabda,
يَوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِيْنَ مِقْدَارَ نِصْفِ يَوْمٍ مِنْ خَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ فَيُهَوِّنُ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِ كَتَدَلِّي الشَّمْسِ لِلْغُرُوْبِ إِلىَ أَنْ تَغْرُبَ
Manusia akan berdiri untuk Allah Rabbul ‘Alamin pada saat itu selama setengah hari dari 50.000 tahun di dunia. Dan akan diringankan bagi orang yang beriman. setengah hari tersebut seperti waktu antara menjelang tenggelamnya matahari sampai tenggelamnya matahari (Hadits Shahih Riwayat Ibnu Hibban).
Di dalam hadits yang lain Beliau ﷺ mengatakan,
Allah akan mengumpulkan orang-orang yang dahulu dan yang akhir pada waktu yang diketahui. dalam keadaan berdiri selama 40 tahun, dalam keadaan tajam pandangan mereka memandang ke langit menunggu waktu keputusan dari Allah ‘Azza Wa Jalla (Hadits Shahih Riwayat Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Kabiir).
Ada yang mengatakan bahwa perbedaan waktu tersebut, tergantung amalan seseorang di dunia. Wallahu A’lamu Bisshawwab dan saat itulah manusia menyadari bahwa kehidupan di dunia hanyalah sesaat saja. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
وَيَوۡمَ يَحۡشُرُهُمۡ كَأَن لَّمۡ يَلۡبَثُوٓاْ إِلَّا سَاعَةً۬ مِّنَ ٱلنَّہَارِ يَتَعَارَفُونَ بَيۡنَہُمۡۚ قَدۡ خَسِرَ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِلِقَآءِ ٱللَّهِ وَمَا كَانُواْ مُهۡتَدِينَ
“Dan pada hari di mana Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى akan mengumpulkan mereka. Mereka merasa seakan-akan mereka tidak tinggal di dunia kecuali sekejap saja di siang hari dan pada saat itu mereka saling mengenal di antara mereka.” (Yunus : 45)
itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Halaqah – 33 Orang-orang yang Mendapatkan Teduhan di Hari Kiamat
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
Beriman Kepada Hari Akhir
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-33 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Orang-orang yang Mendapatkan Teduhan di Hari Kiamat”
Ketika manusia dalam keadaan panas dan susah, Allāh ﷻ memuliakan sebagian orang-orang yang beriman dengan memberikannya teduhan yaitu berada di bawah bayangan ‘Arsy Allāh ﷻ Rasulullah ﷺ bersabda :
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ
Tujuh golongan yang Allah ﷻ akan memberikan teduhan kepada mereka didalam teduhan-Nya pada hari dimana tidak ada teduhan kecuali teduhan Allāh ﷻ.
Kemudian Beliau ﷺ menyebutkan 7 golongan:
- Pemimpin yang adil yaitu seorang pemimpin yang meletakkan segala sesuatu pada tempatnya sesuai dengan syariat Allāh ﷻ.
- Pemuda yang tumbuh dalam ketaatan dan ibadah kepada Allah ﷻ. Yaitu tidak menggunakan masa mudanya untuk berhura-hura atau mengikuti hawa nafsu seperti kebanyakan pemuda.
- Laki-laki yang hatinya bergantung dengan masjid, maksudnya sangat mencintai masjid, diantaranya adalah menjaga sholat 5 waktu secara berjamaah bagi laki-laki.
- Dua orang yang saling mencintai karena Allah ﷻ, bersatu karena Allāh ﷻ dan berpisah karena Allah ﷻ. Maksudnya bukan mencintai karena dunia atau karena kerabat semata tetapi karena ketaatan saudaranya kepada Allah ﷻ.
- Laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan kemudian laki-laki tersebut berkata “aku takut kepada Allah ﷻ”, maksudnya dia meninggalkan perzinahan tersebut karena takut kepada Allāh ﷻ.
- Seseorang yang bershadaqah kemudian menyembunyikan shadaqah tersebut sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya. Maksudnya dia menyembunyikan shadaqah tersebut sehingga jauh dari pandangan manusia dan pendengaran mereka.
- Seseorang yang mengingat Allāh ﷻ dalam keadaan sendiri kemudian matanya meneteskan air mata karena takut kepada Allāh ﷻ. (Hadits Shahih Riwayat Al-Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712).
Tujuh golongan diatas bukanlah pembatasan, di dalam hadits yang lain, Rasululllah ﷺ bersabda :
من أنظر معسرا أو وضع عنه أظله الله في ظله
Barangsiapa yang memberikan tempo kepada orang yang kesusahan, (maksudnya adalah seorang yang miskin yang kesulitan dalam membayar hutang) atau memaafkan hutangnya (maksudnya sebagian atau seluruhnya) maka Allāh ﷻ akan memberikan ia teduhan” (HR Muslim).
Di dalam hadits yang lain Beliau ﷺ bersabda:
Allāh ﷻ akan memberikan dia teduhan di bawah bayangan ‘Arsy-Nya” (HR Tirmidzi dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu).
Di dalam hadits yang lain Beliau ﷺ bersabda :
مَنْ نَـفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُـرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا ، نَـفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُـرْبَةً مِنْ كُـرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Barangsiapa yang menghilangkan satu kesusahan dari orang mukmin di dunia, maka Allāh ﷻ akan menghilangkan satu kesusahan baginya di hari kiamat (HR. Muslim).
Bertaubatlah dari segala dosa, perbanyaklah istighfar, manfaatkan waktu dan potensi yang kita miliki untuk bisa mengamalkan amalan-amalan diatas dan perbanyaklah menghilangkan kesusahan orang lain. Semoga Allāh ﷻ memudahkan kita dan menghilangkan kesusahan-kesusahan kita di hari kiamat.
Itulah yang bisa kita sampaikan.
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Tidak ada komentar:
Posting Komentar