Halaqah – 01 Mengenal Rasūlullāh ﷺ
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Mengenal Rasulullah ﷺ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang Pertama dari Silsilah Mengenal Rasūlullāh ﷺ adalah tentang “Pentingnya Mengenal Beliau ﷺ”.
Pertanyaan yang ke-2 yang setiap kita akan ditanya di alam kubur adalah tentang “Siapa Nabimu?”. Wajib atas setiap Muslim dan Muslimah untuk mengenal Nabi Muhammad ﷺ. Beliau adalah
– Muhammad Ibnu ‘Abdillāh Ibnu ‘Abdil Muththalib.
– Termasuk keturunan Nabi Ismā’īl bin Ibrāhīm ‘alayhimāssalām.
– Lahir di Mekkah Diutus menjadi Nabi yang terakhir ketika berumur 40 tahun,
– Kemudian menyampaikan risalah Allāh ﷻ selama 23 tahun.
– Meninggal di kota Madīnah setelah Allāh ﷻ menyempurnakan agama ini bagi beliau ﷺ dan juga umatnya.
Mengenal Nabi Muhammad ﷺ tidaklah cukup hanya mengenal nama dan nasab Beliau ﷺ, atau menghapal keluarga dan shahābat Beliau ﷺ
Mengenal Nabi Muhammad ﷺ adalah;
⑴ Mengenal tugas Beliau sebagai seorang utusan Allāh ﷻ kepada kita.
⑵ Dan mengetahui apa kewajiban kita terhadap Beliau ﷺ
Allāh ﷻ telah mengutus Beliau ﷺ kepada kita dengan membawa 4 perkara:
PERKARA 1, Membawa perintah dari Allāh ﷻ supaya kita jalankan.
PERKARA 2, Membawa larangan dari ﷻ supaya kita jauhi.
PERKARA 3, Membawa berita dari Allāh ﷻ supaya kita benarkan.
PERKARA 4, Membawa tatacara ibadah dari Allāh ﷻ supaya kita beribadah kepada Allāh ﷻ dengan cara tersebut.
Kalau kita mena’ati Beliau ﷺ di dalam 4 perkara ini, berarti kita pada hakekatnya telah menaati Allāh ﷻ. Karena perintah, larangan, berita dan cara ibadah adalah dari Allāh ﷻ. Sedangkan tugas Beliau ﷺ hanyalah sekedar menyampaikan kepada kita.
“Barangsiapa yang menta’ati Rasul, maka sungguh dia telah mentaati Allāh.” (QS An Nisā: 80)
Dan pada halaqah-halaqah selanjutnya, in syā Allāh akan kita bahas satu per satu dari perkara di atas.
Halaqah-02 Membawa Perintah Dari Allah ﷻ
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
Mengenal Rasulullah ﷺ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-2 dari Silsilah Mengenal Rasūlullāh ﷺ adalah “Mengenal Beliau Sebagai Seorang Rasul Yang Diantara Tugasnya Adalah Membawa Perintah Dari Allāh ﷻ”.
Rasūlullāh ﷺ sebagai seorang utusan, membawa perintah-perintah dari Allāh ﷻ Beliau ﷺ sampaikan perintah-perintah tersebut kepada kita supaya kita jalankan sesuai kemampuan kita. Beliau ﷺ bersabda:
“Dan apa saja yang aku perintahkan kepada kalian maka kerjakan sesuai kemampuan kalian”. (HR Muslim)
Dan perintah Allāh ﷻ ada 2 macam:
⑴ Wajib
⑵ Sunnah (dianjurkan)
■ WAJIB : Amalan yang wajib apabila kita tinggalkan maka berdosa, seperti:
• Shalat 5 waktu
• Berpuasa Ramadhān
• Haji bagi yang wajib
• Memakai hijab bagi wanita
• Dan lain-lain.
Maka ini adalah amalan-amalan yang wajib.
■ SUNAH : Adapun amalan yang sunnah apabila tidak dikerjakan seseorang tidak berdosa, seperti:
• Shalat rawatib
• Shalat dhuha
• Puasa Senin dan Kamis
• Puasa Nabi Dāwūd
• Dan juga amalan-amalan sunnah yang lain.
Kita kerjakan perintah-perintah tersebut sesuai dengan kemampuan kita
• Bila kita tidak mampu shalat wajib dengan berdiri, maka kita duduk.
• Apabila seseorang tidak mampu melaksanakan sholat berjama’ah di masjid karena sakit, maka silahkan dia melaksanakan shalat tersebut dirumahnya.
• Apabila seseorang tidak mampu berpuasa Ramadhān karena sakit atau bepergian, maka bisa dia ganti pada hari-hari yang lain.
• Orang yang tidak mampu shalat malam 11 raka’at, maka dia bisa shalat malam lebih sedikit dari itu.
• Demikian pula orang yang tidak mampu berpuasa Dāwūd ‘alayhissalām, maka bisa berpuasa dengan puasa yang lebih ringan dari itu.
Dan Allāh ﷻ tidaklah memerintah kita dengan sebuah perintah kecuali di dalam perintah tersebut ada hikmah dan juga kebaikan bagi kita semua. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah ke-2 ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
Halaqah – 03 Membawa Larangan-larangan Dari Allāh ﷻ
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
Mengenal Rasulullah ﷺ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-3 dari Silsilah Mengenal Rasūlullāh ﷺ adalah “Mengenal Beliau ﷺ Sebagai Seorang Rasūl Yang Diantara Tugasnya Adalah Membawa Larangan-larangan Dari Allāh ﷻ”
Rasūlullāh ﷺ sebagai seorang utusan membawa larangan-larangan dari Allāh ﷻ. Beliau ﷺ sampaikan larangan-larangan tersebut kepada kita semua supaya kita menjauhi. Beliau ﷺ bersabda:
“Apa yang aku larang maka hendaklah kalian jauhi.” (HR Muslim)
Dan larangan Allāh ﷻ ada 2 macam :
⑴ Haram
⑵ Makruh, yaitu dibenci
■ HARAM
Larangan yang haram apabila dikerjakan maka berdosa, seperti :
• Berzina
• Membunuh tanpa haq
• Riba
• Berdusta
• Ghībah (membicarakan orang lain)
• Sihir
• Perdukunan
• Minum minuman keras
• Dan lain-lain.
■ MAKRUH
Adapun larangan yang makruh, maka apabila dikerjakan perbuatan tersebut dibenci akan tetapi tidak sampai kepada dosa, seperti misalnya :
• Memakan bawang merah & bawang putih dalam keadaan masih mentah
• Makan minum dengan bersandar
• Tidur sebelum shalat ‘Isya
• Dan lain-lain.
Kita sebagai seorang Muslim dan juga Muslimah hendaklah meninggalkan larangan-larangan tersebut. Dan yakin bahwasanya Allāh ﷻ tidaklah melarang sesuatu kecuali di sana ada hikmahnya dan ada kebaikan bagi diri kita. Terkadang kita mengetahui hikmah tersebut dan terkadang kita tidak mengetahuinya.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah yang ke-3 ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
Halaqah – 04 Membawa Berita Dari Allāh ﷻ
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
Mengenal Rasulullah ﷺ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-4 dari Silsilah Mengenal Rasūlullāh ﷺ yaitu “Mengenal Beliau ﷺ Sebagai Seorang Rasūl Yang Diantara Tugasnya Adalah Membawa Berita Dari Allāh ﷻ”.
Rasūlullāh ﷺ sebagai seorang utusan, diantara tugasnya adalah membawa berita-berita dari Allāh ﷻ.
✓ Baik berita di masa lalu, seperti: kisah-kisah para Nabi dan umat-umat terdahulu.
✓ Maupun berita di masa yang akan datang, seperti: kejadian setelah mati dan kejadian-kejadian di hari akhir.
Kewajiban kita sebagai seorang yang beriman adalah membenarkan berita-berita tersebut, bila memang dalilnya shahīh. Allāh ﷻ berfirman:
“Dan tidaklah Beliau berbicara dari hawa nafsunya. Tidaklah ucapan Beliau kecuali wahyu yang diwahyukan kepada Beliau.” (QS An-Najm: 3-4)
⇒ Kalau kita benarkan Beliau ﷺ, maka sebenarnya kita telah membenarkan Allāh ﷻ.
⇒ Dan kalau kita dustakan Beliau ﷺ, maka sebenarnya kita telah mendustakan Allāh ﷻ
◆ Akal yang sehat tidak akan bertentangan dengan dalil yang shahīh.
⇒ Apabila dalil yang shahīh sepertinya tidak masuk akal, maka ketahuilah bahwasanya kekurangan ada di dalam akal kita yang memang sangat terbatas, bukan pada dalil.
◆ Rasūlullāh ﷺ dikenal oleh kaumnya sebagai orang yang jujur semenjak sebelum Beliau diutus menjadi nabi.
Tidak pernah Beliau ﷺ sekalipun berdusta;
⇒ baik kepada anak kecil, sebaya maupun kepada orang tua.
⇒ baik ketika bercanda maupun dalam keadaan sungguh-sungguh.
Apabila Beliau ﷺ tidak berani untuk berdusta atas nama Beliau ﷺ dan juga atas nama manusia, maka bagaimana Beliau ﷺ berani berdusta atas nama Allāh ﷻ Rabbul ‘ālamīn?
Itulah yang bisa kita sampaikan dan sampai bertemu kembali pada halaqah yang selanjutnya.
Halaqah – 05 Membawa Tata Cara Beribadah Dari Allāh ﷻ
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
Mengenal Rasulullah ﷺ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-5 dari Silsilah Mengenal Rasūlullāh ﷺ adalah “Mengenal Beliau ﷺ Sebagai Utusan Yang Membawa Tata Cara Beribadah Dari Allāh ﷻ”
Allāh ﷻ ketika mengutus seorang Rasūl untuk menyampaikan perintah beribadah, juga mengutus Rasūl tersebut untuk menyampaikan tata cara ibadah tersebut. Rasūlullāh ﷺ,
✓ Membawa perintah shalat dari Allāh ﷻ dan juga membawa tata caranya.
✓ Membawa perintah puasa dari Allāh ﷻ dan juga membawa tata caranya.
Cara ibadah tidak diserahkan kepada akal kita masing-masing atau kepada budaya atau kepada guru kita. Akan tetapi tata cara ibadah adalah dari Allāh ﷻ melalui lisan Rasul-Nya ﷺ
Dan Allāh ﷻ tidak menerima amal ibadah kecuali yang dilakukan sesuai dengan cara yang telah diajarkan oleh Rasūlullāh ﷺ. Beliau ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang mengamalkan sebuah amalan yang tidak ada dalilnya dari kami maka amalan tersebut tertolak.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Imām Muslim rahimahullāh)
Barang siapa yang mengaku sebagai pengikut Nabi Muhammad ﷺ, maka hendaklah dia mencukupkan diri dengan ibadah yang sudah Beliau ﷺ ajarkan. Tidak boleh dia membuat ibadah yang baru yang tidak diajarkan oleh Rasūlullāh ﷺ. Dan tidak boleh dia beribadah, kecuali setelah yakin bahwa dalilnya shahīh.
Alhamdulillāh, semua ibadah yang mendekatkan diri kita kepada surga telah Rasūlullāh ﷺ ajarkan. Beliau pernah mengatakan:
“Tidaklah tersisa sesuatupun yang mendekatkan diri kepada surga dan menjauhkan dari neraka kecuali sudah diterangkan kepada kalian.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Thabrāni di dalam Al Mu’jāmil Kabīr)
Lebih baik seseorang beribadah sedikit tetapi berdasarkan dalil yang shahih, dari pada dia beribadah yang banyak akan tetapi tidak berdasarkan dalil yang shahih. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah yang ke-5 ini. Dengan demikian, kita sudah menyelesaikan Silsilah Mengenal Rasūlullāh ﷺ.
Dan in syā Allāh kita bertemu kembali pada Silsilah Ilmiyyah berikutnya yang berjudul “Mengenal Agama Islam”.
Halaqah – 06 Mengenal Inti Dakwah Rasūlullāh ﷺ
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
Mengenal Rasulullah ﷺ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-6 dari Silsilah Mengenal Rasūlullāh ﷺ adalah tentang “Mengenal Inti Dakwah Rasūlullāh ﷺ”.
Inti dakwah Beliau ﷺ adalah sama dengan inti dakwah Nabi-nabi sebelum Beliau ﷺ
Yaitu mengajak manusia untuk meng-Esa-kan Allāh ﷻ di dalam ibadah dan meninggalkan kesyirikan. Allāh ﷻ berfirman :
“Dan tidaklah Kami mengutus sebelummu seorang Rasul kecuali Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Aku, maka hendaklah kalian menyembah-Ku.” (QS Al Anbiya: 25)
Allāh ﷻ berfirman tentang Nabi Nūh, Rasul yang pertama:
“Sungguh Kami telah mengutus Nūh kepada kaumnya maka dia berkata, ‘Wahai kaumku sembahlah Allāh, kalian tidak memiliki sesembahan selain Dia’.” (QS Al A’rāf: 59)
Ucapan yang semakna juga diucapkan oleh Nabi-nabi setelah Beliau.
⇒ Lihat Surat Al Araf: 65, 73 dan 85.
Demikian pula Nabi ﷺ, selama 10 tahun pertama, Beliau ﷺ berdakwah kepada tauhid dan mengingatkan manusia dari kesyirikan.
Kemudian turunlah kewajiban shalat 5 waktu pada tahun ke-10 kenabian dan tidak disyariatkan kebanyakan syariat kecuali di kota Madinah.
Ketika manusia sudah memiliki aqidah yang kuat (tauhid yang benar), seperti puasa Ramadhān, zakat, haji, adzan dan lain-lain.
Yang demikian karena amal ibadah tidak diterima oleh Allāh ﷻ kecuali bila dalam diri seseorang ada tauhid.
Oleh karena itu, wasiat Rasūlullāh ﷺ kepada Mu’ādz bin Jabal ketika mengutusnya ke Yaman untuk berdakwah adalah:
“Hendaknya engkau mengajak kepada syahādat “لا إله إلا الله” dan syahādat “محمد رسول الله.” (HR Bukhāri dan Muslim)
Dan sampai akhir hayat Beliau ﷺ, Beliau ﷺ berusaha menjaga tauhid dan membentengi umat dari kesyirikan.
Lima hari sebelum Beliau ﷺ meninggal dunia, Beliau ﷺ mengingatkan umat Islam bahwa orang-orang sebelum mereka dahulu menjadikan kuburan Nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah atau masjid. maka Beliau ﷺ melarang menjadikan kuburan sebagai masjid. (HR Muslim)
Yang demikian karena membangun masjid di atas kuburan adalah pintu menuju kesyirikan. Semua ini menunjukkan bahwasanya inti dakwah Rasūlullāhﷺ adalah TAUHID
Itulah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah berikutnya.
Halaqah – 07 Mengenal Beliau ﷺ sebagai Rasul Terakhir
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
Mengenal Rasulullah ﷺ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-7 dari Silsilah Mengenal Rasūlullāh ﷺ adalah tentang “Mengenal Beliau sebagai Rasul Terakhir”.
Rasūlullāh ﷺ meninggal pada tahun ke-11 Hijriah setelah menyempurnakan tugas menyampaikan risalah dari Allāh ﷻ. Beliau ﷺ meninggal dunia sebagaimana manusia yang lain yang juga meninggal dunia. Allãh ﷻ berfirman:
“Setiap jiwa akan merasakan kematian.” (QS Āli ‘Imrān: 185)
Dan Allãh ﷻ juga berfirman:
“Sesungguhnya engkau akan meninggal dunia dan mereka akan meninggal dunia” (QS Az Zumār: 30 )
Beliau ﷺ adalah Rasul terakhir, tidak ada Rasul sepeninggal Beliau. Allãh ﷻ berfirman:
“Bukanlah Muhammad bapak salah seorang laki-laki di antara kalian, akan tetapi Beliau adalah Rasūlullāh dan penutup para Nabi.” (QS Al Ahzab: 40)
Dalil-dalil dari hadits Nabi ﷺ bahwasanya Beliau ﷺ adalah Nabi terakhir mencapai derajat mutawatir. Dan sebagian ulama mengatakan;
◆ Kalau seseorang tidak mengetahui bahwa Muhammad ﷺ adalah Nabi terakhir maka dia bukan Muslim, karena ini termasuk perkara yang diketahui secara darurat di dalam agama Islam.
Di antara hadits yang menunjukkan bahwasanya Beliau ﷺ adalah Nabi yang terakhir adalah sabda Beliau ﷺ:
“Sesungguhnya akan ada di antara umatku 30 orang pendusta, semuanya mengaku menjadi Nabi dan aku adalah penutup para Nabi, tidak ada Nabi setelahku” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Abū Dāwūd)
Dan di dalam sebuah hadits yang Mutaffaqun ’alaih, Beliau ﷺ bersabda:
“Dan aku adalah Al ‘Āqib (yang terakhir) yang tidak ada setelahnya Nabi.”
Meskipun Rasūlullāh ﷺ meninggal dunia Allãh ﷻ akan menjaga agama ini dengan menjaga sumbernya yaitu Al Qurān dan juga Al Hadīts dan menyiapkan para ulama yang amanat untuk menyampaikan keduanya kepada umat. Allãh ﷻ berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Qurān dan sesungguhnya Kami akan menjaganya” (QS Al Hijr: 9)
dan Rasūlullāh ﷺ bersabda:
“Dan sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham akan tetapi mereka mewariskan ilmu.” (HR Abū Dāwūd, Tirmidzi dan Ibnu Mājah dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani rahimahullāh)
Dan ini adalah halaqah yang terakhir dari Silsilah Mengenal Rasūlullāh ﷺ dan sampai bertemu kembali pada silsilah berikutnya yaitu Silsilah yang ke-4 tentang “Mengenal Agama Islam”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar