Sabtu, 12 Mei 2018

Rencana Proyek RBI - Day 1

Semalam, 11 Mei 2018 di jam-online-malam pribadi, saya dibuat H2C akut karena adanya pengumuman kelulusan dan pembagian badge dari kelas Ruang Berkarya Ibu (RBI). Sebagai informasi, RBI ini adalah salah satu program resmi dari perkuliahan yang sedang saya ikuti, Institut Ibu Profesional. Kelas RBI ini dapat dianalogikan sebagai kelas tambahan bagi kami yang ingin mengetahui sekaligus memaksimalkan potensi diri sesuai kuadrat 4E dan hasil survey berkali-kali dari situs talents mappingnya Abah Rama yaitu temubakatdotcom.

RBI ini dapat juga disebut sebagai les tambahan bagi kami member IIP yang ingin menyalurkan bakat berbentuk final goal yang terstruktur. Kami diharapkan mampu menelurkan karya (produk) yang dapat diaplikasikan dalam ranah produktivitas dan dapat meningkatkan kualitas dalam keluarga.

Berikut badge yang sempat bikin saya hopeless buat ngelanjutin proyek ini.

Badge Selamat atas Kelulusan kami

Badge ini diberikan kepada nama-nama yang disebutkan yang mampu menyelesaikan tantangan berupa tugas selama 7 minggu berturut-turut setelah pendalaman 7 materi, sejak Bulan Maret 2018.




Peserta RBI yang lolos untuk melanjutkan project

Tanda dimulainya project harian kami dan dilaporkan berkala untuk memastikan progresnya

Berikut jadwal kegiatan selama pelaksanaan proyek yang progresnya kami update setiap hari melelui form setor di link gdocs.

 


Setelah buku cerita anak 'Dongeng Fabel Ramadhan' dicetak, Komunitas Pejuang Literasi ya
ng saya ikuti, memberikan sertifikat penulisan kepada saya. Supaya nggak hilang, saya simpan disini ya!


Selanjutnya, mimpi sebagai 'A Writerpreneur' pelan-pelan dapat terwujud setelah saya membuka sistem Pre Order untuk penjualan buku yang saya tulis, melalui media sosial dan online shopping application dalam Platform Shopee (yang baru saya buat), dengan nama akun: JALASENAA, yang diambil dari nama putri saya, dan terinspirasi dari jenis bintang penghargaan yang diberikan pada Tim Khusus Angkatan Laut yang berprestasi. Kunjungi kami yaaa! Berikut logo tokonya:
Akun Shopee Icha
Welcoming Banner

Sampai hari ini saya masih melakukan penjualan melalui whatsapp, karena saya pikir paling mudah menjual kepada teman-teman terdekat terlebih dahulu.

Sebelum menyadari bahwa saya dibuaut berbinar ketika menulis, passion saya adalah craft. Kreasi yang paling membuat batin saya senang adalah saat memandangi pigura mahar yang saya desain satu setengah bulan sebelum pernikahan. Mahar tersebut diadopsi menggunakan sentuhan pop-up art. Sebelumnya saya membuat akun instagram khusus dengan nama @misterpopart. Dan beberapa teman dekat mendukung karya saya dengan mengorder untuk ide pembuatan mahar pop up art, dan juga e-wedding invitation.

Selain passion di bidang craft, ranah produktif yang saya jalani adalah menjadi reseller untuk produk gendongan ergonomis lokal buatan anak bangsa yang kualitanya dapat diadu dengan gendongan import non KW yang saat ini beredar di pasaran. Gendongan ini berjenis SSC (soft structured carrier), dengan brand ANDREA. Saya menjadi salah satu reseller resmi dari Kota Kembang Bandung. Penjelasan lebih lanjut akan saya post dalam postingan terpisah. Link menyusul kalau sudah saya tulis yaaa hehehe.. Dan penjualan gendongan ini alhamdulillah mampu memotivasi saya untuk menjadi seorang mompreneur, yang dapat membantu suami mengahasilkan manfaat bagi keluarga.

Ranah produktif selanjutnya adalah saya oun tergabung secara resmi sebagai reseller jajanan bergizi, cerdas, shaleh dan awet dalam payung Reseller Mizan Dian Semesta (MDS) yang menjadi perusahaan khusus Mizan Group yang bergerak dalam pemasaran dan penjualan produk-produk Pelangi Mizan. Kenapa tertarik untuk bergabung? Karena produknya luar biasa. Insya Allah membantu perkembangan motorik dan kecerdasan anak.

Selanjutnya untuk proyek RBI ini, saya akan memfokuskan diri saya untuk lebih produktif dalam mengikat makna melalui tulisan. Saya beri judul proyek ini dengan nama: Afira Nisa's Writing Experience.
Nama Pena

Yang insya Allah isinya akan seputar pengalaman menulis yang akan terus saya asah. Sebagai pemula dalam bidang literasi ini, tentu saja saya diwajibkan untuk terus menggali ilmu. Selain hunting info-info mentoring dan seminar menulis. Saya harus rajin membaca dan menulis word by word supaya nantinya saya jadi terbiasa. Bismillah, dukungan suami dan keluarga sudah pol. Tinggal sayanya menajamkan keistiqomahan dalam berkarya.

Kenapa harus menulis?
1. Secara pribadi saya sangat pelupa, menulis menjadi salah satu solusi utama sebagai reminder.
2. Saya cenderung introvert, dan tidak suka bergaul. Saya kesulitan beradaptasi dengna lingkungan yang berisi orang-orang baru. Atau bahkan orang-orang yang lama dikenal. Tapi yang pasti lebih merasa tidak nyaman dengan keramaian. Setelah bertemu therapist, saya dinyatakan mengidap sebuah phobia yang timbul dari trauma masa lalu. Yang mungkin saja bersumber dari inner child. Apa yang harus saya lakukan? Karena mengakar dan bisa menimbulkan penyakit yang lebih serius, menulis adalah sebagai terapi jiwa penghilang gelisah. Sehingga saya diharap mampu mengalihkan energi teresebut menjadi positif dan kaya manfaat. Bismillah.
3. Ingin mengikat makna melalui tulisan. Berharap dapat ikut berbagi manfaat dengan banyak orang, walaupun secara verbal saya belum mampu untuk bertatap muka dengan orang banyak. Melalui tulisan, adalah salah satu upaya saya.
4. Ingin menebar jejak manfaat dan menrinci eksistensi bahwa nama saya pernah hidup di dunia ini. Sebagai peninggal jejak (kebaikan) bagi generasi di masa depan.
5. Ingin membumikan dunia literasi. Karena prihatin akan generasi milenials yang malas membaca, dan berakibat buruk pada lingkungan secara umumnya. Saya ngin mengajak berbagai kategori masyarakat untuk membudayakan membaca. Ini masih jadi PR sih untuk mengetahui bagaimana caranya. Saat ini saya masih jadi peserta acara rutin mingguan yang digagas Pemkot Cimahi (kota kecil dimana saya dibesarkan) bertajuk 'Hayu Maca' yang diadakan di Taman Kartini Cimahi, setiap Hari Minggu pagi. Sambil ikut menebar ajakan membaca, saya juga ingin membiasakan budaya membaca sedari dini pada Queenara, putri cerdas saya.
6. Tentu saja, ingin memasukkan writing experience ini di ranah produktivitas saya. Bismillah, saya (dan keluarga) bissaaa! :)




#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#Proyek2RBI
#Day1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar