Kenapa sih lama amat semedinya?
Saya yang baperan nulis lebih dari ketentuan halaman. Teknik shoeing no telling benar-benar saya aplikasikan dalam naskah romance ini. Apalagi temanya kan emang guwe bangeeet ahaha..
Dalam naskah ini saya mencomot dua tokoh utama sebagai protagonis dan antagonis dengan nama Rio dan Karen. Pemeran lain hanyalah sebagai figuran yang menjadi bumbu cerita.
Apalagi yang bikin galaw? Ending! Banyak hal yang mempengaruhi saya dalam menulis kisah ini. Sehingga saya berutang besar pada ending yang agak berkesan. Tapi apa yang sebelumnya saya tulis, dirasa terlalu imajinatif. Gak ada bau realitanya. Padahal saya (yang idealis ini) pengen bikin semacam gebrakan kecil untuk kisah cinta yang anti mainstream.
Yah, pada akhirnya saya memilih ending yang lumayan dramatis. Semoga bisa diterima dengan baik oleh teman-teman pembaca.
Maafkan, openingnya jadi little spoiler disini |
Judul naskah yang saya kirim adalah Mata Hati Cinta, yang berkisah cinta yang tak melulu soal penampilan fisik saja. Cinta datang dari hati, bukan hanya first impression yang membuat hati bergetar tak karuan.
Kisah ini istimewa bagi saya. Namun penyampaiannya saya rasa agak kurang pas. Tapi kalo nurutin insting idealis saya yang berniat rombak habis naskah ini, hmm.. entah berapa bulan lagi bisa sampai di tangan editor. Yasudah, time management saya nih yang harus dibenahi supaya bisa ngebut bikin naskah untuk meredam rasa penyesalan akibat dikejar deadline.
#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#Proyek2RBI
#Day27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar