Jumat, 17 April 2015

Menuju Hari Paling Bersejarah: Pertimbangan Milih Vendor dan Serba-Serbi Pernikahan

Setiap wanita (dan juga laki-laki) pasti memikirkan banyak hal menjelang pertambahan usianya. Salah satu yang dianggap paling crucial adalah pernikahan. Banyak sekali persiapan yang harus dimatangkan dalam berbagai hal. Sebelum semuanya terlambat, mari kita bahas satu persatu yuk :)

1. Main Checklist di Hari H
  Berikut point-point yang masuk kategori Main Checklist, alias hal-hal besar yang nantinya akan membantu kita mendetail setiap keterangannya, terdiri atas:

a. Waktu Pelaksanaan
Tentu saja ini adalah hal utama dalam menentukan aksi dan kegiatan selanjutnya. Sebagai pengalaman, beberapa waktu ini saya lagi rajin-rajinnya hunting-hunting vendor pernikahan. Padahal secara pribadi belum tau kapan akan mengakhiri masa lajang hihi.. Tapi ya gapapa sih sekalian survey harga biar ada gambaran dalam menentukan budget :D
Waktu paling berpengaruh buat nentuin venue lokasi. Misal kalo mau ambil garden party and others outdoor parties, kan seengganya kita harus liat musim (walaupun cuaca sekarang ga bisa ditebak), tapi bisa jadi sedikit patokan lah.

b. Jumlah Undangan
Untuk menentukan venue, sebelumnya kita list gambaran jumlah undangan, takutnya ga cukup atau malah si venue nya kegedean hehehe..

c. Tempat Pelaksanaan
Ga usah dibahas kenapa ini penting yaa.. hehehe.. Berikut yang harus kita pertimbangkan sebelum memutuskan tempat:
- Lokasi strategis
- Kapasitas (bisa menampung berapa jumlah tamu undangannya)
- Budget (so pasti)
- Tema (outdoor atau indoor, misalnya)
- Fasilitas (misalnya, dekat masjid, toilet bersih, air cukup, listrik sekian watt, dll)
- Fasilitas tambahan (misalnya AC, kursi tamu, sound system, atau bahkan buffee dari tempat ini kalo kita milih di cafe)
- Parkir (jangan sampai kita mengundang ribuan tamu, tapi kapasitas parkir yang  tidak mumpuni)
- dll

d. Catering
Udah dapat dipastikan, yang paling penting dalam suatu hajat/party adalah jamuannya. Sebagus apapun dekor, atau secantik apapun make up si mempelai, gaakan jadi trending topic kalo dibandingin sama service catering yang kurang memuaskan, bahkan buruk :(
Pernah saya datang ke undangan yang mana cateringnya ga sigap, tamu udah numpuk, sampe antri di pelaminan, cuma nungguin nasi yang kehabisan. Ini jadi PR besar bagi calon pengantin yaa.. Berikut saya rangkum detailnya:
- Pengalaman/Brand   = cari vendor katering yang udah lama berkecimpung di dunia perkateringan, supaya kita yakin akan sepak terjangnya.
- Testimoni   = Gimana pendapat orang yang sebelumnya pake vendor ini, atau minimal pernah nyicip hasil masakannya. Jadi kita tau plus minusnya, bisa buat perbandingan pas milih vendor lain.. atau kalo minusnya kan bisa kita diskusikan dengan vendor tsb sebelum hari H.
- Budget   = Udah pasti ini jadi faktor juga, walau kita berlebih materi juga kan sayang kalo harga si makanan ga sesuai sama kualitasnya :(
- Variasi Menu   = Cari yang sesuai lidah kita & tamu pada umumnya. Jangan coba-coba menu yang terdengar asing sebelum kita yakin setelah mencobanya.
- Bisa Test Food   = Horeee.. ini sih wajib yaa.. biar yakin sama rasanya. Sekalian ajak calon, orang tua dan wakil-wakil kita yang bisa nilai makanan hehehe.. Nah pas di moment ini kita bisa diskusi segala macem yaaa..
- Fasilitas   = Harus jelas juga yaa persentase buffee, food stall & dessert nya. Terus peralatan makannya gimana (pirik, sendok, garpu kalo bisa tanyain, takut ada yang ga deal diawal alah nambah biaya lagi).
- Harus kritis :D

e. MUA
Faktor penimbang, sama sih kayak item lain:
- Brand (se-profesional apakah brand ini, untuk meminimalisir kekecewaan)
- Testimoni (Selain nanya sama yang udah pernah di pake atau pernah liat, kita liat juga gallery nya, apakah sesuai keinginan kita)
- Fasilitas (Lihat price list nya apa aja paket yang ditawarkan, apakah sudah termasuk make up pengantin akad resepsi, asesoris/hair do/hijab style, busana/kebaya mempelai, make up & busana ibu & besan, kain/busana untuk ayah & besan, paket riasan & busana pager ayu, busana pager bagus, hand bouquet dll, trus apa mereka nyediain bonus, upacara adat, dll)
- Budget (sesuai rencana budget kita kah dengan fasilitas/paket yang kita mau)
- Bisa test make up
- Bisa kritis, sesuai keinginan kita (dalam hal asesoris, atau jenis riasan, bahkan milih merk peralatan make upnya)
- dll

f. Dekorasi
Sebagian besar foto di acar nikahan berlangsung di pelaminan, yang akan dikenang selama berpuluh puluh tahun dalam foto, sehingga dekorasi pelaminan merupakan hal wajib yang harus diperhatikan. Sesuaikan dengan budget dan tema pernikahan harapan kita. Baiknya konsultasikan dengan orang-orang yang expert dalam hal ini. Supaya tetap matching dengan semua hal yang berkaitan (dengan warna busana pernikahan, tema, cuaca, adat, dll).

g. Photography
Udah pasti untuk mendokumentasikan hari spesial kita supaya bisa dilihat ulang atau dikenang kembali, kita butuh vendor fotografi. Sebelum kita putuskan pencarian vendor ada baiknya kita perhatikan hal-hal berikut ini:
- Brand
- Testimoni (pendapat orang, cari plus minusnya, dll)
- Budget
- Kualitas (udah termasuk foto & video prewedding, wedding clip invitation, love trailer, video liputan wedding, wedding trailer, apakah videography menggunakan camera biasa atau DSLR, dll)
- Fasilitas (jenis kamera & video yang digunakan, lihat output fotonya kalo bisa saat bertemu dengan orang vendornya, tanya detail mengenai ini, bahan kertas albumnya, tahan lama apa ngga, dll)
- Bonus 
- Hunting

h. Undangan
Di bagian ini yang mana temen-temen saya sering mengalamin kekecewaan, berdasarkan pengalaman. Untuk menekan biaya dan mentransliterasikan keinginan pribadi mereka (custom design), mereka mencoba mendesain sendiri undangannya, lalu memilih vendor percetakan hanya untuk mencetak (syukur-syukur sih kalo bisa sekalian dengan kartu ucapan terimakasih, plastik undangan, juga stiker buat nama tamu undangan). Nah pas dibagian mau nyetak undangannya ini nih, yang diperlukan ekstra kekritisan. Ada vendor yang iya iya nyanggupin buat nyetak sekian pcs, dengan deal harga & waktu pengambilan. Setelah dikasih dummy (1 buah contoh cetakan sebelum diperbanyak), taunya jauh sesuai harapan, ga sesuai desain yang kita kasih, ga sesuai deal di awal, terus ngaret, molor-molor waktu. Ada juga yang minta tambahan biaya ini-itu lah. Ga profesional banget. Jadi sebelum memutuskan, perhatikan faktor berikut:
- Hunting, banding-bandingkan tiap vendor
- Budget
- Fasilitas (dapet amplop/plastik pembungkus kartu undangan, stiker buat nama tamu, buku tamu/guest book, kartu ucapan terimakasih. Yang mana, supaya matching kan diperlukan tema/desain yang sama untuk ucapan terimakasih, gust book (opsional sih, ga wajib) daaan tentu sajaaaa.. kartu undangan).
- DP (ini penting buat mengikat keprofesionalan mereka)
- Testimoni (pasti dong)
- dll

i. Souvenir
Pilih jenis souvenir yang akan kita kasih untuk tamu, dengan pertimbangan:
- Bermanfaat atau hanya sekedar souvenir tanpa makna (banyak jenis souvenir yang sarat makna, dibanding yang gampang tamu buang)
- Jenis (berbentuk hiasan ruang tamu, lampu, kartu, tanaman, mainan, makanan, atau memorable thing seperti photobooth, dll)
- Warna
- Budget

j. Upacara Adat (Opsional)
Di dalam budaya Sunda, umumnya menggunakan upacara adat seperti mapag panganten (termasuk lengser, penari merak), pabetot-betot bakakak, nincak endog, dll.
k. Siraman dan Pengajian (Opsional)
Ini pasti dilakukan sebelum hari H, biasanya orang tua mempelai mengadakan acara ini di kediaman masing-masing, yang tentunya akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit juga. Di dalam pengajian, kan mengundang tamu, jadi harus disiapkan cost untuk undangan, amplop ceramah untuk ustadz, katering, serta souvenir pengajian. Kalo souvenir pengajian di daerah saya, pada umumnya berupa handuk kecil (bisa dibordir dengan nama mempelai), makanan, dll.

l. Dan Lain-lain (Hal Tidak Terduga)
Setelah semua rampung, jangan lupa siapkan budget juga untuk:
- Cleaning Service/Office Boy, yang akan bantu-bantu kita dalam angkat-angkat meja buat resepsi, kesana kemari. Syukur-syukur udah dicover sama vendor lain, nah kalo belom?!
- Satpam, sama sih kayak point office boy diatas, biasanya udah dikasih dari pihak pengelola gedung, tapi kalo belom gimana? Jadi lebih baik kita spend aja biaya untuk mengapresiasi mereka dalam mengawas, memarkir, dan menjamin ketertiban & keamanan selama acara berlangsung.
- Guest Wedding Book, nah ini penting buat di depan gapura masuk utama. Udah masuk checklist belom?

m. Kepanitiaan
Struktur kepanitiaan bisa pakai jasa WO (Wedding Organizer) atau EO (Event Organizer), maupun panitia yang kita tunjuk dari pihak keluarga. Ini sangat luar biasa penting untuk memudahkan kita memonitor setiap detail perintilan. Kan ga mungkin semua hal harus di monitor sama si mempelai yang bakal sibuk ngadepin hal-hal lainnya. Lagian kalo ada pembagian tugas kayak gini kan setiap penanggung jawab bisa fokus di masing-masing tugasnya tanpa terganggu tugas lainnya. Usahakan ada spare PIC (person in charge) yang menghandle setiap poin supaya tetap ada back up kalo ada hal tak terduga, misal si penanggung jawab jatuh sakit, dll, jadi kita ada spare orang lagi, ada plan B. Agar acara kita berjalan lancar, tidak kurang suatu apapun.


2.Sebelum Hari H
  Bukan cuma Hari H yang harus kita siapin, tapi kematangan dan budget untuk hal-hal dibawah ini juga harus jadi sorotan looh, apa aja yah? Ini dia rangkumannya:

a. Siraman dan pengajian
Udah dibahas yaa tadi diatas

b. Seserahan
Naaaah ini paling penting buat perempuan hehehhe.. yang mana isinya nanti harus sesuai dengan keinginan si mempelai perempuan, bukan yang dipilihkan tapi akhirnya malah ga kepake karna kekecilan, kebesaran, warna dan model barang yang ga cocok, atau peralatan make up yang tidak sesuai dengan jenis kulit si calon. Baiknya saat memilih barang-barang untuk seserahan ini, kedua mempelai dan orang tua juga ikut hehehe biar ada 2nd opinion dalam memilih :)

c. Mahar
Dikutip dari sebuah artikel di kompasiana, Nabi bernah bersabda,”Sebaik-baik mahar adalah mahar yang paling mudah (ringan).” (HR. al-Hakim) Seorang perempuan boleh meminta ‘apapun’ kepada calon suaminya. Tentunya dengan batasan-batasan yang dapat diterima secara wajar, dimana si pria mampu untuk memenuhinya. Jangan sampai mahar yang ditetapkan menjadi sebuah penghalang terjadinya sebuah pernikahan karena memberatkan sang calon suami. Mahar adalah tanda kesungguhan seorang laki-laki untuk menikahi seorang wanita. Mahar adalah sepenuhnya hak bagi seorang istri. Keluarga dari pihak isteri maupun keluarga suami bahkan suaminya sendiri tidak berhak untuk meminta atau mengambil alih hak sebuah mahar yang diberikan suami kepada isterinya. Kecuali sang isteri dengan kerelaan hati menggunakannya untuk kemaslahatan keluarganya.

d. Cincin Nikah
Kalo dikutip dari sebuah artikel, urusan cincin kawin bukanlah bagian dari syarat pernikahan. Kita tidak menemukan adanya budaya tukar cincin dalam literatur Islam khususnya dalam masalah pernikahan. Satu pun kitab fiqih tidak menyebutkan keharusan untuk menggunakan cincin kawin dalam pernikahan. Bahkan sebagian ulama memakruhkan cincin kawin dan tukar cincin saat menikah, karena itu merupakan produk dan budaya dari luar Islam. Dalam nikah secara Islam, yang dibutuhkan adalah mas kawin. Mas kawin sendiri sekedar istilah dan tidak harus emas bentuknya. Karena dalam istilah bahasa arabnya disebut mahar. Meski demikian, bila mahar itu mau diberikan dalam bentuk cincin, pada hakikatnya tidak ada larangan. Bahkan meski terbuat dari emas sekalipun. Asalkan cincin emas itu tidak dipakai oleh pengantin laki-laki.
Laki-laki dilarang memakai cincin emas karena hampir semua dalilnya jelas dan tegas, dikutip dari artikel di eramuslim, di antaranya adalah: 

وَعَنْ أَبِي مُوسَى أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ قَالَ: أُحِلَّ اَلذَّهَبُ وَالْحَرِيرُ لِإِنَاثِ أُمَّتِي, وَحُرِّمَ عَلَى ذُكُورِهِمْ. رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَالنَّسَائِيُّ, وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَصَحَّحَهُ
Dari Abi Musa ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Telah diharamkan memakai sutera dan emas bagi laki-laki dari umatku dan dihalalkan bagi wanitanya.” (HR Tirmidzi dengan sanad hasan shahih)
Ali bin Abu Thalib berkata, ”Aku melihat Rasulullah SAW memegang sutera di tangan kanan dan emas di tangan kiri seraya bersabda,”Keduanya ini haram bagi laki-laki dari umatku.” (HR Abu Daud dengan sanad hasan).

Selain itu, dari sisi ilmiah (sisi medis juga), dikutip dari artikel di salam-online, atom pada emas mampu menembus ke dalam kulit melalui pori-pori dan masuk ke dalam darah manusia. Jika pria mengenakan emas dalam jumlah tertentu dan dalam jangka waktu yang lama, maka dampak yang ditimbulkan: di dalam darah dan urine akan mengandung atom emas dalam kadar yang melebihi batas (dikenal dengan sebutan migrasi emas). Jika terjadi dalam jangka waktu yang lama dan tidak dibuang, atom emas dalam darah ini akan sampai ke otak dan memicu penyakit Al zheimer, dimana penderitanya kehilangan semua kemampuan mental dan fisik, menyebabkannya kembali seperti anak kecil. Alzheimer bukan penuaan normal, tetapi penuaan paksaan atau terpaksa.
Lalu, mengapa Islam memperbolehkan wanita untuk mengenakan emas? Jawabannya adalah, “Wanita tidak menderita masalah ini karena setiap bulan, partikel berbahaya tersebut keluar dari tubuh wanita melalui menstruasi.”  Itulah sebabnya Islam mengharamkan pria mengenakan perhiasan emas dan membolehkan wanita memakainya. Penyakit yang disebabkan oleh kandungan emas ini, tidak ditemukan pada perempuan. Penelitian tentang penyakit ini menyebutkan bahwa dalam tubuh seorang perempuan/wanita, terdapat suatu lemak unik, lemak yang berbeda yang tidak dimiliki seorang laki-laki dimana lemak ini akan mencegah unsur senyawa atom emas (Au) untuk masuk ke dalam tubuh, sehingga saat atom ini masuk, hanya mampu menembus kulit, namun tidak bisa menembus lemak yang menghalangi jalan menuju daging dan darah. Alasan Islam melarang pria memakai emas, telah disampaikan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam lebih 1400 tahun yang lalu. Padahal beliau tidak pernah belajar ilmu fisika.

e. Lamaran/Tunangan
Banyak yang salah mengartikan acara tunangan. Dewasa ini, kental sekali dengan acara 'tukar cincin' sebagai seimbol dua hati saling terpaut satu sama lain dengan hukum agama. Tapi, setelah tukar cincin ini kedua sejoli jadi makin lengket layaknya udah disahkan semi-suami istri, nah ini yang dikhawatirkan. Lagian acara tukar cincin ini ga dicontohkan. Tanpa bermaksdu menggurui, jadi lebih baik dihindari aja :) Terus tata caranya bagaimana? Setelah tanya sana sini sih, yang penting itikad keduanya untuk serius, menentukan tanggal, diskusi budget pernikahan. Selebihnya, hanya acara pelengkap aja biar pertemuan kedua keluarga ini ga monoton hehehe..
Kalo dalam islam, seorang pria yang menyatakan sungguh-sungguh akan menikahi dan bertanggung jawab atas hidup si perempuan dunia akhirat di depan orang tua laki-laki maupun perempuan, sudah jatuh hukum, bahwa si perempuan ga bisa nerima pinangan laki-laki lain sebelum menolak pinangan laki-laki yang sedang meminang ini. Kalo pinangannya diterima, maka hukumnya jauh lebih mengikat lagi, keduanya sudah tidak boleh lagi melirik bahkan terbersit untuk mencari calon yang lain. Salah satu atau bahkan keduanya dapat membatalkan pinangan ini, jika ada alasan syar'i yang dibenarkan, sebelum terlambat ke gerbang pernikahan.


Yang intinya, keseluruhan detail diatas tidak mengurangi esensi, makna dan tujuan dari pernikahan itu sendiri.


Happy Sharing,
Icha

Contoh WeddPlanning Checklist

Wedding Decoration


* sumber: pengalaman temen, dan berbagai artikel.

1 komentar:

  1. ga sengaja lagi searching tentang persiapan pernikahan eh nemu blog teteh, terus pas liat venuenya di Len, pas liat fotonya ternyata saya kenal dan suka liat di graha ternyata haha
    aah suka banget baca artikelnya :)
    sangat sangat membantu untuk persiapan pernikahan hehe
    salam kenal teh dari saya, juliana LRS

    BalasHapus