Berhubung belum di share resume diskusinya, saya repost chatnya dulu ya.. BRB diganti bila resume sudah ready.
[5/25, 14:20] +62 858-1082-7600: Setiap anak adalah anugrah, maka syukuri selaku keberadaan mereka di tengah kita, smntr di tempat lain banyak pasangan yang masih terus mendamba.
Insyaallah tidak ada kata repot dalam mengasuh anak jika kita memahami tekniknya dengan baik.
Dan jika pada satu titik, Allah uji anak kita dengan hal yang khusus sehingga mrk mjd lebih spesial, syukuri dan terima. Karena sejatinya ujian adalah bentuk cintaNya, pula mengukur kadar cinta kita kepadaNya
[5/25, 14:20] +62 858-1082-7600: Kali ini kita akan bahas salah satu special need yang akhirnya membuka mata kita, pada sedikit kejanggalan2 yang mungkin kita temukan pada anak, yakni disleksia.
[5/26, 06:56] +62 857-1211-8555: π *TIMELINE*
*Jumat, 24 Mei*
*14.00-14.30* Pembukaan singkat, post rules, perkenalan momod
*14.35-14.40* posting materi
*14.40-00.00* Peserta dipersilahkan membaca materi
*Sabtu, 26 Mei*
*05.00-10.00* Peserta dipersilahkan memposting pertanyaan d *grup khusus pertanyaan* dg format:
❤Nama :
Pertanyaan:
*10.00-12.00*
Narsum mulai menjawab pertanyaan.
*14.00* Pembukaan sesi 2
*14.00-15.30* Live discussion
*15.35* closing
[5/26, 06:56] +62 857-1211-8555: ❤ *Peraturan Bedah Buku Dilatasi Hati Tema Disleksia* ❤
1. Grup khusus bedah buku (BB) dibuka dengan penyambutan bagi peserta bedah buku.
2. Bedah buku akan terdiri dari 2 sesi.
Sesi pertama : Posting Materi (H-1)
Sesi kedua : live discussion (Hari H)
3. Setelah materi dipost, peserta bisa memberikan pertanyaan via grup khusus tanya dan harus left grup tsb setelah selesai bertanya.
❗ *Tidak ada chat di grup sebelum kulwap dibuka agar materi tidak tertimpa.*
4. Di sesi 2, BB dibuka oleh moderator dan moderator akan memberikan Biodata Narsum dan mempersilahkan Narasumber untuk memberikan opening atau tambahan materi jika ada.
5. Sesi diskusi akan diisi oleh moderator dengan menyampaikan jawaban dari pertanyaan yang sudah masuk.
6. Jika masih ada waktu tersisa, akan dibuka sesi pertanyaan baru
7. Sesi diskusi akan diakhiri dengan penutup dari Narasumber dan Moderator.
*Aturan tanya jawab:*
1. Peserta memberikan pertanyaan pada rentang waktu yg diberikan (Sabtu, pukul 5-9 pagi) melalui link berikut ini:
https://chat.whatsapp.com/GwgcdqlTcm006RqREuY0uc
**harap masuk jika pertanyaan sudah siap saja. Dan jika sudah memposting pertanyaan, dipersilahkan left grup khusus pertanyaan.*
2. Peserta bedah buku dimohon bertanya sesuai topik/tema bedah buku.
3. 1 penanya untuk 1 pertanyaan dan untuk 1 narsum.
4. Pertanyaan yang sudah selesai dijawab akan diberi tanda ✅. Apabila belum ada tanda ✅ maka peserta dimohon untuk menunggu.
5. Penanya dan peserta lain dapat memberikan respon/pertanyaan lagi atas pertanyaan yang sudah dijawab selama dalam konteks yang masih berhubungan.
6. Beri tanda ππ»♀ untuk menanggapi dan ππ»untuk jawaban yang dirasa sudah memuaskan.
πππππ
[5/26, 06:57] +62 857-1211-8555: π»☘Profil Narsum☘π»
πDian Ayu Hapsari, lulusan Kesehatan Masyatakat ini adalah Ibu dari 2 orang putra.
Lahir di Tegal dan sekarang tinggal di Kota Semarang bersama suami dan anak-anak.
Semenjak putra pertama dinyatakan masuk dalam kelompok risiko disleksia, ibu 2 orang putra (6th 8bln dan 4th) ini mengikuti beberapa workshop tentang disleksia.
Diantaranya,
Simposium dan Workshop 2 hari bersama ADI (Asosiasi Disleksia Indonesia) di Semarang 2017, One week intensive dyslexia workshop 2017 dan beberapa seminar tentang disleksia.
Kini kesibukannya adalah mengurus keluarga dan mengikuti kelas menulis dengan Pejuang Literasi.
πNurul Laura Suparlan, ibu dari 2 orang anak laki-laki usia 10 tahun dan 3.5 tahun, keduanya disleksia.
Lahir di Wonosobo, besar di Solo dan tinggal di Pekanbaru. Lulus dari Accounting International, Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta.
Pernah bekerja sebagai Internal Auditor dan saat ini menjalani peran sebagai ibu rumah tangga. Sejak 1 tahun yang lalu tinggal di Bandung bersama dengan 2 putranya dan menjalani hidup LDR dengan suami untuk mendapatkan terapi terbaik bagi kedua putranya.
Sudah mengikuti One Week Dyxlexia, Simposium Disleksia dan beberapa seminar yang lain. Kesibukannya saat ini mengurus keluarga, mendampingi anak-anak, menjadi penggiat disleksia dan mengikuti kelas menulis dengan Pejuang Literasi.
[5/26, 14:10] +62 857-1211-8555: π»πΌ*Materi BBDH Tema Disleksia*πΌπ»
❤ *Dilatasi* adalah sebuah proses perubahan volume, namun tidak merubah bentuk.
Buku Antologi *Dilatasi Hati* ini berisi kisah2 yg dapat membuat volume hati kita mengembang, lebih berkualitas, dan kapasitas diri kita bertambah..
Kisah-kisah inspiratif yang akan mengaduk hati dan jiwa kita, membuat kita semakin bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini..
Biarlah para penulis yang mengalami pengalaman ini, karena sejatinya itu tidak mudah dilalui.. Namun kita bisa belajar dari pengalaman para penulis. Bahwa hidup harus memberikan makna bagi sesama..
❤ Salah satu kisah inspiratif yang akan diangkat dalam Bedah Buku hari ini adalah tema *Disleksia*.
Bagaimana saya, sebagai seorang ibu menjalani segala proses mencari sebuah jawaban. Namun jawaban itu tidak mudah dicari. Butuh perjuangan untuk mendapatkannya. Disleksia, Jawabannya. Penghakiman tentang kesalahan pola asuh saya yang membuat rasa percaya diri saya runtuhpun pernah saya alami. Hingga Allah menunjukkan jalan sedikit demi sedikit bagi saya dan keluarga untuk mendapat jawaban atas pertanyaan-pertanyaan saya tentang anak saya.
❤ Saya menuliskan kisah ini untuk berbagi, betapa kita sebagai orangtua tidak boleh hanya berdiam diri jika mendapati sesuatu dengan anak kita dan tidak boleh berlama-lama "galau" atau hanya "meratapi". Kita harus segera "bergerak". Tak lupa, saya juga ingin kita bisa mensyukuri atas apa yang Allah beri. Serta pentingnya bagi kita, orangtua untuk "upgrade" ilmu, terus belajar. Tanpa disadari, anak adalah guru kecil bagi orangtuanya. Karena merekalah saya belajar tentang kelahiran, menyusui, parenting, dan sekarang tentang disleksia.
[5/26, 14:11] +62 857-1211-8555: ❤ Disleksia
✍π» Berasal dari bahasa Greek (Dys : Kesulitan, Lexis : Bahasa). Secara harafiah berarti kesulitan dalam berbahasa.
✍π»Bahasa yang dimaksud bukan banya tulisan. Karena selama ini pemahaman tentang disleksia adalah kesulitan baca tulis. Oh Tidak. Bahasa yang dimaksud adalah :
*Bahasa Lisan, Bahasa Tulisan, dan Bahasa Sosial*
✍π»Disleksia merupakan kelainan dengan dasar neurologis. Bukan sebuah kutukan, bukan karena anak yang malas, bukan juga karena pola asuh. Namun perihal *pola asuh* ini memang sangat mempengaruhi kondisi anak disleksia. Bisa menjadikannya lebih baik, atau lebih menurun.
❤ Ciri-ciri Disleksia
Bagaimana ciri-ciri anak disleksia?
☘ Yang tampak di usia dini pada bahasa lisan : Kosakata terbatas, Bicara tidak runtut, Artikulasi tidak jelas, Pemilihan kosa kata tidak tepat, Banyak gunakan kata ganti (ex :ininya digituin biar kaya gitu)
☘Sulit memahami instruksi majemuk, sulit mengikuti ritme, sulit memahami preposisi (atas bawah kanan kiri dll), sulit memahami konsep waktu, sulit membedakan kelompok huruf dan angka.
☘Pada usia sekolah akan tampak : Kesulitan mengenal huruf dan mengejanya, sulit membuat pekerjaan tertulis secara terstruktur, huruf sering tertukar (b,d,p,q,m,w,s,z)
☘Sering beriringan dengan gangguan perilaku lain (30% kasus disleksia disertai dengan ADHD atau GPPH Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif). Gejala utama ADHD yakni : Tidak bisa diam, tidak mampu memusatkan perhatian dalam waktu yang sesuai usianya, impusif (berbuat tanpa pertimbangan)
[5/26, 14:12] +62 857-1211-8555: ❤Yang bisa orangtua lakukan jika mendapati anaknya dengan ciri-ciri seperti di atas :
☘Cek milestone apakah sudah sesuai dengan perkembangan
☘Datang ke klinik tumbuh kembang
☘Orangtua belajar dan mencari ilmu sebanyak-banyaknya tentang disleksia dari sumber yang valid (di Indonesia sudah ada ADI atau Asosiasi Disleksia Indonesia yang sudah diakui di ranah internasional)
[5/26, 14:12] +62 857-1211-8555: ❤ Perjuangan saya, Rayyan dan keluarga dalam menjalani disleksia ini belum usai hingga kini. Kami masih harus berjuang krn disleksia disandang seumur hidup dan ini diturunkan. Sudah pasti turunan dari saya dan suami, serta orangtua kamiπ. Jadi kami sampai detik ini masih berjuang mengelola disleksia Rayyan dan saya. Saat ini saya lebih berjuang untuk memperbaiki fungsi eksekutifnya. Memperbaiki cara saya dalam mengorganisir barang di rumah, dalam merencanakan sesuatu, dll. Untuk Rayyan, saya masih berjuang untuk memandirikannya dan berusaha kuat untuk konsisten dalam menjalani aturan-aturan yang ada di rumah.
❤Semoga tulisan saya ini dapat memberikan manfaat bagi teman-teman dan kembali saya ingatkan untuk selalu dan selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini. Bagi bunda-bunda yang mempunyai anak disleksia atau berkebutuhan khusus lain, jangan pernah patah semangat. Karena mereka, anak-anak istimewa lahir dari orangtua yang istimewa pula ❤
[5/26, 14:17] +62 857-1211-8555: Alhamdulillah sudah ramai...
Perkenalkan, saya Ayu.. Salah satu narasumber sharing session hari ini yang menuliskan kisah disleksia anak saya ke Antologi Dilatasi Hatiπ❤
Sementara masih menunggu ndan Lillah sbg moderator yang sepertinya sedang berhalangan, saya dan ndan @nurul yulikurniawan akan duet maut untuk sharing session siang iniπ
[5/26, 14:18] +62 857-1211-8555: Baiklah sepertinya langsung saja menuju pertanyaan pertama...
Oia kami pakai sapaan "Ndan" di grup literasi kami.. Jadi, hari ini kami akan berdiskusi menggunakan sapaan "ndan"πππ»
1⃣Pertanyaan dari ndan @Erli Wijaya
Ditujukan ke: semua nara sumber.
Ttg huruf yg suka terbalik2.
Setau saya, anak2 memang akan ada tahap yg suka terbalik2 ini. Krn anak2 masih melihat angka dan huruf sebagai gambar. Sampai umur berapa dikatakan jadi masalah ya ?
✅
Silahkan ndan Nurul menjawab pertanyaan
[5/26, 14:22] +62 813-1403-6447: πΈ Assalamu'alaikum wr wb
Selamat sing ndan-ndan semua yang penuh semangat....insyaallah siang Hari ini kita akan belajar bersama ya ❤❤❤❤
Kenalkan saya Nurul Laura Suparlan, di *Dilatasi Hati* nama saya Nurla Suba π€
Saya adalah ibu dari 2 anak laki2 disleksia, 10 th dan 3 th.
Disini Saya akan menemani ndan Ayu dalam diskusi seru BBDH #2 Disleksia❤❤❤❤
[5/26, 14:24] +62 813-1403-6447: πΈHai ndan Erli
Betul sekali, memang ada tahap usia ketika anak masih melihat angka dan huruf sebagai gambar.
Untuk mengetahui sampai usia berapa dikatakan masalah?
Orangtua dan lingkungan akan menganggap perkembangan anak memiliki masalah ketika anak belum/tidak bisa mengikuti pelajaran di sekolah atau terlambat dibandingkan teman2 sebayanya.
Dan anak biasanya mulai dinilai bagaimana cara menulisnya/membacanya dan juga hasil tulisannya di usia 7th.
Alangkah baiknya jika seorang anak yang sejak usia dini sudah menunjukkan gejala terbalik dalam menulis/menggambar/menyebutkan huruf dan angka segera mendapatkan intervensi, sehingga di usia 7th anak sudah bisa membaca dan menulis dengan baik.
✅
Mungkin ndan Ayu akan menambahkan?
[5/26, 14:28] +62 813-1403-6447: 2⃣Pertanyaan dari ndan Dita
Ditujukan utk semua narasumber..
1. Apakah anak dgn disleksia selalu mengalami lambat tumbuh kembang sewaktu bayi? misal fase duduk, merangkak, jalan maupun bicaranya..
2. Pada usia brp tahun seorang anak bisa di konsultasikan ke psikolog utk tes disleksia? anak laki2 sy usia 5th, sampai skrg blm lancar bicara, susah menggunakan kata/kalimat yg lazim digunakan org kebanyakan, tdk bisa diam, dan pakai sepatu sering kebalik (tapi dia bisa membedakan kanan dan kiri. jd hanya masalah pakai sepatu aja yg sering terbalik).
3. adakah psikolog dan sekolah di semarang yg mmg khusus menangani anak2 disleksia?
Jazakillah khoir ππ»
✅
Silahkan ndan Ayu menjawab pertanyaan
[5/26, 14:29] +62 857-1211-8555: Siap.. Bismillah..
☘Bismillah sy akan menjawab pertanyaan dari ndan @+62 895-0771-3514
1. Tidak selalu, ndan..
2. Sepertinya lebih tepatnya kita tidak pakai patokan usia ya ndan. Kita bawa anak kita ke ahlinya jika mendapati ada perkembangan yang tidak sesuai usianya. Jika usia 5th belum lancar berbicara (usia 5th harusnya sudah bisa bercerita dan memahami konsep waktu hari ini, besok, kemarin) atau belum sesuai dengan tahapan perkembangan bahasanya, maka baiknya ndan segera berkonsultasi dengan ahlinya πππ»
3. Saya tidak bisa memberikan rekomendasi di siniπππ»
Mungkin ndan Dhita bisa menghubungi saya langsung via wapri.
✅
Ndan Nurul, mungkin ada yang akan ditambahkan?
[5/26, 14:30] +62 813-1403-6447: πΈSedikit tambahan untuk pertanyaan ndan Dita.
Ndan Dita bisa mulai mencari tahu _milestone_ anak atau biasa disebut tahap perkembangan anak. Jika sudah Ada, ndan Dita bisa mulai mencari bagian mana saja perkembangan anak2 yg sesuai atau tertinggal.
Semangat ya ndan Dita π
✅
[5/26, 14:32] +62 813-1403-6447: 3⃣Pertanyaan dari ndan Lina
Setelah tau anak kita dislexia kita kan harus bnyak2 belajar dan menggali info tentang itu. Bagaimana cara bergabung dlm komunitas dislexia yg ada di smg supaya bs menggali ilmu dr para org tua yg anknya dislexia dan sharing pengalaman.
✅
Silahkan ndan Ayu
[5/26, 14:34] +62 857-1211-8555: ☘3. Halo Ndan @Lina Setyarini mama Ergie ππ»
Ada komunitas untuk para orangtua dari anak penyandang disleksia. Namanya DPSG (Dyslexia Parents Support Group). Iya memang kita sangat butuh wadah untuk sama-sama belajar, saling bertukar pengalaman. Kebetulan di Jawa Tengah sudah ada. Ndan Lina bisa wapri saya jika akan bergabung atau mendapat informasi tentang grup DPSG Jateng tsbπππ»
✅
Silahkan ditambah ndan Nurul
[5/26, 14:35] +62 813-1403-6447: πΈHai ndan Lina
Betul banget, kita butuh dan perlu yang namanya komunitas karena komunitas membantu kita, para orangtua menjadi Kuat πͺ.
Oya di *Dilatasi Hati* ndan Ayu juga bercerita tentang dukungan dari komunitas sesama orang tua disleksia lo, jadi jangan sampai ga punya ya buku keren *Dilatasi Hati*πππ
✅
[5/26, 14:37] +62 857-1211-8555: Lanjut pertanyaan berikutnyaa ya ndan..
4⃣Pertanyaan dari ndan Wini
Ditujukan pada ndan Nurul
Assalamualaikum, Bunda Nurul saya mau bertanya, bagaimana menjaga kesabaran serta menjaga kesehatan hati dan pikiran bunda, dalam mengasuh anak disleksia, mengingat mereka mempunyai pola nalar yang berbeda. Terimakasih
✅
Silahkan ndan Nurul menjawab
[5/26, 14:40] +62 813-1403-6447: πΈHai hai ndan Wini
Pertanyaannya sangat luar biasa ya ❤
Ndan Wini...saya mengalami proses panjang untuk bisa menerima keadaan, dan saya juga pernah berada pada titik terendah kesabaran π.
Saya belajar banyak dari lingkungan, dari teman yang juga memiliki anak disleksia dan sudah berjuang lebih dahulu sebelum saya, serta dari ilmu disleksia itu sendiri.
Hingga pada suatu waktu, ketika saya mengingat masa kecil saya dulu...dan melihat anak2 saya.
Saya kembali diingatkan bahwa disleksia itu diturunkan, dan saya serta suami memiliki kontribusi yang besar atas kedisleksiaan anak2 kami..ehmmm dan itulah yang kami wariskan pada mereka.π€
Disleksia bukan salah mereka, jika bisa memilih...mereka pasti juga memilih tidak diberi warisan Disleksia π.
Tugas saya serta suami adalah menjaga titipan Allah ini sebaik-baiknya kami bisa menjaga, semampu kami.
Target kami paling dekat, menjelaskan kepada mereka bahwa mereka disleksia dan tidak perlu malu dengan kedisleksiaan mereka, karena bapak ibunya juga disleksia π dan menyadarkan bahwa mereka harus berusaha lebih lebih lebih lebih dibandingkan anak2 yang lain.
Target pada anak bukan berdasarkan pembandingan ke orang lain,tapi lebih kepada diri sendiri. misalnya, kemaren melepas baju sembarangan, sekarang ingat meletakkan di tempat cucian...itu sebuah prestasi, dan insyaallah sangat mengurangi stress kita sebagai orangtua. π π π
Jika mau marah (dulu saya ngomel dan marah), sekarang lebih slow krn tahu jika kita marah pun belum tentu anak2 paham.π€
Menyediakan _me time_ yg cukup tapi tidak berlebihan, hehe krn kalo kebanyakan anak2 keteteran semuanya dan kita juga yg pusing nantinya π
Dan yang pasti...selalu doakan mereka, pastikan mereka tahu bahwa kita selalu membawa mereka dalam doa kita...hiks hiks jadi terharu πππ.
✅
Silahkan ndan Ayu jika mau menambahkan
[5/26, 14:45] +62 857-1211-8555: Betul sekali.. Bukan salah anak2 kita jika mereka disleksia..
Kita harus selalu menjaga "kewarasan" kita..
Belajar cara berkomunikasi yang efektif dengan anak2 kita.. Sekarang banyak sekali sumber belajar tentang cata berkomunikasi secara efektif dengan anak❤
Mungkin bisa baca-baca jika ada yang cocok bisa diterapkan ndan @winny wulandari π
Tetep semangat ya.. anda nggak sendiriπ
[5/26, 14:46] +62 857-1211-8555: 5⃣Pertanyaan dari ndan Siti
Bagaimana cara cek milestone?
✅
Silahkan ndan Nurul
[5/26, 14:50] +62 813-1403-6447: πΈHai ndan Siti
Penjelasan milestone bisa didapatkan melalui buku-buku perkembangan anak dan juga melalui internet.
Ndan Siti nanti bisa melihat tahapan-tahapan yang seharusnya bisa dilakukan oleh anak dari usia 0 bulan hingga 12 tahun.
Semangat ya ndan Siti πͺπ
✅
Ndan Ayu mau menambahkan?
[5/26, 14:52] +62 813-1403-6447: 6⃣Pertanyaan dari ndan Dewi nur
Trmksih untuk waktunya bunda2 kece..
Saya mau bertanya..anak sy Al usia 4th 3bln..kosa katanya sudah banyak sih..jelas juga..tapi kadang suka berbicara menggunakan kata ganti ..mah ini nya diginiian mah,walau habis itu dia menjelaskan kursi nya di giniin di tidurin..sambil dia memperagakan..atau dia kadang suka ngomong kata2 yang tidak runtut..
1.apakah itu bisa jadi awal kita sbg orang tua harus aware kalau2 anak kita beresiko diselxia??
Trmksih ππ»
✅
Silahkan ndan Ayu
[5/26, 14:53] +62 857-1211-8555: ☘Halo ndan Dewi, Ammah Al dan Aisyah..ππ»π
Sy jelaskan sedikit tentang gejala disleksia yang nampak pada usia dini dapat dilihat dari 4 klu.
1. Bahasa
Kita bisa lihat apakah anak ada gangguan bahasa ekspresif (orang2 menyebut dengan speech delayed/terlambat bicara). Apakah kampuan berbahasanya sudah sesuai dgn milestone?
Misal usia 3th, merangkai kalimat sederhana dari 3 kata. Jika anak belum sesuai, maka kita harus observasi dan kita konsultasikan kepada tenaga profesional. Apakah arahnya ke disleksia atau ada gangguan fisiologis.
2. Working memory
Pada anak kelompok resiko disleksia, mereka sangat mudah lupa. Contohnya, pada usia 5th seharusnya sudah bisa diberi instruksi ganda. Namun ketika kita beri instruksi :
"tolong kak, gambarkan segitiga dengan krayon warna biru"
Maka anak bisa ambil krayonnya saja dan lupa mau gambar apaπ
3. Sequencing
Anak sulit untuk bercerita secara runut. Jika usia 5th sesuai milestonenya anak sudah bisa paham waktu (hari ini, kemarin, besok), maka pada anak disleksia akan sulit menceritakan waktunya apalagi dengan berurutan.
4. Motor skill
Keterampilan motoriknya yang belum baik
☝π» Jika nampak gejala di atas, bisa waspada ya bunda.. Namun perlu diingat jika untuk ditegakkan diagnosa disleksia tetap harus melalui serangkaian observasi oleh ahlinya yang berkompetenπππ»
✅
Ndan Nurul Ada tambahan?
[5/26, 14:55] +62 857-1211-8555: 7⃣Pertanyaan dari ndan Citra
Assalammualaykum warahmatullahi wabarakatuh
1. Dimana kita dapat mendapatkan milestone tumbuh kembang anak yg dgn jelas menjelaskan bahwa anak kita terlambat berkembang/stuck/telah berkembang agar kita bisa menentukan langkah apa yg harus kita ambil.
2. Hal apa saja sebenarnya yg memicu disleksia ini selain adanya faktor keturunan.
3. Adakah info grup yg bisa kita jadikan sarana sharing yg bisa kita join utk memantau tumbuh kembang si anak penyandang disleksia ini
Terimakasih ππ»ππ»ππ»
✅
Silahkan ndan Nurul
[5/26, 14:57] +62 813-1403-6447: πΈHai ndan Citra
Dijawab yaaaaa...
1. Seperti sudah dijelaskan tadi, milestone bisa didapatkan dari buku2 perkembangan anak, dari internet dan bisa juga minta referensi ke dokter spesialis anak dan psikolog.
2.Sejauh ini, hasil penelitian masih menyebutkan disebabkan *genetik*. Tapi jika pola asuh keliru atau tidak tepat, bisa memperparah kondisi yang bersangkutan
3. Kalau grup memantau tumbuh kembang anak disleksia belum ada ndan, tapi kalo grup sharing orangtua disleksia ada.
✅
Ndan Ayu, apakah Ada tambahan?
[5/26, 15:03] +62 857-1211-8555: 8⃣Pertanyaan dari ndan Ayu bundanya zizi
Assalamualaikum semuanya....sy baru tau zizi ad disklesia (meskipun tipis kata psikolognya) baru sj saat dia duduk bedi kelas satu,dan secara kebetulan pula bertemu mba nurul di solo lalu sy sedikit share dg mba nurul ternyata banyak yg harus dibenahi dr kebiasaan zizi. Alhamdulillah 3bln sdh berjalan sdh ad bbrp perkembangan bagus antara zi dan saya sendiri yg ternyata jg harus bebenah. Zi tdk lagi mengganti sprei tiap hari dan saya tdk lagi mengurutkn warna baju di almari. Tapi yg smpi sekarang masih sangat sulit justru pola dia belajar. Kadang2 dia berlaku "tdk bs" di sekolah pdhl sy dan guru lesnya drumah yakin dia itu bisa. Saat sy pernah ngomong sm guru sekolahnya dia blg ad masa nya anak2 tahap belajar bu mb zi tdk disleksia mb zi lancar membaca berhitung cm untk menulisnya mmg harus banyak berlatih nah disini ini bagaimana menyingkronkan kondisi zizi baik dirumah ataupun disekolah agr stabil ??? Karena untk bbrp wkt nilainya unggul tp seringnya nilainya jauh sekali dr baik.
✅
Silahkan ndan Nurul
[5/26, 15:05] +62 813-1403-6447: πΈHai ndan Ayu...akhirnya kita ketemu lagi
Alhamdulillah ya...Zizi sudah tidak ganti sprei tiap hari dan ibunya sudah tidak mengurutkan warna baju lagi di lemari π€...selamat ya ndan Ayu, ini prestasi luar biasa loππππ. Sebelum kita membantu anak2 kita...maka Kita harus membantu diri kita dulu. Selamat ya ndan πππ
Untuk menyelaraskan strategi dengan sekolah memang butuh komunikasi yang tepat dan tidak bisa instant. Ayo semangat ndan Ayu, ndan Ayu mama Zizi pasti bisa...jangan menyerah ya, untuk anak kita harus berusaha maksimal.
πππ
✅
Ndan Ayu ada yang akan ditambahkan?
[5/26, 15:06] +62 813-1403-6447: 9⃣Pertanyaan dari ndan Ovi Anggraini
Anak saya kurang fokus dalam melakukan pekerjaan. Seringkali dia lupa pekerjaan secara runtut. Apa termasuk diseleksia ya?
✅
Silahkan ndan Ayu
[5/26, 15:07] +62 857-1211-8555: ☘Halo Ndan Ovi..
Hal yang perlu diperhatikan, berapa usia anak.. Karena rentang konsentrasi setiap anak berbeda sesuai dgn tahapan usia. Serta kembali seperti jawaban no. 6, penegakan diagnosa disleksia perlu observasi dan tes IQ jika diperlukan. Serta harus dilakukan oleh ahlinya yang berkompeten tentang Disleksia dan gangguan penyertanya.πππ»
✅
Ndan Nurul ada tambahan?
[5/26, 15:10] +62 813-1403-6447: 1⃣0⃣Pertanyaan dari ndan mamah Haiyan
Assalamu'alaikum bunda...saya mamahnya haiyan ingin menanyakan..sebaiknya di sekolahkan dimana anak kita yg mmg terkena disleksia dan apakah bisa nantinya di sekolahkan di pesantren?
✅
Silahkan ndan Ayu
[5/26, 15:14] +62 857-1211-8555: ☘Waalaikumsalam Mama Haiyan..
Anak disleksia mempunyai potensi kecerdasan (IQ) normal atau di atasnya.. Jadi seharusnya bisa di sekolah normal kan bunda..π
Namun kita perlu lihat gradasi (tingkat keparahannya) ya..
Disleksia ada 3 tingkatan..
(penjelasan di bawah ini saya copas dari artikel dokter Kristiantini Dewi,SpA)
1. Disleksia Ringan adalah....
Jika individu disleksia mengalami/menunjukkan gejala gejala disleksia namun 'somehow' / kadang - kadang dia selalu berhasil 'coping'/mengatasi kedisleksiaannya itu. Dia tidak mengalami masalah berarti di dalam kehidupan sosial maupun akademis.
Bisa / mampu survive terus dan sukses π
2. Disleksia Sedang adalah....
Jika individu disleksia menunjukkan kesulitan yg signifikan / secara berkala / rutin pada beberapa subjek akademis dan dia membutuhkan back up / remedial / bantuan terstruktur dari profesional utk kurun waktu tertentu agar bisa 'mengejar dan memahami ketertinggalannya' tersebut.
3. Disleksia Berat
Adalah....
Jika individu disleksia menunjukkan kesulitan yang bermakna di hampir seluruh aspek akademis..nya dan juga aspek sosialnya kare a individu tersebut mempunyai self-esteem / percaya diri yg buruk.
Masih tentang disleksia berat....
Individu disleksia berat ini membutuhkan back up profesional di hampir sepanjang hidupnya.
Untuk menentukan tingkatannya harus dikonsultasikan dengan ahlinyaπππ»
Nah...
Kalau anak saya sendiri sekarang bersekolah di sekolah inklusi. Catatan utk orangtua.. Kita harus bersinergi dengan sekolah. Membicarakan kondisi anak ke sekolah dan membicarakan akomodasi yang bisa diberikan untuk anak kita sesuai dengan kebutuhannya. Jadi, ortunya harus belajar banyak yaπππ»
✅
Ada tambahan ndan Nurul?
[5/26, 15:15] +62 813-1403-6447: πΈHai ndan mama Haiyan
Saya ingin sedikit menambahkan.
Insyaallah tidak ada yang tidak mungkin, selama kita berusaha dan berdoa.
Meskipun disleksia itu akan disandang seumur hidup, bukan berarti disleksia adalah akhir dari segalanya
Jika memang sanggup, dan sudah bisa mandiri...insyaallah bisa. Ada beberapa anak disleksia yang masuk ke pesantren.
Sekolah yang tepat untuk anak disleksia adalah sekolah yang memiliki peraturan dan sekolah yang memahami bahwa mereka disleksia (sehingga proses belajar anak2 tsb menjadi lebih lama) tapi tidak sekedar menganggap mereka tidak bisa. Sehingga dengan kemampuannya, anak2 tersebut tetap bisa mengikuti peraturan sekolah dan bisa berusaha semaksimal mungkin.
✅
[5/26, 15:17] +62 857-1211-8555: 1⃣1⃣Pertanyaan dari ndan Herlina
Assalamualaikum, mau tanya kl anak emosinya memuncak di awal mendapatkan masalah trs baru mulai menurun setelah beberapa menit, dan anak memukul badan sendiri saat sesuatu menimpa dirinya tanpa sengaja misal memukul mulut saat kegigit. Apakah itu bs di katakan disleksia? Apakah ada treatment yg bs sy lakukan agar bisa merubah hal trsbt?
✅
Silahkan ndan Nurul
[5/26, 15:19] +62 813-1403-6447: πΈHai ndan Herlina
Usia berapa ya anak tersebut.
Jika dia balita, mungkin bisa dicari tahu penyebabnya.
Apakah dia belum bisa bicara sehingga kesal ketika lawan bicara tidak paham yg dia inginkan?
Atau bisa saja dia mencontoh apa yang dilihat, misalkan : anak jatuh karena tersandung kursi dan orangtua memukul kursi sebagai tanda bahwa kursi yang salah. Sehingga saat dia kegigit, maka dia akan memukul mulutnya.
Seperti dijelaskan ndan Ayu tadi, disleksia bisa ditegakkan diagnosanya setelah mengalami proses pemeriksaan yang panjang dan teliti, jadi bukan hanya karena 1 atau 2 hal.
Untuk treatment jika memang anak masih balita, ndan Herlina bisa belajar dari parenting class dan juga buku-buku mendampingi balita.
Selamat belajar ya ndan Herlina πππ Dan selalu semangat πͺπ
✅
Ndan Ayu akan menambahkan?
[5/26, 15:24] +62 857-1211-8555: 1⃣2⃣Pertanyaan dari ndan Feni.
Selamat pagi, bunda dr 1 putri (10th, gifted disleksia dispraksia diskalkuli disgraphia) dan 1 putra (7th) disleksia.
Bunda Rayyan,
Telatnya sy mengerti dunia disleksia, membuat telat juga penanganan putri sy. Putri sy masih di tahap konsultasi awal.
Saat ini sy masih mencari cara2 untuk meningkatkan konsentrasi anak sy.
Kesulitan yg sy alami misalny,
-putri sy mudah sekali lupa. Lupa menyimpan barang, pdhl untuk barang yg rutin tiaphari dipegang sperti buku pelajaran.
-saat duduk bljr di meja bljr, fokus bljr mudah sekali beralih jd pegang mainin pensil/bikin kertas origami/menggambar/dan semacamnya.alhasil dlm 1 jam masih belajar di halaman yg sama (lama konsentrasi skitar 5-10menit saja)
-kurang mengerti bgmn merespon situasi kondisi yg terjadi. Misal klo mau pergi ke rumah saudara, apa saja yg harus disiapkan.
-bnyk melamun atau melihat2 kondisi disekitar pd saat membaca/belajar
Selanjutnya
Bu Nurul,
Bagaimana cara kita orangtua mengetahui minat bakat anak? Mengeksplore minat bakat kan butuh waktu, misal saat ini kita les in anak kita robotic, untuk saat ini dia kaya ga minat, tp disaat tertentu dia senang juga menyusun2 lego dan ngotak/ngatik mainan jd 1 bentuk unik.
Jd membuat bakatnya samar. Bgmn yah bu?
Mohon maaf panjang bgt ππΌ☺
Terima kasih
✅
Silahkan ndan Ayu dulu atau ndan Nurul
[5/26, 15:27] +62 857-1211-8555: ☘Halo Ndan Feni..ππ»
Semangat terus ya dalam mendampingi Putri❤
πMudah lupa ya... bahkan saya sendiri udah setua ini juga mudah sekali lupa lho ndan.. atau krn memang makin banyak ya umurnyaππ€
Ups maaf hiburan..
Jadi inilah tugas kita untuk mendampingi anak menemukan coping strategi yang bisa memudahkan hidupnya kelak.
Misal :
☝π» lupa menyimpan barang. Maka ajarkan anak untuk meletakkan barang A di tempat khusus A. Contohnya, sisir. Sisir harus punya tempat sendiri. Jadi kalau mau cari ya di tempat sisir. Tidak di tempat lain. Hal ini butuh pembiasaan. Tidak ada yg tidak mungkin. Sy sudah coba ndan.. Tadinya kalau nyari kunci motor bisa 30menit muter2 di rumah. Setelah sy punya tempat khusus kunci, hal itu memudahkan saya. Namun memang butuh "over learning". Teruuuusss sampai akhirnya itu jadi sebuah "pola".
✌π» Buku pelajaran. Lupa meletakkannya kah ndan? Berarti kurang lebih sama ya.. Buat kesepakatan dengan Putri, buku matematika akan diletakkan di rak sebelah mana. Lalu kebiasaan merapikan buku setelah belajar supaya tidak lupaπ. Biarlah kita dan anak kita berdarah-darah di awal untuk memperbaiki fungsi eksekutifnya ini. Karena jika tidak segera diperbaiki, akan semakin sulit nantinya. Tegas dan konsisten ya ndan.. Sayapun masih belajarπππ»
πUtk perihal kalau ke rumah saudara apa saja yg disiapkan..
Kita harus melatihnya ndan.. Krn anak disleksia ituuuu sepertinya tombol "otormatis"nya belum "on"π€.
Jadi kita harus mengajarkan dan memberi tahu step by step nya dengan cara yang mereka pahami. Beruntungnya lagi, mereka ini mudah lupa ya ndan.. hehe jadi kalau mengajarkan sesuatu ke anak-anak disleksia harus remediasi.. over learning!πͺπ»
Semoga selalu semangat dan sabar menghadapi anak cerdas ini ya ndanπͺπ»π
Jangan sampai anak2 cerdas ini jadi lost generation.. Sayang sekali..
Mari terus belajarπͺπ»
πPerihal sulit konsentrasi atau terlihat sangat mudah teralihkan perhatiannya, hal ini dapat dikonsultasikan dengan dokter, apakah ada komorbid lain yang mengakibatkan fokusnya mudah teralihkan. Tips dari saya, mulailah jam belajar dengan gembira dan dikondisikan bukan di jam yang anak sudah lelah. Jauhkan dari benda-benda yang bisa mendistraksi ya ndan.. meja hanya ada buku pelajaran dan alat tulis saja..
[5/26, 15:28] +62 813-1403-6447: πΈWahhhh...luar biasa semangat ndan Ayu ini❤ ...ehmmmm sepertinya ndan moderator kembali berhalangan, semoga baik2 saja.
[5/26, 15:29] +62 813-1403-6447: πΈHai ndan Feni....ketemu lagi kita.
Mencari bakat anak itu memang bukan hal mudah, Saya juga masih belajar.
Untuk Ananda, bisa dengan fokus pada robotic...beri waktu 3 bulan-6 bulan jika memang belum menunjukkan bakat...pindah ke lego dengan membuat komitmen pada anak bukan sekedar pindah.
Selain itu, anak juga harus dimotivasi untuk mengerjakan sesuatu hingga tuntas.Jika tuntas Dan selesai ...beri apresiasi, jika tidak tuntas...ditahan dulu untuk melakukan yang lain.
Semoga bisa melegakan ya jawabannya ndan Feniπ
✅
[5/26, 15:30] +62 813-1403-6447: 1⃣3⃣Pertanyaan dari ndan Yuan di Denpasar
Selamat pagi salam kenal. Saya Yuan dr denpasar ibu dr Kenta (4,5th) dan Wima (2th).
*Pertanyaan saya:*
Bagaimana cara membuat daily lesson plan buat anak kita sesuai milestonenya?
Step by step nya
Supaya target milestone yg tertinggal bisa dikejar/di intervensi, selain dr terapi yg dijalani.
Terimakasih
✅
Silahkan ndan Ayu
[5/26, 15:41] +62 857-1211-8555: 1⃣3⃣ Halo ndan Yuanπͺπ»
Semangat terus dalam mendampingi duo balita yaaaπͺπ»
Ini pengalaman dari saya,
1. Saya cek milestone anak, bagian mana yang masih belum sesuai. (ini masalahnya)
2. Setelah tahu masalahnya, kita tentukan target yang akan dicapai.
3. Dari terget tersebut kita breakdown lagi.. Strategi pembelajaran dan media yang akan digunakan.
4. Evaluasi
☝π»
Inti dari ini adalah IEP ndan..
Atau individualized education program.
Jadi di dalamnya berisi :
Masalah, Target, Strategi pebelajaran, dan media yang digunakan.
Jika kita sudah mempunyai IEP ini dan diberi target waktu 3bulan misalnya. Kita bisa membuat kegiatan yang sesuai dgn tujuannya.
Untuk pembuatan IEP ini juga ada syaratnya ya ndan..
Next sepertinya penjelasannya karena panjang sekali penjelasan ttg IEP ini..waktu juga sudah habis yaπππ»
[5/26, 15:46] +62 813-1403-6447: πΈYa ndan Ayu...Ada tambahan sedikit saja.
Untuk anak usia 4.5 tahun Dan 2.5 tahun, karena sepertinya belum bisa membaca...maka peraturan bisa dibuat menggunakan gambar, bisa berupa foto atau gambar atau hasil print.
Contoh : mengajari toilet training, bisa dibuat gambar urutan saat melakukan aktivitas di toilet...dan ditempeleng di toilet.
Semoga sukses ya ndan Yuan πͺπ
✅
[5/26, 15:53] +62 813-1403-6447: πΈwaktu menunjukkan jam 15.50....ndan Ayu sepertinya dg berat Hari Kita harus berpisah dengan ndan-ndan disini....gimana donk π€....padahal kami berdua sudah ngebut, tp ternyata masih belum cukup juga ya...π€π€π€
Mungkin disambung dengan membaca buku *Dilatasi Hati* yaaaa ...supaya Kita masih tersambung ❤❤❤
[5/26, 15:55] +62 857-1211-8555: Sebentar.. bukan berarti yg mengurutkan warna baju itu disleksia ya ndan.. Hanya masalahnya adalah rigiditas (kaku).
Jika tidak dituruti, maka anak bisa tantrumπ
[5/26, 15:56] +62 857-1211-8555: Baik ndan.. sy terima yaaa..
Sy mau beri closing statement..❤
Teruntuk orangtua yang diberi anugerah putra putrinya adalah anak berkebutuhan khusus..
Jangan menyerah, terus belajar, berdayakan diri..
Dekatkan diri kita pada Illahi..Berdoa adalah salah satu ikhtiar yang bisa kita lakukan..
Jika kita ada di titik yang sangat sulit dan ingin menolong anak kita, maka kita harus menolong diri kita terlebih dahulu..πͺπ»
Satukan suara dengan keluarga..Karena jika bersama-sama akan lebih mudah bagi kita..
Lalu..
Bergabunglah dengan teman2 komunitas yang saling mendukung dan dapat menjadikan diri kita lebih baik..
Karena sejatinya, teman-teman yang baik adalah rezeki luar biasa bagi kita..❤
[5/26, 15:56] +62 857-1211-8555: π *BULRB* π
✨Semua orang berhak merasakan kebahagiaan. Semua orang berhak mendapatkan kepuasan. Semua orang juga memiliki hak untuk _menggapai ketenangan_. Meski perjuangan untuk mendapatkan kebahagiaan, kepuasan serta ketenangan batin tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. _Menjadi kuat_ dalam menempuh perjalanan bukanlah sebuah pilihan, akan tetapi suatu keharusan.
π Buku yang bergizi tinggi ini, mengandung vitamin jiwa bagi insan-insan yang kekurangan nutrisi dalam batinnya. Berisi 27 kisah nyata yang sarat dengan pengalaman berharga. Bukan untuk menggurui pembaca, tapi lebih pada mentransfer hikmah dari kejadian yang dialami oleh para penulisnya, sehingga bisa menjadi ibroh bagi banyak orang pada umumnya dan khususnya, sebagai cerminan diri untuk berubah menjadi lebih baik lagi.
Berani berubah, berani meneruskan kehidupan, berani menjalankan amanah, berani mempertanggungjawabkan pilihan, berani bertambah kualitas serta kapasitas.
[5/26, 15:59] +62 857-1211-8555: ✒ *Kontributor Dilatasi Hati*
Hessa Kartika
Dian Ayu Hapsari
Andhika Pancawati, S.H.
Narasvari
Rina Yuliani
DewiK
eMJiey
Noprigawati
Nurla Suba
Amelia
Arhana
Liana Indrawati
Atikah Abdullah
Lillah Martapermana
Mega
Ummu Yufana
Utik
Dyah Ahsina Fahriyati
Dewi Graha Kartika
Fatimah ummu uways
Mama Alby – M3
Nur Isnaini
Gevi Ummu Muhammad
Arina Mabruroh
Annisa Fitriany Ramadhan
Sani Hanafiah
Arina Molitha
[5/26, 15:59] +62 857-1211-8555: π¨ *Kabar Baiknyaaaa* Peserta Bedah buku siang ini yg ikut PO buku Dilatasi Hati,
Pejuang Literasi akan kasih voucher disc 10% utk mentoring di komunitas Pejuang Literasi spesial untuk 100 orang pemesan pertama ...π♀ segera pesaaan yaa
[5/26, 16:00] +62 857-1211-8555: Buku bisa dipesan pada CP yg tertera di flyer info bedah buku ini ya ndanπ
atau siapa yang mengajak ndan masuk grup ini untuk mengikuti bedah bukuπ
[5/26, 16:01] +62 857-1211-8555: Terimakasih sekali untuk para pejuang yang masih standby hingga sore ini..
Kami, narasumber dan moderator mohon maaf atas kata atau kalimat yang kurang berkenan..ππ»ππ»ππ»
[5/26, 16:02] +62 857-1211-8555: Kami pamit dahulu..
Untuk resume, dalam 2 hari ini akan saya kirimkan ke grup ini ya..
Jadi stay di sini dulu sampai lusa..
Setelah resume diberikan, maka kami memganjurkan untuk left grup karena grup akan dinonaktifkan setelah resume dikirimkan..
[5/26, 16:02] +62 857-1211-8555: Terimakasih..wassalamualaikum wr wbππ»ππ»ππ»
#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#Proyek2RBI
#Day15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar