Jumat, 03 November 2017

Day 2 of 10 Komunikasi Produktif Level #1 : Saat Queen Tumbuh Gigi

Saat ini Queen lagi suka menggigit benda di sekitarnya dengan gemas. Saya kira fase tumbuh giginya sedang berlangsung. Beberapa kali air liur menetes dari bibir mungilnya. Kadang ia mengoceh tanpa kami tau apa artinya. Lucu, tapi kasihan. Dengan sekuat tenaga ia garuk gusinya dengan lidah, lalu mengoceh lagi. Mungkin tanda protes bahwa gusinya tetap bengkak, sakit dan gatal. Ia minta bantuan dari mamanya untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada gusinya itu, termasuk menggigit saat menyusu.

"Aawww.." dengan spontan saya berteriak, tidak jarang sambil menekan badannya ataupun mencubit kecil tangannya. Dan dapat ditebak apa yang selajutnya terjadi? Ya, Queen ikut teriak dan tangisnya pun pecah. Tak jarang ia jadi menolak menyusu lagi karena takut terulang apa yang ibunya lakukan.

Dan saya? Perih, sakit. Merasa bersalah padanya. Seandainya saja saya bisa lebih mempersiapkan diri tahu pasti kapan timing yang pas sehingga tidak ada lagi respon dadakan saya yang ikut menyakitinya.

Kami sama-sama trauma.

Lalu saya cari tahu apa saja sih penyebab bayi menggigit saat menyusu itu?
1. Tumbuh gigi
2. Bentuk protes bayi karena selama proses bonding, ibu tidak mencurahkan perhatian kepadanya, misalnya sambil memegang handphone
3. Bentuk keinginan bayi bermain dan bercanda bersama ibunya
4. Karena bayi sudah kenyang menyusu tapi ibu tidak tanggap



Saya cari tahu untuk mencari solusi bagaiman respon yang baik saat ada serangan dadakan seperti itu. Tidak jarang pula gigitannya membuat luka berdarah. Luka fisik dan psikis juga. Kadang untuk bercerita ke orang terdekat rasanya malu. Seperti manja, tapiiii.. ini ngilu bangeettt.

Yang pertama saya lakukan adalah menggendong Queen ke kamar orang tua saya, karena kebetulan pak suami masih belum pulang ke Bandung) dan meminta ayah ibu saya mengajak Queen bermain alias ngabebenjokeun selagi saya mengobati luka tersebut sebelum bertambah luka. Lalu saya kompres dengan air hangat. Setelah membaik, saya gendong Queen kembali, mengajaknya ngobrol santai untuk menciptakan seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Lalu saya ajak ia menyusu lagi tapi di bagian yang sebelahnya. Dan memastikan saya memperbaiki apa yang salah dalam proses menyusui, yaitu fokus. Saya meyakinkannya bahwa saya nggak akan membagi perhatian pada handphone yang akan membuatnya cemburu. Saya tatap matanya, belai rambutnya, sentuh pipi dan telinganya, lakukan sentuhan yang membuatnya nyaman dan merasa disayang. Beri senyuman yang tulus pada Queen. Serta mengajak Queen bicara dengan bahasa yang ramah dan penuh kasih sayang.

Saya sangat suka meng-hypno Queen disaat ia setengaha sadar yaitu saat mau tidur dan bangun tidur dengan menyentuh sebagian part dalam alam bawah sadarnya afirmasi-afirmasi positif kalimat-kalimat sederhana, misalnya dengan mengatakan, “Deee.. mimik ASI supaya sehat ya, supaya makin cerdas, supaya makin hebat”
Atau, “Ade sayang, mimik ASI mama yaaa.... nanti tumbuh sehat, taat  dan cerdas.... anak mama emang paliiiing hebat.”

Jika seperti tadi, saya terlanjur mengabaikannya, dan ia menggigit dengan kuat, sebisa mungkin saya tahan untuk tidak berteriak, dengan memencet lembut hidung mungilnya, biasanya secara perlahan mulutnya akan terbuka juga, sehingga cengkeraman giginya ikut terbuka hehehe. Teriakan saya hanya akan membuat Queen kaget atau menangis tanpa tahu sebabnya. Kemungkinan malah bayi merasa semakin sedih karena “dimarahi” ibunya. Tahan sakit karena gigitannya, dan minta maaf kepada bayi sambil memeluk atau membelainya. Sambil mengatakan, "Ade sayang giginya jangan dipake buat gigit mama, kan lebih enak kalo dipake gigit buah atau daging ya ciiin.. hehehe."

Hari ini saya masih mengobati lukanya. Tapi harus sering dimimikin juga karena dalam ASI dan isapan bayi ada antibiotik alami yang mempercepat penyembuhan. Bismillah, semoga kami istiqomah bertutur kata yang baik dan menenangkan anak.

#hari2
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar