Senin, 13 Maret 2017

MP-ASI menurut WHO

Makanan Pendamping Air Susu Ibu disingkap MP-ASI atau dibaca empe asi. Kadangkala kita suka salah sebut jadi empasi, padahal dari pengertian sudah beda loh. Karena M-PASI adalah kependekan dari Makanan Pengganti ASI. Wuih ribet amat.. Ga juga sih, cuma meluruskan dulu juga saya salah sebut hihi.. *skip

Saya beli buku rekomendasi dari kawan-kawan senior dengan judul: 
"Ensiklopedia Mini, MP-ASI Sehat Ala HHBF"

Reviewnya:
Dari awal MP-ASI bayi udah diperkenalkan aneka jenis bahan makanan, bukan hanya buah. Pemberian buah saja di awal MP-ASI tidak dianjurkan lagi karena akan menyebabkan bayi kurang nutrisi dan menyebabkan bayi kelebihan asupan serat yang jika berlebih akan memicu sembelit. Bayi butuh banyak protein dan lemak, bukan banyak serat.

Semua jenis bahan makanan dikenalkan sejak 6 bulan yang terdiri dari:
1. Aneka sumber karbohidrat
2. Aneka sayuran
3. Aneka protein nabati (kacang-kacangan & olahannya)
4. Aneka protein hewani (daging, ikan, ayam, telur, ati, dll)
Keempatnya ini disebut 4 bintang yang menjadi penyusun makanan sehari-hari anak. Kalo dulu disebutnya 4 sehat 5 sempurna. Tapi kini buah sebagai selingan antar makan.
5. Aneka buah
6. Sumber lemak tambahan seperti santan, minyak, margarin, mentega, serta kaldu.

Tekstur makanan yang dianjurkan sejak awal MP-ASI adalah semi kental bukan encer seperti asi, yaitu ketika sendok dimiringkan, makanan tidak langsung tumpah mengucur, tapi jatuh perlahan. Kekentalan menunjukkan semakin banyak nutrisi.

Untuk perkenalan awal mpasi, paling lama 2 minggu pertama menu tunggal (dari satu bahan), boleh ditambah asi, jaga tekstur agar tetap semi kental. Frekuensi makan 1-2x sehari dengan porsi 2-3 sdm dewasa tiap kali makan. Jadi bukan hanya buah saja atau sayuran saja, tapi bisa juga protein hewani, kacang-kacangan dan aneka karbohidrat.

Paling telat minggu ketiga sudah harus dikenalkan bubur halus/saring lengkap karbo + sayur + protein hewani + protein nabati (kacang-kacangan atau olahannya) + sumber lemak tambahan (santan/minyak/mentega/margarin). Frekuensi makan 2-3x sehari, mulai diberikan makanan selingan 1x. 

Jadi minggu ketiga, selain buah sebagai selingan, dalam 1x makan dalam 1 piring/mangkok harus ada sumber karbohidrat + hewani + nabati + sayuran + lemak tambahan. Dan jadikan menu buah sebagai bagian dari menu harian mpasi dan keluarga bukan hanya untuk awal pengenalan mpasi.

Anjuran pemberian protein hewani sejak awal mp-asi direkomendasikan secara resmi oleh Kementrian Kesehatan RI dan merupakan baku pmberian makan bayi dan anak (PMBA).

Banyak penelitian ilmiah yang secara evidence-based merekomendasikan pentingnya asupan protein untuk usia 6-24 bulan agar tumbuh kembang anak optimal, terhindar dari resiko ADB (anemia defisiensi besi). Kurangnya protein membuat pertumbuhan anak tidak optimal, bahkan beresiko menyebabkan anak stunting (kecil pendek) bahkan gagal tumbuh.

Berikut referensi pemberian makan bayi dan anak yang dianjurkan :
www.who.int/nutrition/publications/infantfeeding/9789241597494/en

Complementary feeding WHO :

Anjuran ini pun sudah ada di dalam buku KIA 2015 :
http://www.depkes.go.id/article/view/15051100001/buku-KIA-2015.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar