Ilmu-ilmu yang mendukung bakat yang dimiliki
Menulis membutuhkan semua jenis ilmu pengetahuan untuk mendukung data kepenulisan. Tentu saja ilmu dasar dalam menulis adalah hal krusial yang harus diketahui oleh penulis, hal-hal ini meliputi:
- Ilmu dasar menulis, yang meliputi tahap pra penulisan (pemilihan topik,tujuan penulisan, bahan penulisan, kerangka tulisan), Penulisan (isi, diksi, kalimat efektif, paragraf), tahap revisi.
- Memahami isi panduan EYD (Ejaan Yang Disempurnaka), atau kini disebut PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) terbitan Badan pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. PUEBI ini meliputi segala hal yang mengatur teknis kepenulisan, seperti penulisan huruf (penggunaan huruf kapital, huruf miring, huruf tebal, dll), penulisan kata (kata dasar, berimbuhan, kata ulang, partikel, kata depan, dll), serta pemakaian tanda baca (tanda titik, koma, pisah, tanya, seru, kurung, elipsis, apostrof, dll), serta penulisan unsur serapan.
- Ilmu dari segala jenis pengetahuan yang mendukung data kepenulisan. Misal, saat saya akan menulis naskah mengenai pendidikan anak usia dini, tentu saja saya membutuhkan buku dan artikel tentang parenting, dll. Begitu pula saat akan menulis cerpen romance, saya harus membaca setidaknya 5 buku sejenis yang menceritakan kehidupan cinta remaja.
- Ilmu sejarah, dibutuhkan saat saya akan bercerita ataupun mengupas tentang kejadian di masa lampau, misalnya ketika akan menulis tentang Puputan Margarana, saya diharuskan membaca sejarah mengenai kerajaan di tanah Bali, maupun kerajaan yang bersesuaian dengan kisahnya.
- Mengenal penerbit indie/self-publishing. Ciri-cirinya penerbit jenis ini mencetak buku sesuai pesanan yang biasanya dijual online; Masa review editor lebih cepat dibanding penerbit mayor dan cenderungditerima asalkan tidak bertentangan dengan syarat dan ketentuan yang berlaku; Waktu terbit cenderung lebih cepat; Royalti tergantung kesepakatan dengan penerbit biasanya cenderung lebih besar; Penulis mengeluarkan biaya cetak dan pengurusan ISBN, tapi ada juga yang free dengan sistem seleksi; Jika marketing baik, indie bisa lebih menguntungkan.
- Mengenal penerbit mayor, ciri-cirinya mencetak buku secara massal. Minimal 200 eksemplar dan didistribusikan ke toko-toko besar di Indonesia seperti Gramedia, Togamas, dll; Waktu review editor maks. 3 bulan; Waktu penerbitan lebih lama, rata-rata 3-5 bulan bahkan lebih; Sistem penjualan ada yang flat fee dan ada juga yang royalti; Penulis tidak mengeluarkan biaya apapun, malah dibayar dengan DP royalti atau flat fee.
- Dll
*didukung isi buku PUEBI
Maestro yang memiliki bakat yang dapat mendukung bakat diri
1. Radiya Dika
Perawakannya yang kocak dan cara menulisnya yang simple dan easy going membuat saya betah berlama-lama membaca karya-karya Dika. Buku pertama Raditya Dika yang berjudul Kambing Jantan, menceritakan kehidupan Dika saat kuliah di Aussie. Buku pertamanya tersebut masuk dalam kategori best seller. Tulisan Raditya Dika dapat di golongkan sebagai genre baru. Saat ia merilis buku pertamanya tersebut memang belum banyak masuk ke dunia tulisan komedi. Apalagi bergaya personal essay atau diari pribadi.
Kumpulan karya tulis Dika:
Novel
2005 – Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh
2006 – Cinta Brontosaurus
2007 – Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa
2008 – Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang
2010 – Marmut Merah Jambu
2011 – Manusia Setengah Salmon
2015 – Koala Kumal
2006 – Cinta Brontosaurus
2007 – Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa
2008 – Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang
2010 – Marmut Merah Jambu
2011 – Manusia Setengah Salmon
2015 – Koala Kumal
2. Risa Saraswati
Mengusung tema horror fiction, yang dikemas dengan gaya penulisan yang ciamik dilengkapi dengan lompatan sudut pandang yang rapi, membuat saya selalu ketagihan baca tulisan-tulisan Teh Rissa. Awalnya saya rajin baca blognya teteh sarasvati ini, yang dapat dikunjungi di risasaraswati.com, and you will fall in love exactly! <3
3. Fahd Pahdepie
Berbeda dengan dua penulis diatas, Fahd memiliki kemampuan menulis diatas rata-rata dengan bahasanya yang puitis namun tetap modern, sehingga dapat membuat pembacanya klepek-klepek hihi, terutama saat Fahd berbicara tentang cinta.
Sejalan dengan cara penulisan Fahd yang romantis, suamiku Aben menghadiahi buku Rumah Tangga sebagai kado anniversary kami yang kesekian kalinya, tempo hari, seolah Aben sudah meresensi isi bukunya. So sweet!
Selanjutnya masih banyak penulis lain yang saya kagumi dan menjadi kiblat bagi saya dalam menulis.
Semoga menginspirasi!
#RuangBerkaryaIbu
#Proyek2
#TugasMateriEnam
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar