Senin, 13 Maret 2017

Bayi Sembelit

Bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif rentan alami sembelit. Menurut dr. Tanya Remer Attmann, dokter anak dan penulis buku “The Wonder Years: Helping Your Baby and Young Child Successfully Negotiate the Major Developmental Milestones”, bayi yang diberi ASI eksklusif, normal bila pup setiap kali selesai disusui selama minggu-minggu pertama. Pola pup seperti ini tergolong normal bila masih berlangsung hingga ia berumur 1 tahun. Beberapa bayi umur 3-4 minggu, ada yang sudah tidak lagi pup setiap kali selesai diberi ASI. Kondisi ini pun normal selama pola pup bayi demikian.

Disebut sembelit jika:
  • Si kecil tidak pup secara teratur. Memang belum ada pantokan frekuensi pup yang normal, tapi paling tidak Anda akan mengenal pola sementara pup berdasarkan kebiasaannya.
  • Pup keras dan sulit keluar sehingga memaksa si kecil mengejan, dan ini menimbulkan rasa sakit.

Penyebabnya Sembelit
Bayi di bawah setahun sering mengalami gangguan pencernaan, karena sistem pencernaannya belum matang. Kadang bayi mengalami diare, tapi seringkali sebaliknya, yaitu sembelit. Sejumlah penyebabnya adalah:
  • Konsumsi susu formula berlebihan. Ini biasanya dialami bayi-bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif.
  • Kebanyakan makanan dan minuman yang difortifikasi zat besi (Fe). Misalnya, karena bayi menderita anemia.
  • Sedang dalam masa peralihan. Misalnya, dari ASI eksklusif ke makanan padat pertama.
  • Porsi makanan terlalu banyak.
  • Naik tekstur terlalu cepat. Sesuaikan tekstur dengan standar usianya. jangan terlalu padat dan jangan terlalu cair. Setiap usaha naik tekstur, lakukan BERTAHAP.
  • Kebanyakan serat: bayi yang terlalu banyak konsumsi serat justru bisa sembelit, kebutuhan serat bayi berbanding terbalik dengan dewasa. Jika dewasa ingin mudah BAB, maka orang dewasa harus banyak konsumsi serat. Sementara bayi yang terlalu banyak konsumsi serat justru rentan sembelit. Cek kembali jenis2 sayur dan buah yang Anda berikan ke bayi. Jika memberikan buah atau sayur yang kaya serat, imbangi dengan memberikan sumber lemak atau berikan buah yang minim serat tapi kaya air. 
  • Kurang sumber lemak. Itu mengapa dalam MPASI disarankan memberikan sumber2 lemak, baik berupa pemberian bahan makanan berlemak seperti alpukat atau pemberian minyak pada makanan. Minyaknya tidak harus EVOO. Gunakan minyak goreng yang ada di rumah, yang penting minyaknya baru. Margarine juga bisa digunakan. 
  • Kurang mendapatkan ASI. Seringkali ketika mulai MPASI, orang tua mengalami euphoria krn anaknya akhirnya "buka puasa". Akibat terlalu fokus pada pemberian MPASI, jadi kadang mengabaikan pemberian ASI. Bayi yang sudah MPASI tetap diberikan ASI ON DEMAND. Saat bayi haus tetap berikan ASI. Jangan takut memberikan ASI sebelum bayi makan karena ASI tidak akan membuat bayi usia 6 bulan ke atas kenyang. Itu makanya dia mulai membutuhkan MPASI krn kebutuhan kalori hariannya di usia 6 bulan tidak bisa dipenuhi hanya dari ASI. 
  • Mulai kenalkan air putih sedikit sedikit secara bertahap, walau tidak perlu pasang target harus menghabiskan berapa ml air putih per hari. Ingat bahwa ASI sendiri lebih dari 80% komponennya adalah air. Air putih bisa membantu untuk mencerna makanan dan membersihkan mulut dan gigi bayi setelah makan. 
  • Sembelit juga bsia merupakan salah satu indikasi alergi. Cek jika ada kemungkinan bahan makanan yg dikenalkan adalah pencetus alergi pada bayi. 

Atasi Bayi Sembelit dengan:
  • Memodifikasi bahan makanan yang diberikan. Yang juga penting, jangan lupa membuat food diary atau catatan bahan makanan yg dikenalkan ke bayi, terutama di masa awal MPASI. Karena sumber sembelit bayi satu dengan bayi lain berbeda. Bahan makanan yg bisa membuat bayi mudah BAB antara bayi satu dengan bayi lainnya berbeda. Sehingga kita bisa tahu apa saja yg membuatnya sembelit dan mana yg membuatnya mudah BAB.
  • Beri lemak tambahan
  • Teruskan ASI
  • Kenalkan air putih
  • Tekuk kedua paha si kecil ke arah perut dan lakukan gerakan gowes sepeda. Ini akan meningkatkan tekanan di dalam perut dan menyebabkan kotoran terdorong keluar.
  • Lakukan pijatan di bawah pusar (pijat ILU) secara lembut dan konstan selama 3-5 menit. Ini akan merangsang timbulnya rasa ingin buang air besar (BAB)
  • Segera bawa si kecil ke dokter, bila ketiga upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

Kiat menghindari sembelit:
  1. Beri bayi ASI eksklusif (hanya ASI, tanpa tambahan makanan atau minuman lain) selama 6 bulan pertama.
  2. Pilih susu formula yang tepat sehingga tidak memicu sem bayi terpaksa diberi susu formula. Konsultasikan dengan dokter anak Anda atau dokter ahli
  3. Beri cairan seperti air putih, kuah sayur atau jus buah dalam jumlah cukup, bila bayi telah lewat masa ASI eksklusif. Minimal 2-3 gelas sehari.
  4. Imbangi makanan berserat dengan pemberian makanan sumber protein dan lemak.
  5. Latih si kecil pup secara teratur, bila sudah dapat duduk sendiri. Misalnya, minta dia untuk duduk di atas pot-nya selama minimal 10 menit pada waktu yang sama setiap hari. Lebih baik lakukan latihan ini setelah dia makan. Anda dapat membacakan buku cerita atau memperdengarkan lagu anak-anak agar dia tidak bosan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar