Memahami Kebutuhan dan Keinginan - Day 4 Level 8

Meskipun usianya belum menginjak usia 2 tahun, saya ingin menerapkan pemahaman pada Queen tentang konsep finansial yang efektif.

Karena usianya yang masih sangat kecil, ia hanya tahu bahwa uang bisa digunakan untuk membeli apa saja. Uang memiliki nilai yang bisa digunakan untuk menebus benda tertentu. Ia belum tahu apa itu yang namanya kebutuhan dan keinginan.

Sehingga tugas mama dan papa adalah menjelaskan padanya bahwa kebutuhan adalah sesuatu yang sangat penting dan tak bisa ditunda lagi. Misalnya untuk makan siang, uang transportasi, uang SPP, dan uang untuk membeli sembako di rumah.

Jika Queen sudah paham tentang kebutuhan, tugas selanjutnya adalah menjelaskan pengertian dasar keinginan. Dengan bahasa yang sederhana, kita beri tahu bahwa keinginan adalah sesuatu yang bisa ditunda. Misalnya membeli mainan baru, membeli baju baru. Dengan memahami perbedaan dua hal di atas, anak akan bisa mengalokasikan uangnya untuk kebutuhan dan keinginan tanpa harus menjadikannya boros.

Setidaknya sounding sejak dini ini saya biasakan, supaya alam bawah sadarnya merekam, mumpung Queen masih berada di ranah usia golden age yang saya yakini daya tangkapnya lebih cepat.

Seperti hari ini, Queen ikut mama ke warung untuk membeli gula di rumah Enin yang persediaanya sudah menipis. Lalu dengan spontan ia berteriak sambil menunjuk ke arah balon-balonan yang menggantung dengan manja. Wajahnya begitu manis dan bikin mama ga tega untuk menolak. Tapi mama katakan padanya bahwa yang kita butuhkan saat ini adalah gula. Kenapa ga boleh beli mainan balon itu? Karena di rumah Enin masih ada beberapa balon yang belum ditiup dan baru saja papa beli.

"Beli gula dulu ya, Nak! Ini yang lebih penting. Kalo balon kan masih ada di rumah. Yuk kita cek yuk!"

Alhamdulillah Queen bisa mengerti. Bukan, bukan nggak boleh jajan. Tapi mama berusaha membiasakan memisahkan kebutuhan dan keinginan. Walaupun nggak menutup kemungkinan kalo sesekali kita jajan banyak mainan dan makanan yang Queen inginkan.

Jadi bukan hanya karena 'pira ge balon murah', tetapi kan kita masih punya di rumah yang sama sekali belum ditiup. Sehingga anak terbiasa untuk tidak membiasakan diri mem-mubadzirkan suatu barang.

#Tantangan10Hari

#Level8

#KuliahBunsayIIP

#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari

#CerdasFinansial