Sabtu, 02 Juni 2018

#BedahBuku #DilatasiHati Tema Pekka - Day 22 RBI


RESUME SHARING SESSION
MENYIBAK PEREMPUAN KEPALA KELUARGA
BEDAH BUKU DILATASI HATI

Waktu: Rabu, 30 Mei 2018
Narasumber: eMJiey, Narasvari, Utiek
Moderator: Andhika Pancawati
Peresume: Annisa Fitriany Ramadhan


Prolog
Menyibak Perempuan Kepala Keluarga

Ada banyak hal yang mengakibatkan perempuan "terpaksa" menjadi kepala keluarga. Entah karena sebuah keadaan ekonomi yang kurang kondusif, bercerai atau suami yang merantau. Perempuan kepala keluarga ini mempunyai tantangan ketika mengambil peran ganda sebagai ibu sekaligus
ayah. Secara fisik yang dianggap lemah, mereka memerlukan dukungan moril untuk membangun kepercayaan dirinya dan motivasi bahwa dirinya adalah bagian dari masyarakat pada umumnya dalam derajat yang sama dengan perempuan yang lain.

❓Bagaimana peran perempuan yang memiliki fungsi ganda dalam keluarganya?

❓Bagaimana kisah  perempuan kepala keluarga dalam melaksanakan tugas di
ranah domestik dan di ranah publik?

❓Bagaimana menguak potensi diri perempuan agar dapat mengembangkan dirinya
menjadi perempuan mandiri, berdikari dan memberi kemanfaatan pada masyarakat luas?

Materi


Profil salah satu Narsum



Diskusi dan Tanya Jawab
1. Ndan Ikke Amir: Bagaimana dengan perempuan yang secara sosial berpasangan. Tapi pada prakteknya dia harus bertindak sebagai kepala keluarga.  Bahkan harus "menghidupi" pasangannya?.
Jawaban dari Ndan eMJiey:
Kalo menurut saya selama tidak ada yang keberatan (suami istri) akan hal itu ya ga masalah... Tentu ada kesepakatan pengalihan pekerjaan yg terbalik dr pd umumnya. Selama tdk ada yg merasa keberatan tdk masalah.
Gambaran kondisi suami sampai harus dinafkahi? Kebetulan ini sy jawab bkn dr pengalaman pribadi. Namun dr pengamatan dilingkungan sekitar sy. Disini istri mempunyai kemampuan yg lebih dlm karirnya dan juga dlm nominal penghasilannya. Namun mereka bisa saling menerima kelibihan n kekurangan masing2 dan saling suami turut membantu urusan rumah tangga

Jawaban dari Ndan Narasvari:
Dalam pernikahan ini untuk yang beragama islam, tertulis kewajiban suami dan istri.
Dalam perjalanannya, komunikasi antar suami istri adalah hal wajib, termasuk bagaimana bila menghadapi hal tak terduga; suami sakit, mninggal, di PHK, dll sehingga istri sudah siap mengambil peran sebagai pencari nafkah ✅

2. Pertanyaan dari Ndan Desy
Bagaimana mengkondisikan emosi ketika datang iri krn tidak ada suami, atau ketika anak sakit suami tidak ada apalagi saya yg orangnya tidak biasa mandiri,jd suka panik berlebihan

Jawaban dari Nares:
Rasa iri dalam hati itu manusiawi namun manusia tidak berkuasa atas apapun dalam hidup ini. Menerima dengan rasa syukur dimana mbak desy masih diberi kekuatan dan kesempatan untuk merawat anak tanpa pendampingan suami akan membuat hati menjadi lapang. Lebih baik fokus pada kesehatan anak akan mengalihkan perasaan iri dalam hati.

Tanggapan dari ndan ikke‬:
Katakan dlm hati.  Tuhan memberikan saya ujian ini.  Krn DIA maha tahu, seberat apa beban yg mampu sy tanggung.  Blm tt jika aku jd org itu (yg kelihatannya nyaman) aku akn mampu.  Krn sbnrnya qt tdk tahu,  ujian apa yg DIA berikan unt org itu.

Pertanyaan dari Ndan Lola:
Jika seorang perempuan Single Mom (SM) cerai, dan juga sebagai kepala keluarga di keluarga asalnya,  dalam keseharian misal pemenuhan kebutuhan, pelayanan dll, mana yg lebih baik di dahulukan?  Kepentingan pribadi SM dan anaknya terlebih dahulu atau keluarganya (ayah, ibu, adik) karena tinggal satu atap.
Di tujukan utk : mbak nares.. ☺

Terima kasih... 🙏🏻
Jawaban dari Ndan Narasvari:
Ndan Lola yang baik 😊

Adalah mulia ketika anak berbuat baik kepada ortu (birrul walidain), namun juga bertanggung jawab kepada anak yaitu memenuhi kebutuhan anak.

Analoginya adalah seperti di UGD, mana kepentingan yang gawat dan darurat, mana yang darurat tapi tidak gawat.

Buat list pemenuhan kebutuhan dengan melihat tingkat kepentingan. Senangnya, lho mba masih bisa memenuhi keperluan ortu yang masih lengkap✅

Tanggapan ‬: Bikin prosentase. Pilah2. 1. Kebutuhan "dasar" anak, makn-pkaian-skul
2. Kbthan dsr ortu
3. Kebtuhan pribadi. Me time dan merasa py hak ats hsl kerja itu wajib.  Krn ini adlh cara qt "mendongkrak" arti diri kita d hdpn kita sndr.  Hargai dirimu yg sdh ckp lelah itu.

Bikin prosentase.  Dan semua harus kebagian
[5/30, 17:14] ‪+62 858-6511-0799‬: Nama: thita
Narsum: bebas
Pertanyaan: kondisi sy bercerai tanpa tunjangan anak. bagaimana menjaga keseimbangan waktu utk bermain dgn anak,apa alasan terbaik jika suatu waktu kita perlu mengubah jadwal bermain karena ada tugas atau pekerjaan yg tdk bs ditinggalkan? Lalu bagaimana pula menjelaskan fungsi ayah dlm keluarga kepada anak laki² sedangkan ayahnya sangat jauh dr layak utk dijadikan panutan.

Terima kasih sebelumnya 🙏
[5/30, 17:17] ‪+62 822-3711-3860‬: Menurut Naras,
_It takes a village to raise a child_
Adalah perumpamaan bahwa pengasuhan anak itu memerlukan "orang sekampung" tidak hanya untuk orangtua tunggal tapi yang lengkap juga sama.
Anak adalah amanah, generasi pemimpin, maka utk menjadikannya pemimpin, kita perlu mempersiapkannya mnj pemimpin minimal utk keluarganya. Apalagi anaknya laki², ya bun Thita.

Kemudian, mengenai pembagian waktu, jangan pernah mengkotak², mengiris waktu anda dan anak, akan amat sangat merugikan anak, dan gak akan cukup bagi anak waktu yang sudah kita alokasikan ke anak. Kenapa? Karena ga ada yg perlu dikorbankan. Berjalanlah beriringan.
[5/30, 17:17] ‪+62 822-3711-3860‬: Sounding ke anak, bahwa ibunya bekerja untuk membeli kebutuhan anak, jadikan ikhtiar bekerjanya ibu sebagai project keluarga. Maka ajak anak "ikut serta" dalam proses ibu kerja, misal dengan: berdoa bersama untuk kelancaran suatu pekerjaan, bercerita kegiatan kerja bunda hari itu ketika pulang. Anak kan merasa diikutkan, bukan menjadi bagian waktu pinggir ibu sebelum dan sepulang kerja.

Misalnya, saya ibu bekerja dari dalam rumah. Anak sudah tau bila saya kerja di rumah, buka laptop, pegang HP lebih lama itu kerja. Makan ketika anak pulang sekolah dan saya masih di jam kerja, anak dibolehkan main di sekitar saya (dalam pengawasan saya). Ketika _off gadget_, anak boleh main keluar rumah bersama saya atau dengan temannya (dalam pengawasan saya). Ketika saya harus pergi tanpa anak, saya mendelegasikan pengasuhan ke support system. Kadang untuk acara yang ramah anak, maka saya bawa anak✅
[5/30, 17:26] ‪+62 822-3711-3860‬: *Closinf statement*

Permasalahan umum perempuan kepala keluarga adalah:
1. Ekonomi
2. Pengasuhan
[5/30, 17:27] ‪+62 822-3711-3860‬: Kemudian, kami sepakat, dalam hal pengasuhan, perlu _parenting support system_ yang sesuai dengan value keluarga. Untuk anak yang tinggal dengan ibunya saja, maka carilah sosok ayah  (omnya, kakeknya). Namun sosok ayahnya jangan dihilangkan sama sekali. Bercerita hal² baik tentang ayahnya, agar terbentuk citra positif orang tua.

Seiring bertambah usia anak, bisa lebih terbuka memceritakan alasan orangtua yang tidak bisa tinggal bersama, tapi sama² mencintai anaknya. Bukan dia sendiri yang mengalami, banyak di luar sana
_And it is ok to be different_
[5/30, 17:28] ‪+62 822-3711-3860‬: Sebagai referensi belajar selanjutnya, kami share framework pendidikan berbasis fitrah dari ust. Harry Santosa, sebagai salah satu rujukan dalam mendidik anak 👇🏻👇🏻
[5/30, 17:31] PL. Andhika Pancawati: 🍣🍣Sebagai suntikan penguat, penyemangat, kita perlu bertemu dengan yang baik utk dpt memberdayakan diri.. ambil positif nya terus bergerak dan pantang menyerah..

Semangat✊🏻✊🏻

Salah satunya ada di dalam kumpulan tulisan penggugah semangat di buku *DILATASI HATI* karya teman-teman Pejuang literasi angkatan ke 3.
[5/30, 17:32] PL. Andhika Pancawati: 🎁 *BULRB* 🎁


✨Semua orang berhak merasakan kebahagiaan. Semua orang berhak mendapatkan kepuasan. Semua orang juga memiliki hak untuk _menggapai ketenangan_. Meski perjuangan untuk mendapatkan kebahagiaan, kepuasan serta ketenangan batin tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. _Menjadi kuat_ dalam menempuh perjalanan bukanlah sebuah pilihan, akan tetapi suatu keharusan.
🍛 Buku yang bergizi tinggi ini, mengandung vitamin jiwa bagi insan-insan yang kekurangan nutrisi dalam batinnya. Berisi 27 kisah nyata yang sarat dengan pengalaman berharga. Bukan untuk menggurui pembaca, tapi lebih pada mentransfer hikmah dari kejadian yang dialami oleh para penulisnya, sehingga bisa menjadi ibroh bagi banyak orang pada umumnya dan khususnya, sebagai cerminan diri untuk berubah menjadi lebih baik lagi.
Berani berubah, berani meneruskan kehidupan, berani menjalankan amanah, berani mempertanggungjawabkan pilihan, berani bertambah kualitas serta kapasitas.
[5/30, 17:32] PL. Andhika Pancawati: ✒ *Kontributor Dilatasi Hati*
Hessa Kartika
Dian Ayu Hapsari
Andhika Pancawati, S.H.
Narasvari
Rina Yuliani
DewiK
eMJiey
Noprigawati
Nurla Suba
Amelia
Arhana
Liana Indrawati
Atikah Abdullah
Lillah Martapermana
Mega
Ummu Yufana
Utik
Dyah Ahsina Fahriyati
Dewi Graha Kartika
Fatimah ummu uways
Mama Alby – M3
Nur Isnaini
Gevi Ummu Muhammad
Arina Mabruroh
Annisa Fitriany Ramadhan
Sani Hanafiah
Arina Molitha

#RuangBerkaryaIbu
#IbuProfesional
#MandiriBerkaryaPercayaDiriTercipta
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu
#Proyek2RBI
#Day22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar