Minggu, 20 Oktober 2024

HSI 2 (Halaqah Silsilah Ilmiyyah) - Mengenal Allah

 Halaqah – 01 Pentingnya Mengenal Allah , Rasulullah  dan Agama Islam

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى

1f4d7.svg

 Mengenal Allah 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang pertama dari Silsilah yang berjudul “Mengenal Allāh ”.

Al-Imām Ahmad rahimahullāh telah mengeluarkan di dalam Musnad-nya sebuah hadits yang asalnya ada di dalam Shahīh Muslim, yang isinya bahwa:

 Setiap manusia apabila dikuburkan maka akan ditanya oleh 2 orang malaikat tentang 3 perkara :

 Siapa Tuhanmu?
 Siapa Nabimu? dan
 Apa Agamamu?

Oleh karena itu kewajiban seorang Muslim dan juga Muslimah untuk mempersiapkan diri. Dan perlu diketahui bahwasanya untuk menjawab pertanyaan tersebut tidak cukup dengan menghafal. Sebab seandainya menghafal itu cukup niscaya orang munafik bisa menjawab pertanyaan.

Tapi perkaranya di sini, kaum muslimin perlu pemahaman dan juga pengamalan. Barangsiapa yang di dunia, dia :

1. Mengenal Allāh  dan memenuhi hakNya,
2. Mengenal Nabi Muhammad 
 dan memenuhi haknya,
3. Mengenal agama Islam dan mengamalkan isinya,

Maka diharapkan dia bisa menjawab pertanyaan dengan baik dan mendapatkan kenikmatan di dalam kuburnya. Namun apabila dia :

1. Tidak mengenal siapa Allāh  dan tidak memenuhi hakNya,
2. Tidak mengenal Nabi Muhammad 
 dan juga tidak memenuhi haknya,
3. Tidak atau kurang mengenal ajaran Islam dan tidak mengamalkannya,

Maka ditakutkan dia tidak bisa menjawab pertanyaan (dan) akibatnya siksa kubur yang akan dia dapatkan. Semoga Allāh  memudahkan kita, keluarga kita dan orang-orang yang kita cintai untuk bisa mengenal Allāh , mengenal Nabi Muhammad  dan juga mengenal agamanya.

Itulah halaqah yang pertama dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته




Halaqah – 02 Mengenal Allāh  Sebagai Pencipta

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى

 Mengenal Allah 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-2 dari Silsilah ‘ilmiyah Mengenal Allāh  adalah “Mengenal Allāh  Sebagai Pencipta”.

Allāh  adalah Dzat Yang Maha Pencipta, menciptakan dari sesuatu yang tidak ada menjadi ada.

Dia-lah Allāh  yang telah menciptakan langit, bumi, manusia dan seluruh alam semesta. Allāh  berfirman :

ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ

“Itu adalah Allāh Rabb kalian yang telah menciptakan segala sesuatu.” (QS Ghāfir: 62)

Dialah Allāh Al-Khāliq Yang Maha Pencipta, sedangkan selain Allah adalah makhluq yang diciptakan. Mereka tidak bisa mencipta meskipun diagung-agungkan dan disembah oleh manusia. Allāh  berfirman :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ ۚ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ الله لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ ۖ.

“Wahai manusia, telah dibuat perumpamaan bagi kalian maka hendaklah kalian mendengarnya. Sesungguhnya segala sesembahan yang kalian sembah selain Allāh, tidak akan bisa menciptakan seekor lalat, meskipun mereka bersatu padu untuk membuat seekor lalat tersebut.” (QS Al-Hajj: 73)

 Berkumpul dan bekerja sama saja mereka tidak mampu untuk mencipta, (lalu) bagaimana mencipta sendirian?
 Menciptakan seekor lalat yang sedemikian sederhana susunan tubuhnya, mereka tidak mampu maka bagaimana mereka menciptakan makhluq yang lebih rumit.

Seorang Muslim wajib meyakini bahwasanya Allāh  adalah satu-satunya Pencipta dan tidak ada yang mencipta selain Allāh . Barangsiapa yang meyakini ada yang mencipta selain Allāh  maka sungguh telah melakukan syirik besar.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته



Halaqah – 03 Mengenal Allah  Sebagai Pemberi Rezeki 

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى

 Mengenal Allah 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-3 dari Silsilah Mengenal Allāh  berjudul “Mengenal Allāh  Sebagai Pemberi Rezeki”.

Di antara nama Allāh  adalah Ar Razzāq yang artinya Yang Maha Memberi Rezeki.

Allāh  menciptakan makhluk dan memberikan rezeki kepada mereka. Bahkan Allāh  telah menulis rezeki makhluk-Nya sebelum Allāh  menciptakan mereka. Rasūlullāh  bersabda :

كتب الله مقادير الخلائق قبل أن يخلق السموات والأرض بخمسين ألف سنة

“Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah menentukan (telah menulis) takdir bagi makhluk-makhlukNya 50.000 tahun sebelum menciptakan langit dan bumi.” (HR Muslim, Tirmidzi dan Ahmad)

Allāh  menciptakan rezeki tersebut dan menyampaikannya kepada makhluk sesuai dengan waktu yang sudah Allāh tentukan sebelumnya.

Dan tidak akan meninggal seseorang sampai dia mendapatkan rezeki yang terakhir, meskipun rezeki tersebut ada di puncak gunung atau bahkan ada di bawah lautan. Allāh  berfirman :

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا

“Tidak ada suatu binatang yang melata yang ada di permukaan bumi ini melainkan Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang akan memberikan rezekinya.” (QS Hūd: 6)

Siapa sesembahan selain Allāh  yang bisa melakukan yang demikian?

Adakah selain Allāh  sesembahan yang bisa memberi makan sekali saja untuk seluruh makhluk yang ada di bumi ini mulai dari manusia, jin, hewan dan juga tumbuhan?

Allāh  berfirman :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ ۚ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ فَأَنَّىٰ تُؤْفَكُونَ

“Wahai manusia, hendaklah kalian mengingat nikmat Allāh atas kalian. Adakah yang mencipta selain Allāh, yang memberikan rizki kepada kalian dari langit maupun dari bumi? Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia. Oleh karena itu kenapa kalian dipalingkan? (QS Fāthir: 3)

Itulah halaqah yang ke-3 dan sampai bertemu kembali pada halaqah yang selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته


Halaqah – 04 Mengenal Allah  Sebagai Pengatur Alam Semesta 

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى

 Mengenal Allah 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-4; Mengenal Allāh  Sebagai Pengatur Alam Semesta.

Dialah Allāh  yang:

• Mengatur alam semesta ini.
• Mematikan makhluk dan menghidupkan.
• Memuliakan makhluk dan menghinakan.
• Mengganti siang menjadi malam, malam menjadi siang.
• Menerbitkan matahari dan menenggelamkan.

Allāh  berfirman:

ﻳُﺪَﺑِّﺮُ ﭐﻟۡﺄَﻣۡﺮَۖ

“Dialah Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang mengatur seluruh perkara.” (QS As-Sajdah: 5)

Tidak ada yang mengatur selain Allāh , Dialah Allāh  yang menerbitkan matahari dari timur. Dan siapa selain Allāh yang bisa menerbitkan matahari dari barat?

Nabi Ibrāhīm ‘alayhissalām berkata kepada salah seorang, yang dia mengaku menjadi Tuhan selain Allāh , beliau berkata:

“Sesungguhnya Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah menerbitkan matahari dari timur, maka silahkan engkau kalau engkau memang Tuhan, terbitkan matahari dari barat. Maka orang kafir tersebut tidak bisa berbuat apa-apa.” QS Al-Baqarah 258


Allāh  yang menjadikan siang. Dan siapa yang mengganti siang menjadi malam selain Allāh?

Tidak ada yang mengatur alam semesta kecuali Allāh  dan tidak ada sesembahan selain Allāh  yang membantu Allāh  untuk mengatur alam semesta ini.

Oleh karena itu, seorang Muslim tidak boleh meyakini bahwasanya ada selain Allāh  yang mencipta, memberikan rizki dan juga mengatur alam semesta, siapapun dia dan bagaimanapun kedudukannya di sisi Allāh .

Barangsiapa yang berkeyakinan bahwasanya ada selain Allāh  yang mencipta, memberikan rezeki dan juga mengatur alam semesta maka dia telah menyekutukan Allāh 

Itulah yang bisa kita sampaikan dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته



Halaqah – 05 Mengenal Allah  Sebagai Satu Satunya Dzat Yang Berhak Untuk Disembah

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى

 Mengenal Allah 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-5 dari Silsilah Ilmiyah Mengenal Allāh  adalah tentang Mengenal Allāh  Sebagai Satu-satunya Dzat Yang Berhak Disembah.

Apabila Allāh  adalah satu-satunya Dzat yang mencipta, memberikan rezeki dan juga mengatur alam semesta, maka kita dituntut untuk tidak menyembah kecuali hanya kepada Allāh .

Tidak ada yang berhak disembah dan diibadahi kecuali Allāh  semata. Allāh  berfirman :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (٢١)

الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ (٢٢

“Wahai manusia, sembahlah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian supaya kalian bertaqwa. Yang telah mencipta untuk kalian bumi sebagai hamparan dan langit sebagai bangunan dan telah menurunkan air dari langit. Maka Allāh  mengeluarkan dengan air tersebut buah-buahan sebagai rezeki bagi kalian. Maka janganlah kalian menjadikan bagi Allāh sekutu-sekutu sedangkan kalian mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 21-22)

 Maksudnya janganlah kalian menyekutukan Allāh  (menyembah kepada selain Allāh ) sedangkan kalian mengetahui bahwa Allāh  yang mencipta, memberikan rezeki dan juga mengatur alam semesta ini.

Selain Allāh  tidak berhak untuk disembah karena dia bukan pencipta, bukan pemberi rezeki dan bukan pengatur alam semesta. Apabila mereka disembah maka mereka adalah sesembahan yang bathil. Allāh  berfirman

ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدۡعُونَ مِن دُونِهِۦ هُوَ ٱلۡبَٰطِلُ

“Yang demikian itu karena Allāh  Dia-lah sesembahan yang haq yang memang berhak untuk disembah. Sedangkan apa yang mereka sembah selain Allāh adalah sesembahan yang bathil yaitu yang tidak berhak untuk disembah.” (QS Al-Hajj: 62)

Apabila seseorang meyakini Allāh  yang mencipta, memberikan rezeki dan juga mengatur alam semesta kemudian dia masih menyembah kepada selain Allāh  atau menyerahkan sebagian ibadah kepada selain Allāh , maka dia telah berbuat syirik kepada Allāh  di dalam ibadah.

Rasūlullāh  pernah ditanya oleh salah seorang sahabat:

“Wahai Rasulullāh, apa dosa yang paling besar di sisi Allāh ?”

Maka Beliau  bersabda:

أَنْ تَجْعَلَ لِلّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَك

“Dosa yang paling besar adalah engkau menjadikan sekutu bagi Allāh  padahal Dia-lah yang telah menciptakan dirimu.” (HR Al-Bukhāri dan Muslim).

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah yang ke-5 ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته



Halaqah – 06 Keyakinan Allāh  sebagai Pencipta, Pemberi Rizki & juga Pengatur Alam Semesta

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى

 Mengenal Allah 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-6 dari Silsilah Ilmiyah Mengenal Allāh  adalah tentang “Keyakinan bahwa Allāh  sebagai Pencipta, Pemberi Rizki dan Pengatur Alam Semesta tidaklah cukup untuk memasukkan seseorang ke dalam agama Islam.”

Kaum muslimin meyakini bahwasanya Allāh  adalah Pencipta, Pemberi Rizki & juga Pengatur Alam Semesta adalah sebuah kewajiban yang tidak sah keimanan seseorang sampai dia meyakini yang demikian.

Namun meyakini hal itu saja tidaklah cukup untuk memasukkan seseorang ke dalam agama Islam. Dan belum bisa menjadi pembeda antara seorang Muslim dan seorang yang kāfir. Allāh  berfirman di dalam Al-Qurān

قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ

“Allāh berkata (kepada iblis): “Apa yang mencegahmu untuk sujud (kepada Ādam) ketika Aku memerintahkan kepadamu?” Iblis mengatakan: “Aku lebih baik daripada dia. Engkau telah menciptakan aku dari api dan menciptakan dia dari tanah.” (QS Al-A’rāf: 12)

ayat ini menunjukkan bahwa Iblis mengenal Allāh  sebagai Dzat yang menciptakan dirinya.

Orang-orang musyrikin Quraisy ketika mereka ditanya:

“Siapa yang menciptakan?

“Siapa yang memberikan rezeki kepada mereka?”

“Siapa yang mengatur alam semesta ini?”

Mereka mengatakan: “Allah”.

Allāh  berfirman

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللهُ

“Dan seandainya engkau (wahai Muhammad) bertanya kepada mereka ‘Siapa yang menciptakan langit dan juga bumi?’, niscaya mereka mengatakan ‘Allāh’.” (QS Az-Zumār: 38)

Meskipun mereka meyakini hal yang demikian akan tetapi Rasūlullāh  memerangi mereka.

Kenapa demikian?

Karena mereka (orang-orang musyrikin Quraisy) tidak mentauhidkan (tidak meng-Esakan) Allāh  di dalam beribadah. Oleh karena itu, setiap Muslim perlu mengetahui “Apa Pengertian Ibadah Dan Macam-macamnya” sehingga dia tidak menyerahkan satu ibadah pun kepada selain Allāh .

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته



Halaqah – 07 

Pengertian Ibadah Dan Macam-Macamnya

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Mengenal Allah ﷻ

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Ibadah adalah seluruh perkara yang dicintai dan diridhai oleh Allāh ﷻ, baik berupa ucapan maupun perbuatan yang zhahir maupun yang bathin.

Seseorang bisa mengetahui sesuatu dicintai oleh Allāh ﷻ dengan beberapa cara, di antaranya :

– Apabila sesuatu tersebut diperintahkan oleh Allah ﷻ

Maka kita mengetahui bahwasanya sesuatu tersebut adalah ibadah, karena Allāh ﷻ tidak memerintah kecuali dengan sesuatu yang Allāh ﷻ cintai. Termasuk di antaranya:

– Apabila Allah ﷻ diketahui memuji pelakunya

Maka kita mengetahui bahwasanya sesuatu tersebut adalah dicintai oleh Allāh ﷻ

– Do’a adalah ibadah, karena Allah ﷻ memerintahkan

ٱدۡعُونِىٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ

“Berdo’alah kalian kepadaKu niscaya Aku akan mengabulkan.” (QS Ghāfir: 60)

Rasūlullāh ﷺ bersabda di dalam sebuah hadīts :

الدُّعَاءُهُوَ الْعِبَادَةُ

“Do’a itu adalah ibadah.” (HR Abū Dāwūd no. 1479, At-Tirmidzi no. 2969, Ibnu Mājah no. 3828 dan Ahmad 4/267; dari shahābat Nu’man bin Basyīr)

Dengan demikian syirik hukumnya, (apabila) berdo’a kepada selain Allāh, baik kepada seorang Nabi, seorang malaikat, seorang jin, orang yang shalih dan lain-lain.

– Menyembelih adalah Ibadah, Allāh ﷻ berfirman :

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنۡحَرۡ

“Hendaklah engkau shalat untuk Rabb-mu dan juga menyembelih untuk Rabb-mu.” (QS Al-Kautsar: 2 )

Dan Rasūlullāh ﷺ bersabda :

لَعَنَ اللهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللهِ

“Allāh Subhānahu wa Ta’āla melaknat seseorang yang menyembelih untuk selain Allāh.” (HR Muslim 1978, dari shahābat ‘Ali radhiyallāhu ‘anhu)

Dengan demikian termasuk syirik hukumnya (apabila) seseorang menyembelih untuk jin, atau untuk syaikh atau untuk yang lain, selain Allāh ﷻ

Seperti bernadzar, ber-istighatsah, bersumpah, bertawakal, rasa takut, rasa cinta, maka semua ini termasuk jenis-jenis ibadah.

Tidak boleh sekali-kali seorang Muslim menyerahkan salah satu dari ibadah-ibadah tersebut kepada selain Allāh ﷻ

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته


Halaqah – 08 Contoh Kesyirikan Orang-Orang Musyrikin Quraisy

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Mengenal Allah ﷻ

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-8 dari Silsilah Mengenal Allāh adalah tentang “Contoh Kesyirikan Orang-Orang Musyrikin Quraisy”.

Diantara bentuk kesyirikan mereka adalah:

• Berdo’a dan bertaqarrub kepada orang-orang shālih yang sudah meninggal.
• Menyerahkan sebagian ibadah kepada mereka dengan tujuan supaya:

Mendapatkan syafa’at orang-orang shālih tersebut disisi Allāh ﷻ. dan dengan tujuan mencari kedekatan kepada Allāh ﷻ.

Allāh ﷻ sendiri telah menceritakan keyakinan mereka ini di dalam Al Qurān dan Allāh ﷻ mengingkarinya. Allāh ﷻ berfirman:

وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَٰؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

“Dan mereka menyembah kepada selain Allāh, sesuatu yang tidak memudharati mereka dan tidak pula memberi manfaat.Dan mereka berkata, ‘Mereka adalah pemberi syafa’at bagi kami disisi Allāh.
Katakanlah : apakah kalian akan mengabarkan kepada Allāh sesuatu yang Allāh tidak ketahui di langit maupun di bumi?’Maha Suci Allāh dan Maha Tinggi dari apa yang mereka sekutukan.” (QS Yūnus :18)

Dalam ayat ini Allāh ﷻ menamakan perbuatan mereka sebagai bentuk menyekutukan Allāh ﷻ. Dan Allāh ﷻ juga berfirman :

أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ ۚ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَىٰ إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ

“Ketahuilah bahwa milik Allāh-lah agama yang tulus. Dan orang-orang yang menjadikan selain Allāh sekutu, (mereka mengatakan) ‘Tidaklah kami menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan diri kami kepada Allāh. Sesungguhnya Allāh akan menghukumi diantara mereka di dalam apa yang mereka perselisihkan. Sesungguhnya Allāh tidak akan memberikan petunjuk kepada orang yang berdusta lagi sangat ingkar.” (QS Az Zumar: 3)

Ayat ini menunjukan bahwa tujuan mereka menyembah orang-orang shālih tersebut adalah supaya mereka mendekatkan penyembahnya kepada Allāh ﷻ.

Dan cara meraih syafa’at di hari kiamat bukanlah demikian.

◆ Cara meraih syafa’at di hari kiamat adalah dengan memurnikan tauhid, bukan dengan kesyirikan.
◆ Dan cara dekat dengan Allāh ﷻ adalah mendekatkan diri kepadaNya dengan iman dan amal shālih, yang wajib maupun yang sunnah, sebagaimana orang-orang shālih tersebut melakukannya.

Tidak boleh seseorang menyamakan Allāh ﷻ dengan seorang kepala negara yang sulit menyampaikan hajat kepadanya kecuali melalui perantara dan para pembantunya.

Tidak boleh seseorang menyerupakan Allāh ﷻ dengan siapapun karena Allāh Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Mengetahui dan Maha Berkuasa.

Sedangkan seorang kepala negara, maka dia adalah makhluq yang lemah, tidak mampu melakukan seluruh pekerjaannya kecuali dibantu oleh para pembantunya.

Demikianlah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته


Halaqah- 09 Mengenal Allāh ﷻ Dengan Makhluk-makhlukNya

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Mengenal Allah ﷻ

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-9 dari Silsilah Mengenal Allāh ﷻ adalah “Mengenal Allāh ﷻ Dengan Makhluk-Nya”.

Allāh ﷻ telah menciptakan makhluk-makhluk supaya manusia yang berakal memikirkan makhluk-makhluk tersebut, sehingga mereka bisa mengenal Dzat yang telah menciptakan mereka.

◆ Besarnya makhluk dan luasnya (seperti langit yang tujuh & bumi, kursi Allāh dan ‘Arsy-Nya) menunjukkan tentang kebesaran Allāh ﷻ.
◆ Keteraturan gerakan dan perjalanan (seperti perjalanan matahari & bulan) menunjukkan kekuasaan dan pengawasan Allāh ﷻ yang tidak pernah berhenti.
◆ Kejelian dalam penciptaan menunjukkan hikmah-Nya dan keluasan ilmu-Nya.

⇒ Manfaat yang ada di dalam ciptaan tersebut menunjukkan:

✓ Rahmat yang luas. dan
✓ Karunia yang meliputi segala sesuatu.

Allāh ﷻ berfirman:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّماواتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهارِ لَآياتٍ لِأُولِي الْأَلْبابِ (١٩٠) الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيامًا وَقُعُوداً وَعَلى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّماواتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنا مَا خَلَقْتَ هَذَا باطِلاً سُبْحانَكَ فَقِنا عَذابَ النَّارِ (١٩١

“Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian siang & malam ada tanda-tanda bagi orang yang memiliki akal, yaitu orang-orang yang mengingat Allāh, baik dalam keadaan berdiri, duduk & berbaring dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi. Wahai Rabb kami, tidaklah engkau menciptakan ini semua dengan bathil (sia-sia). Maha Suci Engkau, maka jagalah kami dari adzab neraka.” (QS Āli ‘Imrān: 190-191)

Hendaknya seorang Muslim meluangkan waktunya untuk memikirkan makhluk-makhluk Allāh ﷻ supaya dia:

✓ Semakin mengenal Allāh ﷻ penciptanya.
✓ Semakin yakin dan mantap dalam menjalankan syariat Allāh ﷻ.
✓ Merasa takut dengan adzab-Nya.
✓ Semakin dekat dengan Allāh ﷻ.
✓ Semakin meng-Esakan Dia di dalam beribadah.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته


Halaqah – 10 Mengenal Allāh ﷻ Dengan Nama-Nama Dan SifatNya

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
📗 Mengenal Allah ﷻ

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-10 dari Silsilah Mengenal Allāh ﷻ adalah tentang “Mengenal Allāh ﷻ Dengan Nama dan Sifat-Nya”. Allāh ﷻ telah mengabarkan di dalam Al Qurān bahwa Allāh ﷻ memiliki nama dan sifat. Allāh ﷻ berfirman :

ﻭَﻟِﻠَّﻪِ ﭐﻟۡﺄَﺳۡﻤَﺎٓﺀُ ﭐﻟۡﺤُﺴۡﻨَﻰ

“Dan Allāh memiliki nama-nama yang paling baik.” (QS Al-A’rāf: 180)

Dan Allāh ﷻ berfirman :

ﻭَﻟِﻠَّﻪِ ﭐﻟۡﻤَﺜَﻞُ ﭐﻟۡﺄَﻋۡﻠَﻰ

“Dan Allāh memiliki sifat-sifat yang paling tinggi.” (QS An-Nahl: 60)

Kita mengenal Allāh ﷻ dengan nama dan juga sifat tersebut.

✓ Kita mengenal Allāh ﷻ sebagai Dzat Yang Maha Penyayang karena Dia adalah Ar Rahmān Ar Rahīm.
✓ Dan kita mengenal Allāh ﷻ sebagai Dzat Yang Maha Pengampun karena Dia adalah Al-Ghafūr, dan seterusnya.
✓ Dan Allāh ﷻ mengabarkan di dalam Al-Qurān bahwasanya di antara sifat Allāh ﷻ adalah:

• Allāh ﷻ beristiwa’ di atas ‘Arsy.
• Allāh ﷻ memiliki dua tangan.
• Allāh ﷻ berada di atas.

✓ Dan Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengabarkan bahwasanya,

• Allāh ﷻ turun ke langit dunia pada setiap sepertiga malam yang terakhir.

✓ Dan juga sifat-sifat yang lain.

Kewajiban kita sebagai seorang Muslim adalah menetapkan nama & juga sifat tersebut, karena Allāh ﷻ lebih tahu tentang diri-Nya daripada kita semua. Dan Rasūlullāh ﷺ lebih tahu tentang Allāh ﷻ daripada kita. Tidak boleh seorang Muslim menolak nama-nama dan juga sifat-sifat tersebut. Dan tidak boleh dia menyerupakan, karena Allāh ﷻ berfirman:

ﻟَﻴۡﺲَ ﻛَﻤِﺜۡﻠِﻪِۦ ﺷَﻰۡﺀٌ۬ۖ ﻭَﻫُﻮَ ﭐﻟﺴَّﻤِﻴﻊُ ﭐﻟۡﺒَﺼِﻴﺮ

“Tidak ada yang serupa dengan Allāh dan Dia adalah Dzat Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS Asy-Syūrā: 11)

Jadi yang benar, yang seharusnya dilakukan oleh seorang Muslim adalah:

◆ Menetapkan nama dan juga sifat tersebut sebagaimana datangnya, sesuai dengan keagungan dan kebesaran Allāh ﷻ, tanpa menyerupakan dan tanpa mentakwil nama dan juga sifat tersebut.

⇒ Mentakwil adalah menafsirkan nama dan sifat Allāh ﷻ bukan dengan maknanya yang benar.

Seperti;

• Mentakwil istiwā dengan kekuasaan.
• Mentakwil turunnya Allāh ﷻ dengan turunnya rahmat Allāh ﷻ.
• Dan lain-lain.

Ini adalah halaqah yang terakhir dari Silsilah Mengenal Allāh ﷻ.

Dan sampai bertemu kembali pada Silsilah berikutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته


sumber: https://ilmiyyah.com/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar